Lidyo Maulana Djuhandar itulah nama yang diberikan ayahku seorang jenderal tentara hebat pada masanya. Aku terlahir di lingkungan militer setiap hari ayah mendidikku dengan keras agar aku sama sepertinya menjadi seorang tentara nasional. Semua pendidikan yang ayah berikan padamu membuahkan hasil hingga aku tumbuh menjadi seorang pria gagah dan berani. Ayah lalu merekrutku mengikuti pelatihan militer di luar negeri. Aku masih tak rela meninggalkan ayah sendirian di Indonesia sementara aku pergi pelatihan militer di luar negeri.
"Nak, jadilah tentara yang berbakti pada negara."
Itulah nasehat yang ayah berikan sebelum aku terbang meninggalkan Indonesia tanah airku.
Disinilah aku berlatih menjadi tentara. Merakit senjata, cara bertahan hidup , bela diri, juga kemampuan melempar pisau. Disini juga aku berjumpa Boby sahabatku selama pelatihan. Boby pria yang baik, kami selalu berkompetisi secara sehat. 2 bulan kemudian pelatihan militer kami selesai dan semua tentara pelatihan direkrut untuk masuk tim elit khusus. Aku bersyukur masuk tim Black bersama Boby dan beberapa tentara lainnya masuk tim Silent.
2 minggu usai kami istirahat dari pelatihan. Aku dan Boby mendapatkan misi pertama kami, melindungi seorang ilmuwan bernama Deva Kinal Redfield untuk memasuki sebuah gedung Lab instansi pemerintah.
Tim Black sudah bersiap di tempat yang dituju lengkap dengan persenjataan elit agar misi berjalan cepat dan tepat. Kami sampai pada sebuah lab,Kinal segera memasuki lab. Aku berjaga diluar ruangan lab bersama Boby sementara kinal melakukan yang ia lakukan. Kinal memimpin komando selama misi berlangsung. Kinal pun keluar dari ruangan membawa dua buah koper putih.
"Kita pergi. Hancurkan gedung ini."perintah kinal seraya berlari meninggalkan lab.
"Black 3 dan 5 apa kalian dengar?"tanyaku pada anggota tim lain.
"Kami dengar komandan."
"Tandai gedung ini lalu panggil pasukan udara. Lenyapkan jejak dengan rapi."
"Roger That"
Aku dan Boby mengikuti Kinal dari belakang.
"Black 1, kami butuh bantuan di lantai 2 gedung. Ada pasukan bersenjata lain disini!!"ucap anggota tim di telingaku.
"Boby, bawa kinal menuju mobil aku akan ke membantu yang lain"perintahku. Boby hanya mengangguk paham
Aku berlari menuju lantai 1 gedung sudah terdengar banyak suara baku tempat di lantai 1. Pasukan bersenjata ini begitu banyak sementara kami hanya bertiga menghadapi mereka.
"Mundur kita tidak punya waktu sebelum pasukan udah menghancurkan gedung ini!!"
Kami perlahan mundur tanpa melewatkan baku menembak dengan pasukan itu. Satu anggota tim tertembak tepat di dada.
"Komandan cepat pergi"
Kini kami berlari di lorong gedung menghindari tembakan pasukan itu.
"Sialan kita terkepung."
Kini kami disudutkan dengan kondisi pasukan bersenjata mengepung di hadapan kami berdua. Salah satu anggota pasukan itu maju lalu membuka helmnya.
"Death in my hands is a honor"ucapnya memandang kami penuh kemenangan.
"You Bastard!!"teriakku dihadapan mereka
Pasukan dihadapan kami dengan sergap menembaki kami tanpa ampun.
###########
Frieska Laksani. Aku adalah adik dari Melody Wisp Laksani, bisa dibilang kami adalah ilmuwan terhebat di Alluminal karena menciptakan Project ini. Lalu kami berinisiatif membuatnya untuk menyembuhkan dunia dari wabah ini.
ESTÁS LEYENDO
U should'Ve hide.
Ciencia FicciónKau seharusnya bersembunyi ketika melihat aku datang.
