chapter 9

1.8K 106 0
                                    

Sinar matahari pagi menembus gorden jendela kamar raya yang masih bergelut dengan selimutnya itu

"Trekkk"

Pintu kamar itu terbuka ,sebuah senyuman terukir di bibir bi mina saat melihat raya yang masih belum terbangun

Memang sudah menjadi kebiasaan raya setiap hari minggu,dia pasti akan bangun agak siang sekitar jam 07.30 pagi

Bi mina melangkahkan kaki menuju jendela,mebuka gorden jendela kamar itu kemudian membalikan badan menghampiri ranjang raya untuk membangunkannya

"Non.."

Bi mina mengguncang bahu raya pelan

"Enmhhmm..."

raya menggeliatkan tubuhnya mengerjap ngerjapkan matanya untuk mengembalikan kesadaranya setelah bangun tidur

"Bi mina.." ucap raya dengan suara khas orang bangun tidur ketika Melihat bi mina berdiri di samping ranjangnya dengan tersenyum kearahnya

"Sarapanya udah siap non"

"Iya bi..aku mau mandi dulu trus nanti kebawah"

raya bangkit dari tidurnya menyibak selimut tebal dan hangat yang menutupi tubuhnya

"Iya..biar bibi beresin tempat tidur non dulu "

bi mina menerima anggukan dari raya

Raya menuruni ranjangnya dan menuju kamar mandi

Setelah mandi dan memoles wajahnya dengan make up tipis .raya langsung menuruni tangga untuk sarapan

" eh non..nih sarapanya"

bi mina saat melihat raya yang sudah duduk di meja makan tepatnya di sampingnya

"Iya bi"

Bi mina mengambil dua potong roti tawar, mengolesnya dengan selai coklat kesukaan raya dan meletakannya di piring raya

Raya menyantap roti tawar di hadapanya

Setelah selesai dengan sarapan pagi-nya raya memberitahu Bi mina jika hari ini dia akan pergi joging bersama mondy

Bi mina mengangguk tanda kalau dia mengerti

Raya beranjak dari duduknya menuju kamarnya di lantai atas untuk mengambil ponselnya yang berada di kamar

••••

Di taman kota terlihat ramai oleh orang orang yang sedang joging dan dengan aktifitasnya masing masing,

Raya dan mondy sedang duduk di bangku sebuah taman,terlihat keringat membasahi kening Raya mondy yang melihat itu kembali dengan topengnya dia mengambil handuk kecil yang melingkar di lehernya kemudian membasuh keringat raya

Raya merasakan keningnya hangat ada yang membasuhnya ,raya menoleh dan melihat mondy sedang membersihkan keringatnya

Sudut bibir raya terangkat keatas saat melihat perlakuan manis mondy terhadapnya

Raya terus memandangi mondy hingga kedua mata mereka bertemu,

Telihat dalam sorot mata Raya disana terdapat ketulusan cinta yang suci mata dan hatinya sama ,sama sama menyayangi laki laki di hadapanya ini

Berbeda dengan mondy yang hanya berpura pura mencintainya , menjadikan Raya sebagai kekasihnya hanya bermaksud untuk menyakitinya tanpa rasa cinta

Selama beberapa menit mereka saling pandang hingga seorang anak kecil mengagetkan keduanya

Terlihat bocah laki laki yang berumur sekitar 5 tahunan berada di depan Raya dan Mondy dengan sebuah Remot kontrol di tanganya

Raya tersenyum melihat anak laki laki di hadapanya

"Permici kak..atu mau ngambil mobil mobilanya"

Anak itu berbicara sangat lucu hingga membuat Raya tersenyum lebar

Raya beranjak dari duduknya kemudian mengambil mobil mobilan anak itu dan berjongkok di hadapan anak itu untuk menyamai tinggi badanya yang sekitar 70 cm

"Nih mobil mobilanya"

Raya memberikan mobil mainan itu ke anak dihadapanya dengan tersenyum manis

"Makacih kakak cantik"

Ucapan trimakasi yang sangat menggemaskan dari bocah laki laki dihadapan Raya sangat membuat hatinya sejuk,raya mengelus kepala anak itu

"Sama-sama"

Anak itu berlalu pergi dari hadapan Raya dan mondy,dia kembali bermain bersama teman temannya

Raya bangkit dari duduk jongkoknya.membalikan tubuhnya dan berjalan pelan kearah mondy

"Kau suka anak kecil?" tanya mondy

Raya duduk kembali disamping mondy dan tersenyum

"Iya" jawab Raya lalu mengalihkan pandangannya kearah sekumpulan anak anak yang sedang bermain

Entah sadar atau tidak sudut bibir mondy terangkat ,sebuah senyuman tipis terukir disana

***

HATE BECOME LOVEWhere stories live. Discover now