SUNGKYU & GYU

1K 126 44
                                    

SEAGULL Chapter 2
Main Cast: Sungkyu (Female Ver), Gyu (Male Ver), Woohyun.
Other Cast: Baekhyun, Chanyeol, King, Queen.
Genre: Romance, Fantasy.
Author: Luksa Gyueren Kyuzizi.

Cerita sebelumnya.
Di tahun 1340 zaman Joseon, Woohyun seorang penyihir (Wizard) jatuh cinta pada seorang putri bisu dan lumpuh bernama Sungkyu. Identitas Woohyun sebagai penyihir ketahuan, penduduk desa membakarnya hidup-hidup, ditengah kobaran api ia mengajukan sebuah permohonan supaya bisa selamat.
Saat membuka mata, Woohyun jatuh dalam bak mandi, di hadapannya ada seseorang yang mengaku sebagai 'Sungkyu' tapi lelaki. Ternyata Woohyun pergi ke masa depan tahun 2017, ia kaget mengetahui bahwa ada Sungkyu versi lelaki bernama Gyu.
Woohyun lalu membawa Gyu ke zaman 1340 untuk menemukan 'Sungkyu' yang ternyata adalah seorang penyihir hitam (Witch). Sungkyu mengutuk semua orang yang ia temui karena ia mengira Woohyun sudah meninggal.

======

FLASHBACK
Sembilan bulan telah berlalu, ratu tak sabar ingin segera melahirkan anak yang akan mengisi kekosongan di istana, raja juga sangat menanti-nanti kehadiran penerusnya.
Sebelumnya pihak kerajaan sudah memanggil banyak tabib dan peramal untuk menerawang seperti apa sosok sang bayi kelak. Hampir semuanya meramalkan sang bayi adalah lelaki yang akan tumbuh jadi sosok pria tampan dan bijaksana.
Malam menjelang kelahiran, ratu mengalami pendarahan yang sangat parah, tapi ia berhasil melahirkan seorang bayi yang justru perempuan.
Ada keanehan terjadi saat Sungkyu lahir, bola matanya merah dan semua meyakini bahwa itu adalah tanda-tanda kebangkitan penyihir, raja sempat mau membunuh anaknya yang baru lahir itu, tapi ratu menghalangi dan membiarkannya tetap hidup.
Perlahan matanya kembali berwarna hitam...
Setiap pengasuh yang merawat Sungkyu selalu meninggal dengan tragis, siapapun yang mengajaknya bicara akan terkena sial (kecuali ratu dan raja).
Pernah suatu hari ada pelayan yang ditugaskan untuk mengantar makanan ke ruangan Sungkyu.
Tok Tok,  (Pintu kayu diketuk).
"............Permisi, saya.... mau antar makanan."
Sungkyu ada di ruangannya sedang menggambar, perutnya sudah bunyi dari tadi, ia bergegas membuka pintu.
"Wah akhirnya." Sungkyu melihat semangkuk nasi dan semangkuk sup, juga sumpit. Ia dilarang ikut makan bersama di ruang utama, sejak kecil ia di kurung dalam kamar atas perintah raja, karena siapapun yang melakukan kontak fisik atau 'bicara' dengan Sungkyu si penyihir maka akan sial. Ini adalah rahasia sekaligus aib yang hanya diketahui Ratu dan Raja.
Raja sudah meminta pada si pelayan 'Cukup antar makanan saja, jangan lakukan hal lain.'
Tapi si pelayan tak mendengarkan, ia heran kenapa putri secantik Sungkyu harus dikurung di kamar tanpa ada teman.
"Putri... apa anda seharian hanya berada di kamar?"
".............." Sungkyu memperhatikan si pelayan yang tiba-tiba mengajaknya bicara.
"Namaku Jou Hye, pelayan baru istana. Banyak yang bilang katanya anda tak pernah keluar kamar, kenapa? diluar sana indah lho."
"Raja dan Ratu akan marah, sebaiknya kau segera pergi."
"Woah! tangan anda kenapa!?" Jou Hye menarik tangan Gyu yang membiru.
"Tersandung meja," Sungkyu menarik lagi tangannya, ia kaget disentuh begitu saja.
"Sebaiknya cepat diobati, aku akan panggil tabib."
"Tak perlu repot mengurusiku."
"Sangat disayangkan sekali... cuaca diluar cerah, lantas kenapa hanya tinggal di kamar."
Niat si pelayan baik, dia menyentuh tangan Sungkyu yang memar karena ingin mengobatinya.
"Oh ya... putri, tadi, maaf, sebelum masuk, aku sempat mendengar anda mengobrol. Anda kan sendirian di kamar, mengobrol dengan siapa?"
Sungkyu menatap si pelayan Jou Hye dengan sinis, si pelayan buru-buru minta maaf karena sudah bawel.
"Aku mengobrol dengan Gyu." balas Sungkyu.
"Gyu?" Jou Hye melihat sekeliling, tidak ada siapa-siapa. "Tapi dimana dia?"
"Dia dalam pikiranku, berhentilah mengajukan pertanyaan."
Jou Hye tak mengerti maksudnya apa, ia segera keluar dan bertanya pada pelayan lainnya. Mereka semua memberikan jawaban serupa,
"Gyu itu teman khayalannya putri Sungkyu."
Esok harinya pelayan yang semalam mengantar makanan ke tempat Gyu ditemukan tewas gantung diri di kamar, hanya ratu dan raja yang tahu bahwa kematian pelayannya ada kaitannya dengan Gyu. Jou Hye penasaran dengan sosok Gyu, saat ingin mencari tahu, entah kenapa ia mengambil tali dan membunuh dirinya sendiri.
Sejak kecil Sungkyu dikurung di kamarnya dan dilarang keluar oleh ratu dan raja karena punya kutukan, Sungkyu sendiri tidak sadar bahwa dirinya menyebabkan banyak kematian bagi siapa saja yang menyentuh dan bicara dengannya. Ia menciptakan sebuah teman khayalan yang dinamai 'Gyu' untuk menemaninya saat kesepian.
Dalam kurun waktu lima tahun, sudah ada sepuluh pelayan yang tewas bunuh diri secara tiba-tiba, mereka seperti itu setelah menemui Sungkyu, padahal raja sudah berpesan untuk tidak mengajak Sungkyu bicara.
Bagaimanapun juga, Sungkyu ingin melihat keramaian dan bosan berada di dalam terus-terusan, pada suatu kesempatan di malam hari Sungkyu mengendap-ngendap keluar dari kamar karena ada pelayan yang ceroboh meninggalkan kunci.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia berjalan-jalan mengelilingi istana sekitar jam dua pagi, itu juga secara mengendap-ngendap karena takut ketahuan.
"Aku tidak tahu rumahku seluas ini." Sungkyu tersenyum lebar memperhatikan taman di luar yang dipenuhi banyak bunga dan pepohonan.
Ups... ada pengawal lewat, Sungkyu buru-buru menepi ke sisi ruangan, pintu ruangannya ternyata tak dikunci, ia pun masuk ke dalamnya dan melihat banyak senjata.
"Ruangan senjata untuk pengawal?"
Ia memperhatikan satu persatu tombak dan pedang yang ada disana, kelihatannya mengerikan, sebuah pedang di pojok tak sengaja mengenai telapak tangannya hingga berdarah.
Gyu mengemut jarinya yang ada darahnya, ia  keluar dari ruangan setelah tak sengaja mengotori salah satu pedang dengan darahnya.
"Apa yang kau lakukan!?" sang raja memergoki putrinya di depan pintu ruangan senjata.
"................." Sungkyu kebingungan.
"KEMBALI KE KAMARMU!" Ia menarik paksa tangan Sungkyu,
"Maaf, maafkan aku."
Tapi raja terkenal sangat keras dan tegas, ia menyeret paksa Sungkyu menjauhi keramaian istana, para pengawal dan pelayan disana memperhatikan sang putri yang minta tolong, terlebih darah di tangannya Sungkyu mengenai lantai hingga lantainya menyisakan noda darah.
"JANGAN PERNAH KELUAR DARI KAMARMU!" Raja mendorong Sungkyu ke kamar, lalu mengunci pintunya dengan gembok.
"Aku minta maaf! Jangan kurung aku lagi!"
"Kalau kau keluar, orang-orang akan mati!"
"..........apa... apa maksudmu?"
"Kau seorang penyihir! Siapapun yang bicara dan menyentuhmu akan mati, tidakkah kau sadar sudah ada puluhan pengawal dan pelayan tewas bunuh diri setelah bicara denganmu!? Kutukan itu tidak berpengaruh pada aku dan ibumu."
Detik itulah Sungkyu menyadari tentang identitasnya sebagai seorang penyihir. Ia dibiarkan hidup karena jika dibunuh, maka raja dan ratu takut semua penghuni dan penduduk desa akan kena kutuk.
Lima pengawal yang kemarin melihat putri diseret, mereka semua ditemukan tewas pagi ini di gudang senjata, mereka menggunakan pedang untuk menusuk tenggorokan, pedang itulah yang kemarin melukai tangan Sungkyu.
Kesabaran raja sudah habis, ia menyiapkan racun pelumpuh di minumannya Sungkyu, dan minta pelayan mengantarkannya seperti biasa ke kamar anak tunggalnya itu.
Sungkyu sedang sendirian di kamarnya menatap jendela yang tak pernah dibuka sekalipun karena digembok dari luar.
"Permisi-" seorang pelayan wanita mengetuk pintu terlebih dahulu untuk memberitahukan kedatangannya, ia lalu membuka gembok pintu dan mengantarkan makanan-minuman.
Sungkyu melihat pelayan yang umurnya mungkin tiga puluh tahunan, wanita berambut ikal dan senyuman hangat.
"Siapa namamu?" tanya Sungkyu.
Wanita itu tak menjawab atas perintah raja, ia bahkan tak mau menatap Sungkyu.
"Makanan minumannya saya simpan disini, saya permisi."
"Hei siapa namamu!?"
Si pelayan tak mau menjawab dan langsung pergi, ia sama seperti pelayan lain yang mengacuhkannya.
Rasa lapar membuat sang putri sama sekali tidak curiga bahwa di makanan dan minumannya ada racun. Baru makan beberapa suap, Sungkyu menjatuhkan sumpitnya, tenggorakannya terasa panas.
"Ugh....." Sungkyu memegangi lehernya, "Panas...."
Ia perlahan menaiki kasur, berusaha menyembuhkan rasa sakitnya. Tenggorokan seperti di bakar, nafas jadi sesak, otot kaki dan tangan juga semakin lemas.
"Appa.... eomma.... sakit, hiks..."
Tak ada yang mendengarkan tangisan Sungkyu saat kesakitan karena tenggorokannya terbakar racun dan ia tak bisa menggerakan badannya dengan lancar, Sungkyu sudah tak tahan dan perlahan merangkak mendekati pintu, ia memukul pintu sekuat tenaga.
"SIAPAPUN TOLONG AKU!"
Pengawal di luar mendengarkan tapi mereka dilarang menolong, raja yakin bahwa ini adalah cara mengurangi banyaknya korban.
Tak ada yang menolong, Sungkyu terus mencakar pintu sampai kuku-kukunya berdarah, ia menjerit minta diselamatkan.
"SAKIT! TOLONG AKU!"
Raja ada di luar kamar Sungkyu, memang kejam tapi ia terpaksa.... sebelum banyak korban berjatuhan.
"BUKA PINTUNYA!" Sungkyu mencakar pintu, kuku di jari kelingkingnya lepas. Tenggorokannya semakin panas, bernafas pun sulit. Para pengawal dan pelayan di luar tak tahan mendengar jeritan putri, mereka kasihan dan ingin menolong tapi Raja akan membunuh siapapun yang berani menolong Sungkyu.
"AIR!" Sungkyu semakin menjerit kencang dan menggedor pintu.. "BUKA! BUKA! BUKA PINTUNYA! HIKS...." Ia lalu mencakar lehernya, "AKU TIDAK TAHAN, PANAS!"
Sungkyu menderita seperti itu selama sekitar sepuluh menit, jeritannya terdengar sampai ke gudang luar. Kamar berantakan, ia mengamuk karena kesakitan.
Tak lama kemudian raja datang membuka pintu. Ia melihat Sungkyu di lantai.
"Appa...... tolong, sakit--"
"Sungkyu, tolong bersabarlah sedikit lagi."
"Kenapa kau.... melakukan ini?"
"Aku melakukannya demi kebaikanmu."
Dengan sekuat tenaga Sungkyu keluar dari kamarnya, ia merangkak menuju taman luar, dari mulutnya sudah keluar banyak darah, begitu juga dengan kuku jarinya yang nyaris lepas. Raja tak menyuruh pengawal segera menangkap sang putri karena ia tahu dalam beberapa menit lagi Sungkyu akan roboh.
Sungkyu ingin kabur dan minta pertolongan dari siapapun di luar sana, tapi tak ada satupun yang menolongnya, bahkan ratu pun hanya menangis di ruangannya.
Ia berhenti di dekat kolam besar di taman, tangannya yang berdarah masuk ke kolam, ikan koi yang ada disana semuanya langsung mati.
Tak ada satupun yang menolong.

SEAGULL (WOOGYU)Where stories live. Discover now