Them

2.7K 276 10
                                    

Chaerin Pov

Class Meeting diadakan.

Semua kelas menyoraki timnya masing-masing.

Ada yang membawa spanduk bertuliskan semangat, ada yang membawa trompet, ada juga yang bermodalkan suaranya yang keras.

"Baiklah bertandingan akan dimulai. Kelas XI A melawan XI B. Silahkan turun ke lapangan."

Salah satu panitia mengumumkan pertandingan antara kelas XI A dan XI B.

Astaga kami akan melawan kelas Mark dan Taeyong.

Mereka kan pemain basket disekolah.

Tamat kau hari ini Yoon Chaerin.

Sebenarnya peraturan class meeting disekolah kami mengharuskan siswa laki-laki dan siswi perempuan ada dalam satu tim karena melihat dari kerja sama timnya.

Pertandingan dimulai.

Pemainnya harus dicek masing-masing. Tidak ada yang memakai cincin, anting dan kuku harus pendek.

Main basket memang sesulit ini.

"Jadi kita akan memulai pertandingan kita. XI B siap?"

Saat nama kelas kami disebut, tepuk riuh siswa menyemangati kami. Ada rasa bangga yang hinggap.

"XI A siap?"

Namun saat kelas XI A disebut, semua siswi berteriak memanggil nama Mark dan Taeyong.

Aku merasa di sebuah stadion.

Aku menarik nafasmu dan melihatku seberang sana.

Tidak ada Mark!

Dia masih sakit?

Aku kemudian mengedarkan pandanganku kesosok yang sangat ku kenal yaitu Taeyong.

Dia tersenyum padaku seperti memberikan semangat.

Aku pun membalas senyumannya tak kalah manis.

Prittt~~

Pertandingan dimulai bola diambungkan ke atas.

Seperti melihat uang yang terbayang mengenai angin, kami mengambil bola dengan melompat ke atas.

Bisa di tebak. Sudah pasti Tim Taeyong mengambil bolanya lebih dulu.

Pertandingan berjalan dengan lancar.

Poin yang kami dapat hanya sedikit dibandingkan tim Taeyong yaitu 24 - 35.

Kelas kami kalah. Usahaku sia-sia.

Aku takut Taeyong kecewa padaku karena aku tidak bisa seperti pemain basket sebenarnya.

Saat ini aku sedang melamun memikirkan keadaan Mark dan aku juga takut jika Taeyong tidak menyukaiku karena aku tidak bisa bermain basket dengan benar.

"Ah... dingin."

Aku terkejut. Taeyong memberi air dingin pada pipiku lalu duduk disebelahku.

"Taeyong? Yeogiseo Buhae?"

"Makanya jangan melamun. Jangan-jangan kau memikirkanku? Benarkan?"

Aku terkejut lagi. Bagaimana dia tahu aku memikirkannya?

"Bagaimana kau tahu? Taeyong-ssi mianhae. Aku mengecewakanmu. Aku tidak main dengan baik tadi. Aku memikirkan Mark."

Taeyong Pov

Aku menyodorkan minum dingin ke pipi Chaerin.

"Ah... dingin."

Dia terkejut karena ku.

Betapa lucunya dirimu Chaerin.

"Taeyong? Yeogiseo Buhae?"

"Makanya jangan melamun. Jangan-jangan kau memikirkanku? Benarkan?"

Tanyaku percaya diri kepadanya. Siapa tau Chaerin menjawab 'ya'.

"Bagaimana kau tahu? Taeyong-ssi mianhae. Aku mengecewakanmu. Aku tidak main dengan baik tadi. Aku memikirkan Mark."

Mark?

Kenapa dia memikiri Mark?

Raut wajahku seketika berubah.

Dia mengkhawatirkan Mark bukan aku.

"Begitu. Setidaknya minum ini agar kau tenang dan segar sedikit."

Ujarku menyodorkan air padanya yang disambut gembira olehnya.

"Gomawo Taeyong-ssi. Maaf aku menyusahkanmu kemaren. Sebagai hadiah kau mau apa? Akan ku berikan."

Yang ku inginkan sekarang hatimu Chaerin.

"Aku ingin kau memanggilku oppa. Kau lucu bila memanggilku oppa."

Chaerin membulatkan mata. Aku tertawa melihatnya begitu. Lucu sekali.

Dan sekarang wajahku dan wajahnya dekat sekali.

Bahkan aku bisa mendengar napasnya.

"Karena ini permintaanmu, oke oppa."

Chaerin mengeluarkan puppy eye-nya padaku.

Aku langsung tertawa dan mencubit pipi cubbynya.

Mulutnya terbuka membuktikan bahwa dia sedang kesakitan saat aku mencubitnya.

Mark Pov

Aku memaksakan diri untuk pergi ke sekolah.

Untuk melihat class meeting dan Chaerin. Chaerin hari akan bertanding basket.

Tidak apdol jika aku tidak menontonnya secara live.

Ternyata kelas kami melawan kelas Chaerin.

Tapi aku dibuat panas karena Taeyong tersenyum pada Chaerin dan sebaliknya.

Kenapa Taeyong tersenyum pada Chaerin?

Aku merasa cemburu pada Taeyong.

Tidak Mark.

Mereka hanya teman tidak lebih.

Setelah pertandingan, aku akan membelikan minum untuk Chaerin dan ingin membuatnya kejutan.

Aku tidak sabar bagaimana reaksinya melihatku.

Namun saat ku ingin memberi minum untuknya, Taeyong menyodorkan minum dingin pada pipinya.

Aku merasa panas melihat adengan mereka berdua.

Aku terus melihat bagaimana mata Taeyong menatap Chaerin, ini sangat berbeda dengan Taeyong menatap orang lain.

Dan yang membuatku mengepalkan tangan, Taeyong mencubit pipi Chaerin.

Taeyong ingin mendahuluiku mendapatkan Chaerin rupanya.

Aku berbalik dan merasa kalah dari Taeyong. Baik hyung, jika ini mau mu, mari kita bertarung. Namun tidak kali ini.

Maybe today I was not lucky because I saw the two of them.

~To Be Countined~

BoomBayah🎉🎉

Aneh ya😂

Maaf lagi ngga ada ide yang cemerlang. Mungkin selanjutnya akan greget dari ini.

Pertarungan dimulai. Jadi bendera perang sudah berkibar.🔫🔫💣

Yang udah vote makasih😙 cintaku pada kalian melebihi cintaku pada Icing😂.

Yang udah baca, makasih 😚. Cinta ku pada kalian melebihi sayangku pada JiYoung Got7😂😂😂.

Chapter selanjutnya, ada kebaperan yang akan ku transfer ke kalian😂

Tunggu chapter selanjutnya oke😉😉

Rain (FanFiction Lee Taeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang