Bad Girl Vs Ketua Rohis [ON EDITING]

2● Rapat & Hukuman

"Eza!" panggil Bayu, teman sebangkunya.

Merasa namanya dipanggil, Eza pun menoleh kearah Bayu yang sedang menatapnya.

"Kenapa?" tanya Eza.

"Disuruh ke XI IIS 2, sama pak Suripto! Nyari anak cewe yang namanya Arnetta Putri." jelasnya.

Eza mengernyit heran, "Ngapain?" tanyanya.

"Gatau!" jawab Bayu seraya memainkan ponselnya.

"Yaudah, ayo!" ajak Eza seraya bangkit dari tempat duduknya.

Bayu dan Eza pun berjalan beriringan menuju kelas IIS 2 yang terletak 3 kelas dari kelas mereka MIA 1.

Sesampainya di kelas IIS 2, Bayu mengetok pintu.

"Misi," kata Bayu.

"Iya, kenapa?" sahut seorang cewek.

"Mau cari Arnetta Putri, dipanggil pak Suripto." kata Bayu lagi.

"Nett," panggil seorang cewek yang tadi.

"Apa?" sahutnya.

"Dipanggil pak Suripto!" ujar cewek berambut bondol.

Melihat Netta yang sudah bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan menuju Masjid, Eza dan Bayu pun mengikuti dari belakang. Sesampainya di Masjid, Netta menoleh ke belakang, menatap Bayu dan Eza secara bergantian.

"Ngapain sih kalian?!" hardik Netta.

"Kalem," sahut Bayu, "Gue cuma disuruh liat lo shalat doang." lanjutnya.

"Gue bisa shalat sendiri!" ujar Netta keukeuh.

Eza yang notabene hanya diam sedari tadi pun maju menatap Netta dari atas sampai bawah. "Kalau bisa shalat sendiri, kenapa masih disini? Sana wudhu!" ketus Eza.

"Lo," Netta menunjuk wajah Eza dengan jari telunjuknya, "Gabakal tenang disekolah ini, gue bakal pastiin itu!" ancamnya lalu berbalik menuju kelas.

Eza hanya menanggapi perkataan Netta dengan mengangkat bahunya acuh tanda ia tak perduli dengan ucapan Netta tadi.

•••••

Eza menutup buku tulis matematikanya, menatap papan tulis dengan pandangan kosong.

Ting!

Suara dentingan ponselnya berbunyi nyaring, lalu Eza mengambil ponselnya didalam saku celananya.

Pak Suripto: Acara mabit jd za?

Me: Insya Allah jadi pak

Pak Suripto: Ok. Berkabar aja nnt y

Me: Iyaa pak

Eza menghela nafas panjang, menyenderkan punggungnya dikursi.

"Za! Pak Suripto nanyain mabit!" seru Bayu yang baru datang.

"Iya, tadi dia wa," balas Eza.