tiga

2.2K 233 6
                                    

Suasana ramai kantin menyambut kedatang Aldo dan 3 sahabatnya. Mereka berjalan menuju meja paling pojok kantin yang sudah ada sahabatnya yang lain.

"BINTANG! Lo taruh nggak minuman gue, sebelum ulekan geprek ayam Bu kantin nyasar ke lo!" Ucap Satya sambil membawa semangkuk  soto. Bintang hanya menampilkan senyum lebarnya dan memilih meminum minuman milik Sultan.

"Sultan gue laper," ucap Bintang sambil bergelayut di lengan Sultan.

"Ya makanlah," sahut Kannza. Bintang menatap malas ke arah Kannza dan kembali merayu Sultan agar membelikannya makanan gratis.

"Jangan mau Tan dia mau gratisan aja padahal uang jajannya bisa buat beli mobil," ucap Chandra yang sontak membuat semua sahabatnya menatap Bintang.

Plak

"Aduh, apaan sih nyet!" Pekik Chandra seraya mengelus kepalanya yang menjadi sasaran empuk sendok Bintang.

"Mobil ndasmu kui, mobil mainan seng iyo," ucap Bintang dengan logat jawanya.

Mereka semua tertawa tetapi tidak dengan Aldo. Ia masih menetralkan detak jantungnya jika mengingat wajah itu. Ingin rasanya ia mencuci otaknya agar tidak mengingat wajah dan senyum itu.

"OI, ALDO!!"

Aldo tersadar dari lamunannya berkat teriakan Bintang tepat di telinganya. Sontak saja pukulan keras di layangkan Aldo.

"Kamu jahat sama aku Do, masa kamu pukul kepala aku."

Aldo menatap datar Bintang yang kelewat dramatis. Bukan salah dirinya jika ia memukul Bintang dengan keras, jika saja Bintang tidak teriak tepat di telinganya. Mungkin setelah ini ia akan pergi ke dokter THT.

"Ih apaan ulang dong gue belum masukin sg nih yang tadi ke hapus," ucap Kannza mengarahkan kamera ponselnya kepada Bintang. Sedangkan Bintang malah berpose, seakan lupa dengan pukulan di kepalanya.

"Anjir jijik gue liatnya," ucap Satya seolah ingin muntah.

"Seketika kagak nafsu makan gue," timpal Chandra.

"Bilang aja lo iri kan, nggak punya muka unyu unyu kaya gue ngaku deh lo berdua."

"Maaf aja gue lebih iri sama Pak Slamet yang kemarin baru beli sempak Calvin Klein warna pink yang limited edition," ucap Chandra di iringi gelak tawa yang lain.

"Ooo, curiga suka ngintip Pak Slamet lagi di wc."

Sontak mereka semua tertawa dengan tingkah konyol Bintang dan Chandra. Memang mereka member yang paling ribut plus heboh terutama Bintang yang tidak bisa diam. Tapi itulah yang membuat mereka semua terhibur.

"Aldo kenapa sih dari tadi diem mulu, sariawan?" Tanya Sultan tiba-tiba.

Aldo menegakkan punggungnya dan menatap sahabatnya yang juga menatap dirinya.

"Nggak papa, gue cuma....mikirin tugas aja," ucap Aldo meyakinkan semua sahabatnya. Walaupun ia tidak yakin dengan alasannya itu.

"Tugas apaan? Perasaan kagak ada deh. Terakhirkan cuma tugas kelompok nyanyi," ucap Kannza sambil meminum minuman bersoda miliknya.

"Itu pun kita juga udah nyanyi," timpal Calvin.

Aldo terdiam beberapa saat. Sungguh sahabatnya ini tidak bisa di ajak berkompromi.

"Jadi tuh gini guys, sahabat kita ini lagi fall in love cuma dianya tuh gak mau ngaku," ucap Bintang dengan sangat santai, seakan itu bukan masalah baginya tapi masalah bagi Aldo.

[FF #1] Jus't Say You Love Me | Dks ✔ (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang