Part 1

31 3 4
                                    

"get away bels, I don't want to see you again. Just leave us and one more, never show your face to me"

"haa. Haa. Haa" aku terbangun dari tidur ku dengan terengah-engah.
Mimpi itu lagi, Akhir-akhir ini aku sering memimpikan kejadian itu.
Ku raba pipi ku, yang terasa lembab
Hahahaha again aku menangis lagi karena mimpi itu.

Sepertinya aku tidak bisa melanjutkan tidur ku. Aku pun beranjak dari tempat tidur, dan berjalan ke balkon kamar ku.
Seketika udara dingin menusuk kulit ku.

Sudah 2 tahun semenjak kejadian itu
Dan aku masih belum bisa untuk melupakanya.

Ku raba saku gaun tidur ku dan mengambil handphone.
Apakah dia sudah bangun, hmmm sekarang jam 11 malam seperti nya di Sana sudah jam 6.
Aku sangat merindukan pria ku itu.
Aku pun menelepon ya dan setelah beberapa detik menunggu akhirnya  tersambung dan terdengar suara orang bangun tidur
"Hemmmm. Hallo, who is this" Tanya seseorang di seberang telpon itu. Aku pun Terkikik geli mendengar suaranya itu
"Hemmmm. Apa kah kau lupa dengan suara ku, boy. "
Seketika terdengar hening dan tidak lama terdengar suara histeris dari telpon itu
" oh my God, mommy is that you.. Ouhh. I really miss you. I'm sorry mom , Jose Bru bangun mom"
Aku tertawa geli mendengar Jose berbicara
"it's okay dear, so how are you Jose, "
" never feel good, but Jika mendengar suara mom, aku rasa aku luar biasa baik sekali" Jose pun menggangguk semangat berbicara dengan Mommy nya.
"mommy, aku merindukan mu. Bisa kah aku bertemu dengan mu"
Aku merasa sedih mendengar suara Jose jika sudah seperti ini.
"I will José, but tidak dalam waktu dekat"
"you promise mom"
"yes, boy I'm promise"
"I love u mom, really love u" terdengar suara Jose yang kegirangan.
"okay, see u next time baby, take care okay baby boy"
"yes ma'am"

Rasanya begitu melegakan dapat menelepon Jose. Seperti beban berat di pundakku langsung terangkat ketika mendengar suaranya.

Aku terlalu mencintai anak itu, seperti darah daging ku sendiri.
Yah, Jose memang bukan lah darah daging ku.
Tapi dia adalah separuh jiwaku

Aku mengingat bagaimana awalnya aku bisa bertemu dengan Jose, aku bertemu dengan Jose ketika ia berumur kurang lebih 2 tahun.

Pertemuan kami memang tidak indah. Melainkan sangat tragis

Flashback on
Hari itu hujan turun sangat deras membasahi kota London,
Aku baru pulang dari pekerjaan part-time ku.
Aku meminum secangkir coffee yang sempat aku beli ketika aku berjalan pulang tadi,  hari sudah menunjukkan pukul 11.30 malam,  biasanya jalan masih ramai tapi sekarang agak sepi
Mungkin karena hujan turun sangat deras ya,  hingga membuat org tidak ingin beranjak dari rumah mereka, 
Angin berhembus cukup kencang
Dan membawa angin yang cukup dingin
Aku merapatkan mantel hangat ku lagi,  agar merasa hangat
Tak berselang aku menunggu bus nya pun datang,  aku menempelkan kartu transportasi pada alat scan kartu dan berjalan
Aku duduk di samping jendela.
Aku sangat senang duduk di samping jendela apa lagi di saat hujan seperti ini,  I feel like falling in love with this.

Waktu pun berjalan,  aku merasa bus berhenti dan mengangkut 2 org penumpang,  satunya wanita dewasa kisaran umur 30th dan satunya lagi seorang balita mungkin usianya baru 2 tahun,  ketika wanita itu berjalan sambil menggendong anak itu,  aku menatap mata anak itu. 
Huuuuuuuuu sungguh indah matanya.
Bagaimana bisa seseorang memiliki mata sebiru laut dengan sangat jernih. Dan wajahnya begitu tampan bahkan di usianya yg masih balita..
Wanita itu pun duduk di sebelah kursi ku.
"permisi" ucap wanita itu
Aku pun mengangguk mempersilahkan wanita itu duduk.
Detik demi detik berlalu rasanya begitu canggung dengan suasana ini. 
Ada baiknya jika aku mengajak wanita ini berbicara
" anda mau kemana miss? " tanya ku.
Dia pun melihat ku dan mengerjapkan matanya,  sepertinya tadi dia sedang melamun
"  emm ke kota frox nona" ucapnya sambil tersenyum,  pandangan ku pun tertuju pada balita itu lagi
"bayi yang tampan miss, "
Dia pun tersenyum sedih,  mengapa ia sedih.  Apa kah ada yg salah dengan ucapan ku
" maaf miss,  jika perkataan ku menyinggung mu"
"oh,  no,  I'm sorry.  Aku tidak bermaksud.  Hanya saja hari ini sungguh berat.  Sungguh" dia menatap ku seakan menceritakan kejadian berat yang di alaminya
Entah mengapa aku merasa sedih dan menaruh tangan ku di telapak tangannya dan mengenggam tangannya memberinya sedikit kekuatan
"semuanya akan baik-baik saja miss,  semuanya akan berakhir pada waktunya,  karena Tuhan tidak akan memberi hamba nya ujian, jika hamba itu tidak mampu. "
Dia menatap ku hangat
" kau benar nona it will be end"
Aku pun membalas senyumnya lagi
"kau ingin menggendongnya" tanya wanita itu,  aku pun mengalihkan pandangan ku dari bayi itu karena sejak tadi aku memandang bocah menggemaskan itu
Aku memang sangat ingin menggendong bayi itu.
"boleh kah"
"sure" wanita itu pun menyerahkan bayi itu,  membiarkan aku menggendong nya,  bayi ini sangat lucu dan menggemaskan  dan satu lagi bagaimana bisa bayi ini begitu tampan di usianya yang begitu belia.. tanpa sadar aku mengecup keningnya dengan sayang.

Missing YouWhere stories live. Discover now