Episode 3

1.1K 159 37
                                    

Yeaahhhh~~~ Halloooo 🙌
Bukan karena apa-apa cumannn~~ mohon hargai penulis dengan menyumbangkan Vote setelah membaca ya 🙏🙏🙏

Kalo enggak yaudah gppa... K fine kok 😥

Hargai perjuangan author yang cari materi sampe tanya ke ortu masalah operasi, penyakit, obat dan alat-alat hanya demi menyenangkan Reader dengan ilmu yg kemungkinan bisa menambah pengetahuan Reader sekalian dengan nge Vote atau Komen... lebih bonus lagi kalo K nya di pollow 😳😳😳

.
.
.
.
...Yaudahlah Cekidot ae...
.
.
.
.

"Jja~ Terimakasi atas kerja hari ini" ucap photographer lantang pada staff dan model.

Haneul berjalan gontai menuju ruang ganti, kepalanya sakit dan pengelihatannya sedikit buram. Tenggorokannya terasa panas dan perih.

"Neo Gwenchana?" tanya Seo manager dengan raut khawatir melihat Haneul memucat.

"Aku baik... uhuk... uhuk uhuk... uhuk...aku baik-baik saja Hyung Ekhem......" ucapnya seraya berdeham untuk mengurangi rasa gatal di tenggorokannya.

"Yakin kau baik-baik saja huh?" tanya Seo manager lagi, kini menarik lengan Haneul untuk masuk ke ruang gantinya.

Haneul hanya mengangguk, lalu berjalan ke bilik untuk mengganti pakaiannya.

"Haneul~ah... kau pulanglah duluan bersama Kyoungjae, aku akan menemui Photografer dulu" ucap Seo manager tepat didepan bilik.

"Ne hyung" jawab Haneul dengan suara yang mulai lemah.

Haneul mengernyitkan dahinya, segera merapihkan kaos yang sudah setengah terpasang ditubuhnya yang atletis. Beberapa kali berdeham.

"A...a...aa...aaa...a...a" matanya membulat hebat saat dirasanya nyeri di pangkal tenggorokannya saat mengucapkan semakin keras.

"Waeire...Akhh..." ucapnya lagi kemudian terhentak menahan nyeri dan gatal yang sangat. Kedua tangannya dengan refleks menyentuh lehernya tepat menutupi jakun. Haneul berusaha membuka pintu bilik untuk segera keluar.

"Hyung~ kau kenapa?" panggil Kyeongjae saat dirinya baru saja masuk dan mendapati Haneul keluar dari bilik seraya memegang lehernya kuat dengan wajah pucat dan dahi yang mulai berkeringat hebat.

"Air..." ucap Haneul lirih dan sangat pelan, suaranya serak hampir tak terdengar, matanya terpejam kuat menahan sakit bahkan hanya mengucapkan satu kata.

"Mwo, maaf hyung bisa kau ulangi... ayo duduk dulu" ucap Kyeongjae panik lalu memapah Haneul untuk duduk di sofa.

"Air..." ucap Haneul berusaha mengeraskan suaranya dan menahan sakit pada kerongkongannya.

"A... ah ne... tunggu sebentar" jawab Kyeongjae yang baru paham lalu beralih mengambil air mineral di atas nakas yang tidak jauh dari sana.

-----------------------©©©©©-----------------------

"Haaaaaahhhhh........." leguh Yoona membuang nafasnya kasar.

Minho meliriknya melalui sudut mata tajamnya, sedangkan tangannya masih sibuk membuka handscoon.

"Aku akan memeriksa pasien dulu... selamat beristirahat euisa-nim" ucap Yoona melempar topi penutup kepalanya.

"Sempatkanlah untuk beristirahat Yoong" ucap Minho seraya membuka maskernya.

"Jangan khawatirkan aku... tenang saja itu sudah tanggung jawabku" balas Yoona seraya tersenyum lebar.

Minho memandang Yoona diam. Memperhatikannya intens. Memikirkan suatu hal yang berbelit-belit didalam kepalanya.

5 WANGJA || HIATUS ||Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ