Bagian 3

100 13 2
                                    

Matahari mulai bersinar begitu terang. Dan menyilaukan mata siapa pun yang terkena cahayanya, dan ia bisa melalui celah jendela yang mungkin sudah terbuka.

"Ah~ aku jadi susah tidur gara-gara kejadian kemaren" ucap nagisa dalam keadaan berbaring di kasurnya.

"Aku tidak paham dengan cara berfikir anak laki-laki. Apalagi aku ini anak tunggal, dan hidup sendirian di rumah ini. Aku seperti ingin-" kata-kata nagisa terhenti saat mengingat sesuatu. Dan beranjak dari kasur menuju tas sekolahnya.

" oh kami-sama!! soal yang kemaren aku lupa membawanya!!" Nagisa mengacak-ngacak isi dalam tasnya frustasi.

"Bagaimana ini? Ottokae? How? Oh my god help me." Nagisa mulai bicara tidak jelas.

Dan mungkin hari-hari sial selanjutnya akan berlanjut. Dan entah kapan akan berakhir.

"Ibu~! Aku pergi sekolah dulu!" Teriak nagisa sambil berlarian di tangga.

"Hei nagisa-chan, pelan-pelan sedikit ini juga masih sangat pagi" tegur ibunya.

"Itu bu, aku lupa mengambil soal jawaban kemarin dikelas. Bye mom, muaach" ucap nagisa mencium kening ibunya yang sedang duduk.

"Hati-hati dijalan nagisa-chan~" sambil duduk santai dan memandang ke arah anak satu-satunya itu.

"Hai~ wakatta" selesai mengatakan itu, nagisa menghilang di depan mata ibunya.

"Ibu akan selalu berdoa, tidak akan pernah hal buruk menimpahmu. Cukup ibu saja yang pernah merasakannya" ucap ibu nagisa, sambil mengingat masa lalu yang entah seperih apa.

~oo0oo~

Sesampainya di depan sekolah nagisa berlarian menuju kelasnya, tak perduli dengan tatapan keheranan anak-anak yang baru sampai di depan pagar sekolah.

"Yabai yabai yabai ;baca Gawat;" tak henti hentinya ia mengucapkan kata-kata itu.

"Dimana aku menaruhnya? perasaan, kemarin aku menaruhnya disini." Ucap nagisa sambil merongoh laci mejanya.

"Aduh~ dimana sih?" Nagisa mulai frustasi dengan keadaan yang mencekik.
Nagisa yang masih di pusing kan dengan kertas jawaban soal.
Mendapatkan tamu yang tak diundang dari kelas sebelah.

"Yoo!! Nagisa~! Sedang apa?" Tanya suara yang tidak asing di telinga nagisa.

"Oh kami-sama, manisia ini lagi." Kata hati nagisa kesal.

"Ah, bukan apa apa, cuma itu- 'deg' "  tiba tiba jantung nagisa berdebar kencang.

"Oh iyah, kemarin aku kan-" nagisa memegangi pipinya dan menatap cowo di depannya.

*Flasback*

"hmm? Hei tunggu, bukankah ini yang kau inginkan tadi siang?"

*Flasback End*

"Kyaaaaaaa~ ka-kau!? apa yang kau lakukan disini!?" Tanya nagisa bergidik ngeri, yang baru saja sadar dari ingatan kejadian kemarin.

" kenapa ekpresi wajahmu berubah begitu? " Karma begitu tenang dengan ucapannya.

" hah~ tidak, kertas jawaban soal kemarin, aku lupa membawa-nya." Ucap nagisa sambil menunduk. Dan karma bisa mendengar ada nada sedih dalam ucapan nagisa.

"Sudah kuduga, ini" kata karma sambil menyerahkan kertas putih di tangannya.

"Ah? Inikan-" Nagisa terhenti dalam ucapannya.
"Iyah, soal jawaban kemarin. Kau lupa membawanya jadi, kusimpan saja." Sambung karma memperjelas.

"Ano, A-arigatou karma-kun, etto soal yang kema-" kata-kata nagisa terputus saat karma menyelanya.

"Tidak usah kau ingat kejadian kemarin. Itu tidak ada artinya bagiku" kata karma membuat nagisa tersentak.

"Eh?!.ah souka.. hehe." nagisa mencoba menahan rasa dihatinya.
"Aku pergi" ucap karma singkat dan berlalu dari hadapan nagisa.

"Apa-apaan itu!? Mencium orang sembarangan, dan bilang tidak ada artinya? Maksudnya apa?" Kesal nagisa dalam hati.

~oo0oo~

Selama jam pelajaran nagisa melamun dan tidak memperhatikan, dan pada akhirnya di tegur vich-sensei.
Waktu istirahat pun tiba, nagisa berbarengan lagi dengan kayano.

"Nagisa-chan, kenapa tadi kau tidak fokus saat pelajaran berlangsung? Apa kau kurang sehat?" Tanya kayano dijalan menuju kantin dengan kawatir.

"Ah! eh? Tidak, ano aku baik saja." Jawab nagisa mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak ada yang kau sembunyikan? nagisa-chan." Tanya kayano lagi, penuh harap akan ada jawaban.

"Sudah kukatakan tidak ada apa-apa" jawab nagisa berusaha tersenyum, untuk menutupi perasaannya.

"Umm souka.." kayano mencoba mengerti. Meski ia tahu ada sesuatu yang di sembunyikan nagisa.

~oo0oo~

~Nagisa POV~

Entah kenapa, saat, ia bilang ciuman itu  tidak ada artinya. Ada sesuatu yang aku rasakan. Meski, aku tidak tahu maksudnya.
Pertemuan pertama yang tidak terduga. Dan ditambah lagi, kami satu sekolah.

Membuatku bertanya-tanya 'kemana dia selama ini?'.
"Nagisa-chan~ apha pelahjaran di sehkohlah mehmbuatmu tahk behrsehmanhgat?" Tanya kayano sambil mengunyah rotinya.

"Mau pilih makan atau bicara?" tanyaku memberi pilihan.

"Hehehe" kayano cenggengesan.
Aku menatapnya dengan tatapan sulit di tebak. Saat ini jiwaku sedang tidak ada disini entah melayang kemana.

~Nagisa End POV~

    Di tempat lain, ada seseorang yang terus mengawasi tanpa disadarinya. "Aku sudah menemukanya, iyah, baik aku paham. See ya" ucap orang itu mengakhiri percakapan dengan seseorang di telfon yang entah siapa.

"Hmm, sepertinya akan menjadi menarik sekali, hm" kata orang itu dengan senyuman menggerikan.

~oo0oo~

Waktu sudah menunjukkan waktu pulang para murid sekolah. Nagisa bergegas merapikan buku-buku dan memasukkan ke dalam tas gandengnya.

"Hora!! Nagisa-chan~" teriak kayano semangat, melambaikan tangan pada nagisa.

"Ahahaha kau ini selalu bersemangat seperti biasanya yah." Canda nagisa yang di sambut kembungan pipi dari kayano.

"Jangan mengejekku nagisa-chan." Ucap kayano mengerucutkan bibirnya.

"Ah! Gomen na kayano-chan, aku tidak bermaksud begitu hehe. Go-gomen." Nagisa berkata sambil cengengesan.

" Daijoubu, nagisa-chan". Tanggap kayano yang mendapat senyuman manis nagisa.

  "Kemana dia (karma)? Kenapa tidak kelihatan? Biasanya, dia sudah muncul dengan wajah menyebalkannya itu. Aih!! Aku mikirin apa sih?" nagisa mengacak-ngacak rambutnya kesal.
Disaat seperti ini masih sempat-sempatnya dia berfikir yang aneh-aneh, kayano yang berada di sampingnya hanya menatap keheranan.

Siang menjelang sore ini di penuhi dengan canda tawa dari nagisa.
Akankah besok hari akan sama seperti hari ini? Atau mungkin akan berbeda lagi?

~ Bersambung ~

Gomen minna ~
Aku baru update sekarang.
Maklum banyak hal yang sudah aku lewati di hari2 ku sekarang T.T
       

In Love With The AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang