Deja Vu: Gothic Litte Girl

2.2K 92 17
                                    

Tik... Tik... Tik... Hujan turun membasahi bumi. Membasahi seluruh kota Paris.

Ah... Lebay, ngapain gue mulai bicara kayak pengarang gitu. Kayak si Ajeng aja deh.

Ini sudah seminggu. Seminggu sejak kami keluar dari rumah sakit. Seminggu lebih sejak kami kehilangan sahabat kami.

Gue memang tidak ingin mengingatnya. Tapi... Kecelakaan itu selalu terlintas begitu saja.

The Accident that would never forget.

********

Itu terjadi hampir tiga minggu yang lalu. Ketika kami hendak berangkat menuju Paris.

Tapi... perasaan tak enak itu telah ada sejak beberapa hari sebelumnya. Saat kami sedang menginap dirumah Gabby.

Memang terdengar cukup aneh dan tidak masuk akal. Tapi mimpi buruk yang dialami kami. Seakan membuat rasa gelisah yang tak bisa diungkapkan. Terutama bagi gue.

*******

Sebuah pesawat yang akan kami pakai hanya diam. Diam di sebuah bandara.

Pesawat itu telah hancur-berantakan. Aku melihat bunga mawar yang di berserakan di sana.

Tapi... Mengingat arti mawar itu. Aku jadi merinding. Aku merasa sangat takut.

Karena itu... Itu adalah mawar hitam. Mawar hitam yang berarti kesialan. Bunga yang berarti juga sebagai tanda kematian.

Lalu aku melihat mereka... Melihat keempat sahabatku yang telah terkapar. Seperti sedang tertidur.

Aku melihat kondisi mereka yang terluka.

Ana... Darah terlihat di sekitarnya perutnya. Dan daerah lainnya.

Gabby... Feby... Bahkan Ajeng juga. Darah terlihat di tubuh mereka. Di mana luka-luka yang mereka derita itu berada.

Aku tak bisa menahan air mataku. Cairan bening ini tak henti-hentinya keluar dari mataku. Aku tak bisa membendungnya.

Rasa ini... Perasaan ini... Memang menyedihkan. Menakutkan. Bahkan membuat khawatir.

Aku tak tahu harus apa. Hanya menangis. Hingga terduduk di tanah.

"Wha!!!" Aku berteriak. Ketika darah terlihat di tanganku.

Seketika hujan turun. Tapi itu bukan hujan biasa. Itu hujan darah. Darah itu turun dan membasahi seluruh tubuhku.

Aku sangat takut. Benar-benar takut. Aku memang tidak percaya pada takhayul. Tapi menarik ucapanku karena mengalaminya sendiri.

"Siapa yang kau pilih?" Suara itu terdengar. Suara seorang anak kecil.

"Siapa kau?! Apa maksudmu?!" Aku berteriak mencari-cari gadis kecil itu.

Aku mendengar suara tawanya. Menggema di sana. Lalu langkah kakinya. Yang berlarian ke sana ke mari.

"You wanna play with?" Suara itu menggema.

"Show yourself! I don't want play hide and seek with you." Bentakku.

"Wha!!!" Aku berteriak dengan keras. Hingga mundur dari posisiku.

Dia muncul di hadapanku. Secara tiba-tiba. Dengan wajah pucat dipenuhi darah di sekitar mulutnya.

Dia itu hantu! Tidak... Dia terlihat seperti iblis. Baju merah darahnya terkotori oleh darah. Rambutnya hitam pekatnya bergaya keriting gantung.

My Fiance Is A VampireWo Geschichten leben. Entdecke jetzt