another story (5)

1K 77 6
                                    

Jessica menyambar tas miliknya dan segera keluar dari apartemen Taeyeon

Taeyeon heran melihat jessica, taeyeon mengirim pesan pada jessica dan jessica hanya membalas 'aku ada keperluan sangat mendesak' membaca pesan itu taeyeon tidak ingin bertanya lagi.
Taeyeon merapikan bekas paket, setelah itu menanak nasi dan memasak lauk pauk, jam makan siang sudah lewat tapi Taeyeon baru merasakan lapar setelah jessica pamit dari apartemen nya.
Taeyeon makan sendirian, meskipun demikian Taeyeon sangat lahap mungkin karena sekarang dia berbadan dua.

****

17.00 kst
Jiyoung baru saja menyelesaikan meeting nya, dan langsung menuju ke apartemen Taeyeon.

Tiiiing tooooong
Jiyoung menekan bel pintu apartemen Taeyeon, Taeyeon segera membukakan pintu setelah tau yang datang Jiyoung.

"Kau sedang apa?" Tanya Jiyoung setelah melihat pensil warna dan buku gambar ada di meja
"Oppa tidak melihat? Aku sedang mewarnai"
"Maksudku... untuk apa kau mewarnai ini semua?"
"Hobi saja, Aku suka sekali mewarnai"
"Rapikan, kita lanjutkan rencana belanja yang tertunda"
"Tidak bisakah oppa yang merapikan? Aku mau ganti baju?" Taeyeon merajuk
"Baiklah"

***

Taeyeon dan jiyoung slese membelikan hadiah untuk orang tua Taeyeon, jiyoung memasukan barang barang ke bagasi dan taeyeon masuk mobil.
"Taeyeon ah, keluarlah"
"Wae oppa?"
"Ada sesuatu yang ingin aku beli"  taeyeon keluar dan mengikuti jiyoung masuk dalam mall lagi, jiyoung mengajak taeyeon masuk ke counter fashion dan mencoba beberapa baju, sepatu dan aksesoris lain,

"Ambil semua, termasuk yang dia pakai" kata jiyoung sambil menyerahkan credit card pada staff counter
"Oppa apa ini tidak terlau banyak?" Taeyeon berbisik pada jiyoung
"Tae,Kau harus terbiasa menjadi nyonya kwon" jiyoung balik berbisik pada taeyeon
Taeyeon duduk di sebelah jiyoung menunggu staf counter melakukan transaksi

"Silahkan tandatangan tuan" staff menyerahkan nota pembelian dan kartu kredit kepada Jiyoung
"Barangnya mau langsung di bawa atau mau dititipkan dulu" tawar staff
"Titipkan dulu" jiyoung berdiri dan keluar dari counter

"Oppa? Apa bisa menitipkan belanjaan di counter" tanya taeyeon
"Khusus untuk member VVIP, bisa juga di antar sampai rumah"
"Nyaman sekali kehidupan chebol"taeyeon menggrutu
"

kau bilang apa?" Tanya jiyoung lembut
"Bukan apa apa"

"Haruskah kita pergi ke situ" jiyoung menunjuk counter underwear
"Oppa ini memalukan, aku akan beli dengan temanku atau sendiri" taeyeon menarik tangan jiyoung dan pergi ke tempat lain. Jiyoung tertawa
"Oppa, kenapa kau tertawa? Kau menggoda ku?"
"Apanya yang memalukan? Kita kan sudah mau menikah"
"Oppa, kita ke tempat lain saja"

****

Pagi hari di apartemen Jiyoung
Jiyoung sedang tertidur di kamar tamu, saat itu ponselnya berbunyi, jiyoung menjawab
"Yoboseo"
"Ne, eoma"
"Dia di apartemen ku sekarang"
"Jam sepuluh dari berangkat"
"Baiklah"

Jiyoung melihat ponselnya menunjukan pukul 07.00 Kst, dia bangun dari tempat tidurnya kemudian membangunkan taeyeon dan menyuruhnya mandi, jiyoung membuat sandwich saat belum berganti pakaian masih menggunakan handuk mandi.

Taeyeon keluar dari kamar, masih juga menggunaan handuk, dia sarapan bersama jiyoung tidak lupa meminum susu

"Taeyeon ah, appa dan omma ku akan ikut ke yeonju"
"Oppa serius?"
"Tentu saja serius, mereka tidak sabar ingin menentukan tanggak pernikahan kita"
"Aku harus bagaimana? Aku kan belum pernah betemu dengan orang tua oppa" taeyeon panik
"Bukankah kau di interview langsing oleh appa ku dulu"
"Benarkan? Aku tidak mengingatnya oppa, tapi bagaimana oppa tau? Itu juga sudah 6 tahun yang lalu"
Jiyoung hanya tersenyum
"Oppa" taeyeon meningikan suaranya
"Appa sudah memperhatikanmu saat interview tahap pertama, dan makanya appa sendiri yang menginterview mu"
"Mana mungkin seperti itu? Kenapa aku di tempatkan di anak perusahaan?"
"Itu karna appa ingin semua usahanya berjalan lancar, apa kau tak merasa aneh kerja 6 tahun masih jadi staff?"
"Banyak juga orang yang sepertiku"
"Apanya yang sepertimu, tetap di posisi yang sama? Kemampuan mereka tak sama dengan kemampuanmu nona kim, kenalilah dirimu"
"Ne oppa, aku bahagia mendengarnya, aku akan bersiap siap"

Taeyeon masuk ke kamar, Jiyoung membereskan meja makan dan masuk ke kamar setelahnya. Taeyeon sedang merias wajahnya,
"Taeyeon ah, pilihkan baju untuk ku"
"Tapi oppa aku kan sedang berdandan"
"Kau sudah cantik bahkan tanpa make up"
"Dan oppa tampan mengenakan apapun" timpal taeyeon
"Karna kau sudah memberikan kesan yang mendalam untuk orang tua ku, aku pun harus begitu"
"Baiklah aku akan memilihkan baju untuk oppa"

Jiyoug membuka lemari pakaianya, sebenarnya kurang tepat di sebut lemari, karna ini adalah ruangan 4 X 4 Meter yang di penuhi dengan barang barang mewah.

"Bagaimana jika ini saja" taeyeon mengambil tuxedo berwarna hitam dari dalam lemari kaca
"Sepatu nya?"
Taeyeon mengambil sepatu hitam mengkilat dari dalam rak
"Dasi?"
"Bukan kah dasi kupu kupu itu sama saja?" Tanya taeyeon
"Tentu saja beda"
Taeyeon melihat laci dasi dan mengambilnya sembarang
"Yang ini bagus oppa"
"Kau serius kan?" Jiyoung nampak tidak yakin
"Apa oppa tidak percaya pada ku"
"Baiklah, aku akan mengenakan ini"

Jiyoung menuju kamar tamu dan memgenakan pakaianya sedangkan taeyeon melanjutkan merias wajahnya.

Tiiiing tooong tiiing tooong
Jiyoung masih memakai baju dan taeyeon baru membentuk satu alisnya
Bel berbunyi lagi dan jiyoung membukakan pintu

"Kenapa lama sekali" kata nyonya kwon
"Maafkan aku omma"
Mendengar suara itu taeyeon yang telah menyelesaikan kedua alisnya langsung keluar dan menyapa

"Annyonghaseyo omoni" taeyeon membungkuk 90 derajat
"Omaya Taeyeon ah, kau sangat cantik" nyonya kwon menyentuh pipi taeyeon
"Terimakasih omoni"
"Apakah kalian sudah siap? Bagaimana jika kita berangkat sekarang?"ajak nyonya kwon

****

Pertemuan keluarga Kim dan Kwon dilaksanakan di yeonju,  meskipun tidak mengetahui taeyeon sedang hamil kedua keluarga menginginkan anak mereka untuk cepat menikah, tanggal pernikahan telah di tentukan, sedangkan untuk gedung dan lainya diserahkan kepada taeyeon dan jiyoung, keluarga kwon kembali ke seoul setelah pertemuan Keluarga selesai, taeyeon yang telah mendapat ijin libur dari perusahaan memilih tinggal lebih lama di yeonju.

Taeyeon POV
Meskipun aku sering pulang ke yeonju, entah mengapa aku sangat merindukan orang tuaku saat ini, mungkin karena 3 minggu lagi akan menikah dan menjadi seorang istri, yang harus tunduk dan patuh pada apa yang di perintahkan suamiku,

"Taeyeon ah, boleh eoma masuk" tersengar suara eoma ku dari luar kamar
"Masuk lah eoma" aku duduk di tempat tidurku, kemudian eoma duduk di samping ku.
"Taeyeon ah" eoma mengelus rambutku
"Eoma senang sekali kau akan menikah, keluarga kwon baik sekali, tapi apakan Jiyoung itu orang baik? Dia terlihat seperti playboy"
"Jangan khawatir eoma, jiyoung juga baik"
"Eoma, senang mendengarnya, anaku,... rasanya baru kemarin eoma membesarkan mu sekarang sudah mau menikah" eoma menggenggam tangan ku
"Eoma, jangan seperti itu, membuatku sedih"
"Araso, Tidurlah dan kembali ke seoul besok, kau harus mengurus persiapan pernikahan mu"
"Ne eoma"


Tbc

Another StoryWhere stories live. Discover now