We Got Married (part 1)

72.4K 2.4K 108
                                    






Hyeora pov

Lee Hyeora... nama yang orangtuaku sematkan sejak aku terlahir ke dunia ini. Aku menjalani hidupku yang begitu indah hingga sekarang. Di usiaku yang ke 23 ini aku sudah meraih beberapa mimpi yang selama ini aku idamkan, dan aku berencana akan terus mengejar mimpi-mimpiku yang masih tersimpan dalam kotak harapan yang aku miliki. Tapi semuanya tak selalu sesuai rencana jika kau adalah seorang perempuan yang terlahir di keluarga yang masih memiliki stereotype tentang kodrat seorang perempuan. Menurut mereka seorang anak perempuan tidak harus bekerja. Meskipun kau mengecap pendidikan yang sangat tinggi, pada akhirnya mereka akan mengakhiri hidupmu dengan memaksamu untuk segera menikah.

Aku tidak mengerti jalan fikiran keluargaku tentang hal ini. Masa depanku seperti sebuah permainan catur yang mereka tentukan langkah dari setiap bagiannya, dan jujur saja aku sangat membenci hal itu. Bagian terburuknya adalah, aku merupakan satu-satunya perempuan di keluarga yang sangat besar ini, kau bisa bayangkan menjadi seorang perempuan di sebuah acara pertemuan keluarga yang amat ramai dengan semua sepupu laki-laki yang mengelilingimu, fantastic. Para aunti dan saudara ibuku menolak untuk memiliki anak perempuan karena aturan bodoh ini, dan aku juga tidak mengerti mengapa eommaku malah sangat menginginkan anak perempuan padahal beliau tahu aku hanya akan berakhir menjadi seorang ibu rumah tangga. Aku menjadi satu-satunya yang menaggung semua akibat itu. Aku masih cukup beruntung karena eommaku adalah orang yang berfikir maju, bagi beliau perempuan atau laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan maupun dalam masa depan. Hello.... Ini 2016 dimana semua hak perempuan sudah dilegalkan oleh Negara. Oemma tidak pernah benar-benar memaksaku untuk segera menikah serta sangat mendukung pendidikan dan karirku. Eomma dan appa tidak pernah mempermasalahkan tentang jodohku di masa depan karena mereka terlihat begitu bangga dengan apa yang sudah aku raih hingga sekarang.

Aku akan sedikit menyombong, well aku adalah perempuan tercantik di keluargaku, tentu saja karena semua saudara dan sepupuku adalah laki-laki. Aku juga yang terpintar di antara mereka, aku satu-satunya yang berhasil lolos dengan nilai memuasakan dan di terima di salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini. Aku tamat dari perkuliahanku dengan hasil gemilang dan mendapatkan pekerjaan yang selama ini aku idamkan. Aku bekerja di salah satu perusahaan penerbitan majalah terkenal di sini. Sesuai dengan jurusanku di bidang sastra dan hobbiku di bidang seni, musik dan hiburan. Aku bekerja sebagai seorang editor, sebagian besar tulisan di majalah yang kau baca itu adalah hasil dari kerja kerasku. Jika sebuah tulisan terlalu buruk dan konyol, aku memiliki hak untuk tidak menerbitkannya. Aku menyenangi pekerjaan ini karena di saat aku bekerja aku bisa menikmati fashion, art, music and entertainment. Majalah yang diterbitkan di sini adalah majalah untuk kalangan pemuda, jadi bisa dipastikan isinya sangat menarik. Aku mencintai pekerjaanku, lingkunganku, teman-temanku dan semuanya, aku merasa aku tidak membutuhkan hal lain karena aku sudah merasa cukup dengan semua ini.

Tapi sepertinya keluarga besarku memiliki pandangan lain, aku sudah bekerja sangat keras untuk menghindari semua aturan konyol mereka dan sejauh ini berhasil. Tapi kau tidak akan bisa selamanya kabur dari masalahmu, dan di sinilah aku sekarang, dihakimi oleh semua orang karena di usia ini aku masih sendiri dan belum menikah.

"Tapi aku menghasilkan uang..."

Untuk pertama kalinya aku mengucapkan sesuatu setelah satu jam lebih mendapatakan ceramah dari semua tetua di keluargaku. Aku benci acara tahunan ini, acara tahunan di kampung halaman yang amat terpencil bersama semua anggota keluarga yang aku tak hafal keseluruhannya.

"Apa kau akan menghabiskan hidupmu sendirian sampai kau tua?"

"Kek, aku belum tua, aku masih 23 tahun"

"Hyeora ya... jika kau menunggu terlalu lama, kau akan kehilangan kesempatanmu"

"Tapi kek ak-"

"Aku tidak mau tahu. Lee Wongook! Pastikan putrimu sudah memiliki suami saat pertemuan keluarga berikutnya. Jika tidak, kalian tidak usah datang lagi ke acara pertemuan ini. Aku malu dengan dengan orang kampungku, memiliki anak gadis yang belum menikah di usia setua ini"

Married to Jungkook [M]Where stories live. Discover now