Kau menaikkan dua alismu kearahnya, seolah menantangnya.

"Oh, ya? Apa itu?"

Taehyung lalu mendekatkan bibirnya ke telingamu dan berbisik.

"Seks!"

Plak...

Kau melempar Taehyung dengan bukumu.
"Yya! Dasar byuntae! Bagaimana bisa kau memikirkan seks ketika belajar."
Kau berpura-pura marah kepadanya.

Tapi Taehyung memang berkata yang sejujurnya, secepat kilat dia menarikmu dalam pelukannya dan mulai meraba tubuhmu.

"Yya, Kim Taehyung, kau akan membuat bajuku kusut! Berhenti Kim Taehyung yya!"
Kau mencoba memperingatkan Taehyung setengah hati, karena sesungguhnya kau juga menginginkannya.

Melihat penolakannmu yang setengah hati itu, Taehyung menyunggingkan seringainya lalu mulai menindihmu.

"Nghhh aaahhh Tae jangan ahhh..."

Taehyung menjelajahi jawline-mu perlahan hingga lehermu sembari meremas kedua gundukkanmu.

"Kita butuh metode lain untuk belajar sayang, kurasa ini metode yang paling bagus."

Taehyung mulai membuka shirt yang kau pakai.

"Tae nghhh apa tak ada metode lain?"

Kau terus bertanya sambil menahan tangannya sementara Taehyung terus saja menelanjangimu.

"Tentu saja ada..."
Kini gilirannya yang membuka shirt serta jeans yang dipakainya.

"Apa?"

"Mendesahlah."
Dan bersamaan dengan itu Taehyung memasukimu dengan kejantanannya.

Taehyung terus bermain tanpa henti hingga membuatmu mulai mendesah hebat.

Sementara kau melingkarkan kakimu di pinggangya, Taehyung mengambil buku yanga tadi kau lemparkan padanya dan mulai membuka bab yang kemungkinan akan di ujikan nanti.

Sambil terus melakukan aktivitas panas penuh napsu, Taehyung membacakan penjelasan bab yang tengah di lihatnya.

"Jadi hukum menurut Immanuel Kant adalah semua syarat dimana seseorang mempunyai kehendak bebas, ahhhh... kau ahhh..."
Ucap Taehyung sambil terengah disela-sela aktivitasnya.

...sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain dan menaati peraturan hukum mengenai kemerdekaan." Sambungnya.

"Apa kau ahhh mengerti sayang?"
Tanya Taehyung tanpa sedikitpun mengurangi genjotannya.

"Iya, ahh aku mengertihh."

Sekarang Taehyung menarik tanganmu dan memintamu menungging.

"Giliranmu."
Serunya sambil menyerahkan buku yang tadi di pegangnya padamu.

Kau mengambil bukunya, sambil menopang tubuhmu dengan lutut juga sikumu, lalu mulai membaca.

Tanpa berlama-lama, Taehyung kembali memasukimu dari belakang.

"Ahhh, Tae!" Pekikmu kaget.

"Baca saja..."

"Ahh, Sedangkan ahhh Hukum menurut Aristoteles, ahhh teruskan Tae ahhhh...

Kau hampir kehilangan konsentrasimu karena kenikmatan yang diberikan Taehyung.

"Apa? Hukum-menurut-Aristoteles-apa hmm?"
Tanya Taehyung.
Dia menghentakkan miliknya pada setiap kata-katanya.

"Ah fucckkhh ah Tae! Ahhh, Hukum adalah kumpulan beraturan yang tidak hanya mengikat tapi juga hakim untuk masyarakat.

"Ahhh fasterhh Tae ahhhh..."
Kau nyaris gila dengan ulah Taehyung.

"Lanjutkan!"

...Dimana undang-undang akan mengawasi hakim dalam menjalankan tugasnya untuk menghukum para pelanggar hukum."
Ucapmu cepat lalu melemparkan buku yang tengah kau pegang.

"Yya!" Taehyung baru saja akan melayangkan protes tapi...

"Persetan Tae! Fck me harder!"
Ucapmu lalu ikut menggerakan pinggulmu secara berlawanan arah dengan Taehyung, akibatnya tubuh kalian saling berbenturan dan menciptakan bunyi erotis.

Kalian terus bergerak bersama saling memuaskan, kalian bahkan sudah melupakan soal ujian, sampai akhirnya alarm di ponselmu berdering, memberitahukan soal waktu ujian yang tinggal 5 menit lagi.

"Shiiithh ahh Tae, faster!"

Dan sesuai perintahmu, Taehyung kembali menambah tempo genjotannya, sampai akhirnya kalian menemukan pelepasan kalian. Dan 5 menit kemudian, kalian sudah berada di dalam kelas tempat ujian berlangsung.

***

"Kuharap pelajaran kita tadi lebih dari cukup Tae."
Ucapmu saat kertas ujian di bagikan.

"Tentu saja, atau apa kita harus melanjutkan setelah ini?" Goda Taehyung.

"Yya! Dasar mesum!"

_계속_

stupid ; kthWhere stories live. Discover now