Chapter 4

74 7 15
                                    

Tsuki terdiam saat melihat keadaan sang suami yang terbaring lemah.

"Kenapa ini bisa terjadi padamu, Daiki?" ucapnya pelan, kemudian mulai terisak.

Ren yang berada  di gendongan Tsuki pun mulai menangis kencang. Sepertinya bayi itu mengerti dengan kondisi ibu dan ayahnya.

"Tsuki???!!!" Seijuuro datang dengan tergesa-gesa, di peluknya Tsuki erat. "Kenapa ini bisa terjadi?" ucapnya khawatir.

"Aku tidak tau Sei, aku tidak tau." Tsuki semakin terisak di pelukan pria jangkung bersurai merah tersebut.

"Sudahlah, aku akan mencari siapa orang yang menabrak Daiki." di usapnya punggung Tsuki agar wanita itu menjadi lebih tenang.

Tsuki hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Hyeri yang melihat itu hanya menatap sedih kearah mereka berdua, ntah kenapa saat ia melihat Seijuuro memeluk Tsuki. Hatinya terasa menyakitkan. "Tsuki, hmm.. Biar Ren aku gendong, kasian dia." Ucap gadis itu ragu.

Tsuki dengan cepat mendorong Seijuuro agar menjauh darinya, menatap Hyeri tidak enak. Seijuuro sedikit terkejut, "Kenapa kau mendorongku?" lelaki itu kesal.

Tsuki hanya diam, kemudian memberikan Ren kepada Hyeri.

"Aku permisi keluar, mengajak Ren jalan-jalan." pamitnya, kemudian keluar begitu saja.

Seijuuro memperhatikan Hyeri yang keluar, tanpa melihat kearahnya.

"Ada apa dengannya?" lelaki itu menautkan kedua alisnya bingung.

"Kau ini, cepat kejar dia. Aku akan menjaga Daiki disini." Tsuki merasa tidak enak dengan Hyeri, kelihatannya juga Hyeri seperti cemburu saat melihat Seijuuro langsung memeluknya begitu saja.

"Aku tidak mau." Seijuuro duduk di sofa yang terletak di kamar inap Daiki.

"Kau tidak mengerti Sei, Hyeri cemburu melihat kita berdua." wanita itu menatap Seijuuro sebal.

"Kenapa dia cemburu?" Tsuki hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau akan mengerti saat Hyeri berada di pelukan lelaki lain." Tsuki juga menduduki dirinya disofa, tepat di sebelah Seijuuro.

"Aku tidak peduli." ucapnya acuh, tapi pikirannya memikirkan perkataan Tsuki. 'Dia milikku, tak akan ku biarkan dia direbut siapapun.' ucapnya dalam hati.

.

.

"Mama lihat Ren menguap, lucu sekali mama." Hina memainkan pipi Ren gemas.

Hyeri hanya bisa tersenyum, lalu mengusap surai hitam milik Hina. Pikirannya masih memikirkan hal tadi, Seijuuro apa dia menyu- tidak tapi mencintai Tsuki?  Hyeri menggelengkan kepalanya. "Kenapa aku memikirkan itu?" gumamnya pelan.

"Mama kenapa?" gadis kecil itu terlihat khawatir.

"Tidak sayang, mama hanya pusing saja." Hina menempelkan punggung tangannya di dahi Hyeri.

"Mama demam?" tanya Hina begitu polosnya.

Hyeri tertawa saat melihat ekspresi Hina yang sangat polos. Hina memiringkan kepalanya bingung.

"Tidak sayang, Hina kau lucu sekali." Hyeri yang gemas, menciumi pipi gembul Hina. "Ah.. Aku bahagia kalian disini.." Hyeri juga mencium pipi gembul Ren.

"Kau bahagia hanya bersama mereka?" suara baritone mengejutkan mereka.

Hina menoleh, terlihat pria tampan dengan ciri khas rambut merahnya. "Papa." Hina berlari ke arah Seijuuro.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 20, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Love Mr. AbsoluteWhere stories live. Discover now