Tiga Puluh Sembilan

4K 502 89
                                    









Tiga Puluh Sembilan

Jungkook kira dia akan dibawa Taehyung ke gudang kecil atau rawa-rawa untuk disiksa dan dibunuh setelahnya.

Jungkook kira dia akan tewas di tangan Taehyung karena udah ngatain seniornya itu orang aneh nan belagu.

Jungkook kira asetnya akan dicincang, ditumbuk, dicampur bumbu dapur dan ditumis untuk kecoa yang belum lama ini jadi temen tidur Taehyung meski dikurung dalem plastik es ukuran setengah kilo.

Jungkook kira riwayatnya bakal tamat hari ini, tapi ternyata nggak.

Taehyung bawa dia ke apartemennya meski selama perjalanan Taehyung nggak ngajak Jungkook ngobrol sama sekali. Tapi sebelumnya, Taehyung sempet bukain pintu mobilnya buat Jungkook.

Hm. Jungkook gamon, qq.

Jungkook nggak ngerti apa maksud Taehyung maksa dia masuk ke kamarnya dan ngunci pintu itu lalu nyimpen kucinya di dalem bajunya.

Yang pasti Jungkook udah siap siaga.

"Kak, kenapa kita nggak ngomong di luar aja?" Tanya Jungkook, berusaha keliatan kuat.

Padahal kakinya udah gemeter nggak ketulungan.

"Hm?" Taehyung menggumam dengan suara rendahnya. "Gua maunya di sini. Di kamar gua.



Di kasur gua."



Brugh!



Jungkook mati rasa saat Taehyung dengan cepet ngedorong dia ke kasur sampe nindih badannya.

"Kak! Lepas!" Jungkook berontak, nggak main-main. Tapi kakinya nggak bisa nendang Taehyung karena ditahan. Tangannya juga dikunci di atas kepalanya. "Kak Taehyung!"

"DIEM!"

Sekeras itu Jungkook berontak, sekeras itupun Taehyung negebentak agar adek tingkat yang lagi ada di bawahnya itu supaya diem.

"Gua nggak akan ngapa-ngapain kalo lo anteng." Ujar Taehyung pelan.

Akhirnya Jungkook berhasil kicep denger anceman nggak langsung dari Taehyung. Tapi tetep aja dia nggak bisa pura-pura tenang padahal udah jelas orang yang dia taksir lagi nindih dia.

Rasanya kayak nggak bisa nafas dan semua inderanya mati rasa.

"Lo suka sama gua?"

Anj.

Dari sekian banyak umpatan atau makian yang bisa Taehyung lempar ke Jungkook, kenapa malah pertanyaan itu yang keluar?

Jungkook diem. Nggak tau mau gimana.

Mau ngangguk salah, mau geleng juga salah.

"Gua denger jelas kalimat lo di kafetaria tadi, dek. Kalo mau bohong ya siap-siap aja."

Rasanya Jungkook pengen banget nyemburin ludahnya ke muka Taehyung. Kalo udah tau ngapain nanya?!

"Gua cuma pengen denger langsung aja."

Nyedh.

Taehyung udah kayak dukun ae.

"Iya, iya! Saya suka sama kakak! Saya suka! Saya, Jeon Jungkook, dengan ini menyatakan bahwa saya menyukai Kim Taehyung!" Sembur Jungkook dengan satu tarikan nafas. "Puas?!"

"...


Bagus."


Tanpa Jungkook duga, Taehyung justru tersenyum puas.

Dengan cepet Taehyung ngubah posisi mereka jadi tiduran tapi nyamping, masih nahan Jungkook supaya nggak kabur dengan meluk bocah itu dari belakang.

"Mulai sekarang kita pacaran. Lo punya gua. Gua punya lo. Kalo ada orang yang berani nyakitin lo, gua nggak akan segan ngunciin dia di toilet umum bareng video biru." Tegas Taehyung final.

Sedangkan Jungkook yang dipeluk erat dari belakang sams Taehyung cuma bisa cengo sekaligus kaget. "A-Apa...?"



-SsS-








Kayaknya chapter-nya nggak bakal nyampe 69, deh.

YoonMin Chat and Real LifeWhere stories live. Discover now