Nadira

196 12 0
                                    


Namaku Nadira Ramadhani, aku adalah seorang gadis biasa yang lahir pada bulan ramadhan. Kata teman-temanku aku memiliki sifat seperti bunglon, Iya bunglon yang bisa ngerubah warna kulitnya itu loh. tapi berbeda dengan bunglon aku bukannya merubah warna kulitku malah aku merubah sifatku ...

Ettsss jangan salah paham dulu ya, bukannya aku gadis yang bermuka dua atau bagaimana tapi aku bisa menyesuaikan sifatku sesuai dengan sifat mereka, makanya kalo dikelas aku bisa bergabung dengan kelompok yang mana saja, ya netral gitu deh ceritanya.

Tapi aku mengakui sifat asliku ini lebih ke wanita kocak nan  rusuh yang suka ceplas ceplos ngomong kasar tapi masih batas wajar (loh loh loh) Dibalik sifatku yang seperti itu tidak disangka-sangka aku masuk kategori wanita solehah, ciat ciat ciat. Jangan su'udzon dulu ya bukannya sombong nih tapi cuman mau pamer kok.

Ya aku wanita berjilbab yang insyaAllah sudah menutupi aurat dengan baik dan benar, gak heran sih kenapa aku bisa seperti ini, karena bundaku adalah seorang ustadzah dan tidak diragukan lagi ayahku adalah ustad. dia menjadi kepala sekolah di pondok pesantren Tahfidzul Quran Al Imam.

Kalian pasti mikir kan kalo ayah dan bundaku sangat nuntut aku buat jadi wanita solehah? Tapi nyatanya tidak, ayah dan bundaku hanya memberiku peringatan tentang ajaran agama islam, mereka tidak memaksaku untuk memakai hijab,mengaji,sholat ataupun melakukan hal-hal lainnya. Mereka lebih menyuruhku untuk menentukan hidupku sendiri, ya dan dengan melihat penampilan bundaku yang begitu solehah aku mempunyai impian untuk menjadi sosok wanita sepertinya.

Oh iya sedikit pemberitahuan tentang sifatku yang rusuh, itu semua tidak lain dan tidak bukan berkat kedua orang tuaku yang sangat kocak juga, mereka suka menjahili orang-orang dan tentu saja target utama orang yang paling sering dijahilinya adalah aku dan abangku.

Kaget ya aku punya abang? Aku itu anak kedua dari orang tuaku, dan abang Faisal adalah anak pertama. Dia sangat jutek dan tidak asik, aku sering kesal karena dia susah diajak bercanda dia terlalu serius, terkadang aku berpikir sebenarnya dia anak siapa sih? Apa jangan-jangan ayah dan bunda memunggutnya di tong sampah ya? huh....

***

TUUUT TUUUT TUUUT TUUUT (suara alarm hp)

"AHHH SIAL!!! jam berapa ini?  YaAllah kenapa sih kalo habis sholat subuh trus tidur lagi rasanya nyenyak banget jadi males ke kampus kan ini" aku ngedumel sambil menoleh ke samping untuk melihat jam dan ternyata sudah pukul 09.15 am

"WOY DEK NADIRA YANG SUKA NGILER BANGUN WOY" teriak abang dari bawah yang berhasil membuatku kesal

"IYA BANG AH BAWEL LU INI GUE MAU MANDI DULU ELAH" jawabku dengan suara seperti memakai toa

***

Selesai mandi aku langsung turun ke bawah untuk sarapan bersama abang dan bunda. Sedangkan ayah? Biasalah ayah udah berangkat dari tadi subuh ke pondoknya.

Dari kejauhan aku sudah bisa melihat abang yang lagi duduk cantik di kursi sambil menatap meja makan dengan memakai kacamata minusnya yang membuat dia terlihat seperti seorang kutu buku padahal sih emang kutu buku "eh dasar lu tuh ya ngaret banget jadi manusia" sentak abang ketika dia melihatku

"jadi sebenarnya aku ini apa bang? Manusia atau karet?" jawabku dengan wajah polos

"bunda kenapa sih bunda ngasih aku adek yang otaknya didengkul kaya gini"

"udah udah, bertengkarnya abis makan aja. emang kalian gak telat apa ke kampusnya?" jawab bunda dengan gayanya yang santai tapi berwibawa

Ya seperti inilah pagi hariku aku adalah seorang mahasiswi disalah satu fakultas negeri ternama di Jakata aku satu kampus dengan abang tapi bedanya abang udah ngejar s2nya. Kalo aku? Ya aku bisa dibilang maba sih sebenarnya karena aku baru memasuki tahun pertamaku berada di kampus.

+

+

+

AHAHAHHAHAH WKWKWKKW T___T GIMANA? MAAFKEUN YA INI BARU PERTAMA KALI BIKIN CERITA LAGI, BIASANYA CUMA BIKIN CERITA KALO ADA TUGAS DI SEKOLAH DOANG.

love is punishmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang