Part 5

283 4 0
                                    

Sesampainya dirumah sakit, satrio masih bersifat so sweet yaitu membukakan pintu mobil untuk indri. Lalu mereka menuju receptionist dan bertanya ruangan tempat diana dirawat. Setelah menerima tempat diana dirawat, indri dan satrio bergegas menuju ke ruang VIP Lavender.

Pov Indri
"Dinn Diana, teriak indri dengan membuka setiap kamar di VIP". Saat membuka kamar nomor 5 indri melihat sosok wanita yang terbaring lemas dengan wajah yang pucat. Disebelah wanita itu tampak ada seorang laki-laki dan wanita paruh baya. Sontak indri berteriak memanggil mbok minten dan memeluknya.
"Mbok, diana kenapa kok bisa kayak gini, tanya indri"
"Non jangan khawatir non diana cuman tifus kata dokter dan perlu banyak istirahat non, jawab mbok minten"
"Tuan silakan duduk ( sambil melihat satrio yang sedari tadi berada didekat pintu ) non, masnya suruh masuk dulu. Si mbok mau kekamar mandi dulu, seru mbok minten".
Sudah hampir 20 menit indri, satrio, pak mamang, dan mbok minten menunggu dengan duduk disofa. Saat mereka semua sedang bercerita tiba-tiba diana merengek dan memanggil nama mamanya.
"Maa maa maaa, sakit".. dengan cekatan mbok minten langsung menghampiri diana yang sudah sadar. Mbok minten mengelus-elus kening diana dan menanyakan mana yang sakit non. Begitu mulia hati si mbok sampai sayangnya kepada diana.
"Hai Dinn, gua kesini sama satrio mau jengukin lo. Kata dimas temen sd lo dulu lo sakit dan anya yang sempet ngasih tau gua pas waktu dikelas, seru indri".
"Thanks ya ndrii dan lo juga satrio udah mau jengukin gua disini, jawab diana".
Mereka berbincang-bincang dengan serunya untuk menghibur diana yang mungkin sudah bosan dengan keadaan dirumah sakit. Hari menjelang sore, Pukul 16.00 wib indri dan satrio berpamitan pulang karena satrio akan ada janji bertemu dengan teman bandnya.

Sudah 5 hari diana dirawat dirumah sakit. Hari ini diana sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena kondisinya sudah stabil. Saat dirumah diana disuruh oleh mbok minten untuk beristirahat dan meminum obat yang sudah dianjurkan oleh dokter. Ya karena papa dan mama diana belum juga kembali dari prancis sampai sekarang. Karena keadaan kantor yang sangat kacau. Namun papa dan mama diana selalu memantau kondisi anaknya lewat mbok minten maupun pak mamang.
Malampun tiba, diana sudah pulih dengan baik. Kali ini dia menonton kartun barbie kesukaannya di televisi. Dia begitu serius menonton dan mengabaikan iphone yang sedari tadi bergetar. "Non makan dulu ini sudah mbok siapkan sup ayamnya untuk non diana dan juga ada bubur, seru mbok minten". "Terimakasih mbok, taruh situ aja mbok nanti diana makan.. hmmm ini masih asik nonton kartun hehe, jawab diana". "Baik non dan ini obat dari dokter jangan lupa diminum juga, kata mbok minten".
Beberapa jam kemudian saat film kartun sudah selesai, diana langsung menyantap makan malam hari ini dan tidak lupa sebelum itu dia meminum obat.
Kini diana merasakan kenyang dan ngantuk. Dia bergegas untuk tidur karena sekarang sudah Pukul 22.00 wib.

Keesokan harinya diana sudah boleh masuk kesekolah. Dia mengenakan seragam dengan rok mininya, tidak lupa pita kecil ia gunakan untuk mempercantik rambutnya. Rambut yang berwarna hitam, panjang dan lurus. Serta bola mata yang besar, bibir agak kepink-pink an dan hidung yang mancung. Sebenarnya banyak yang menyukai diana. Namun diana merupakan tipe anak yang pemalu saat berkenalan dengan teman lelaki di SMP nya.
Kali ini mobil diana turun tepat didepan gerbang. Disitu terlihat yoga yang sedari tadi berdiri didekat gerbang. Dan saat itu yoga memanggil dia yang berjalan masuk kesekolah. "Hay din (sapa yoga) kata anya kamu sakit ya beberapa hari gak masuk, tanya yoga". Diana mendadak kaget dan berpikir (kenapa yoga bertanya seperti itu tidak biasanya, padahal kita kan jarang akrab kayak gini). "Iya kak aku sakit tifus, dan dokter menyarankanku untuk beristirahat sampai aku pulih kembali, jawab diana". "Waktu itu aku mau jengukin kamu sih cuman karena aku ada pertandingan basket antar sekolah jadi aku gak bisa, tapi karena sekarang kamu udah sembuh syukurlah aku ikut seneng, kata yoga"

Mencintai Dalam DiamWhere stories live. Discover now