3 -Shafira

187 15 11
                                    

Song of the day: IU - you and i dan Little mix - Shout Out to My Ex!!!

Tbilwar 3: shafira

Adrey:

Liat nih calon adek ipar lo, yaang😚Anyway i miss you, i want to hug you so bad😞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liat nih calon adek ipar lo, yaang😚
Anyway i miss you, i want to hug you so bad😞

Me too, Dri. Me too. Namun aku memilih untuk tak membalas pesan Adrian dan memasukan iphone ku kedalam saku blazerku.

Kulihat Floretta baru saja selesai berdebat dengan kedua temannya yang ternyata sehabis meeting mengikuti kami kembali ke kantor. Lihat saja, aku bertaruh dalam rentang waktu satu jam semua temannya akan tiba disini.

"Miss, jika kau membutuhkanku aku akan ada di ruanganku." Ucapku lalu bangkit dari sofa yang kududuki bersama dengannya. Floretta menoleh ke arahku, mengernyit tak setuju sebelum ia memprotes.

"Come on, Shaf. Jangan bersikap formal seperti ini. Look, Kevin dan Harry tak keberatan bukan dengan kehadiranmu? Lagipula adikmu akan tiba sebentar lagi disini, anyway." Gerutu Floretta disaat aku mencoba mencerna ucapannya. Adikku? Bagas?

Tepat saat aku akan bertanya, seseorang membuka ruangan ini dan kulihat adikku yang sama terkejutnya melihatku disini.

"Ahh, Rey!!! Bilang pada kakakmu yang cantik ini, untuk bergabung bersama kita! Bukankah lebih menyenangkan jika ia lebih bersahabat dengan kita bahkan saat bekerja?" Ucap Kevin, yang ku tahu sangat sering berkeliaran di apartemenku setiap malam. Bagas yang baru saja tiba pun tertawa namun tetap mengabaikan ocehannya, lalu ia menghampiriku dan memelukku erat.

"Kangen, Teh..." Gumamnya dalam pelukanku, aku tersenyum tipis melihat sikap manja Bagas padaku tak peduli dimanapun ia berada. Dan aku tak pernah mempermasalahkannya, karena sejak nini meninggal, hanya ialah yang ku punya di dunia ini. Akupun segera membalas pelukannya. Hingga ada seseorang yang ikut memelukku dari belakang.

"Kamu nggak bilang, ya... Sekarang kamu udah punya pacar." Ucapku menggoda Bagas. Dia terkekeh kecil serta mengeratkan pelukannya.

"Group hug!!!" Suaranya tak asing, Mayuka. Aku terkekeh, gadis ini memang sudah kuanggap seperti adik keduaku. Karena itu aku benar benar senang menggodanya.

"Apaan sih lo ikut ikut?" Ujar Bagas pura pura merajuk saat melepaskan pelukannya. Kemudian menyapa Floretta, Kevin, dan Harry. "Anyway, benar kata Kevin, teh. Seharusnya kau tak bersikap terlalu kaku. Mereka semua tak menggigit." Lanjutnya.

Aku hanya mengangkat bahuku dan membiarkan Mayuka mengajakku untuk kembali duduk di ruangan ini.

"Baiklah, lagipula sepertinya bosku tak akan protes." Candaku. Mayuka pun bertepuk tangan riang dan kulihat Floretta memutar bola matanya.

Aku mengambil kembali iphone ku yang tak berhenti bergetar dari sakuku. Seperti biasa, Adri akan mengirimkan puluhan pesan tak penting jika di abaikan.

Adrey:
Yaelah nggak dibales😤
Gue ngambek ya😒
Shaf...
Olive said something strange to me.
Nothing gonna change's with us, right?

Sejenak aku terdiam, membaca pesan terakhir dari Adri. Sudah lama sekali sejak ia memanggilku 'Shaf'... Mungkin sekitar 4 tahun lalu, when we decided to lose our virginity to each other.

"Who's Adrey?" Tanya Mayuka tiba tiba dengan polosnya, membuyarkan lamunanku. Pastinya, seluruh mata menoleh kearah kami dan Bagas yang menutupi wajahnya, frustasi dengan sikap polos sahabatnya.

"Umm.... Dia...." Aku bingung harus menjawab apa, dan pandangan penasaran dari keempat pasang mata itu membuatku semakin panik dengan jawaban apa yang harus ku berikan.

"Oh, aku tahu. Kemarin saat aku menginap di Basecamp Across The Stars, aku melihat nama 'Kebo' dengan emoji ciuman mesum di layar iphone milik Adrian!" Sialan, Mayuka benar benar membuatku tak bisa berkutik. "Apakah kau menjalin hubungan dengan Adrian, teh?"

"Adrian? Adrian Fajar yang sedang digosipkan dengan Gia?" Tanya Kevin tiba tiba. Entah mengapa lelaki itu selalu saja bersikap seakan akan ia adalah kakak protektif dari Gianna, bahkan lebih protektif dari kakak kandungnya sendiri. Aku hanya menghela napas berat.

"Sepuluh tahun," jawabku akhirnya. Mereka menatapku bingung karena ucapanku yang terdengar ambigu. Sementara kulihat Bagas tak menyangka dengan ucapanku yang sejak awal adalah satu satunya yang menentang sikapku yang ingin merahasiakan hubunganku dengan Adri. "Aku telah menjalin hubungan dengan Adrian Fajar sejak sepuluh tahun yang lalu."

Wajah terkejut tak bisa disembunyikan dari mereka, dan aku tak menyadari bahwa Princess Tiffany, Princess Arabella, Miss Veronica, dan Miss Gabriella sudah berada didepan pintu ruangan ini.

"WHAT?" Ucap mereka serentak. Aku hanya menunduk, menggigit bibir bawahku, dan meremas pelan ujung rok ku.

"Adrian Fajar yang bulan ini menjadi cover Rolling Stone bulan ini?" Tanya Miss Veronica, antusias. Aku mengernyitkan dahiku, bingung. Adri tak mengatakan apapun tentang cover majalah. Akupun hanya membalas ucapan Miss Veronica dengan senyuman canggung.

"Aku tak tahu, ia tak mengatakan apapun padaku. Mungkin kau bisa bertanya pada Reynald disana." Ucapku sambil menunjuk adikku yang bodoh itu.

Aku benar benar tak nyaman dengan suasana ini, dan lebih memilih untuk kembali ke mejaku. Tak memperdulikan tatapan bingung mereka yang berada di dalam ruangan itu.

Terkadang aku benar benar merasa tak adil. Mungkin, jika ayah dan bunda masih ada disini... Aku tak akan secanggung itu kepada mereka, karena mungkin saja aku tak berada dibawah seperti ini. Karena aku masih berstatus sebagai 'putri pertama pebisnis properti terbaik di Jabodetabek dan Bandung' bukan 'Asisten pribadi pemilik Smith Inc. yang juga adalah seorang Putri Mahkota Kerajaan Trodisa'. Namun, tak mungkin aku menyalahkan siapapun atas kepergian kedua orang tuaku.

Oh ya, mungkin aku harus menyalahkan pengkhianat yang merebut harta milik keluargaku. Tapi, saat ini aku cukup bahagia dengan keadaanku.

Tak terasa, airmata ku mulai mengalir. Dan dengan cepat, kuhapus airmata sialan itu.

Lo kuat, Shaf. Lo nggak boleh kalah sama Bagas yang bahkan nggak sempet disayang sama ayah dan bunda.

Dan seperti telepati, iphone ku bergetar. Memperlihatkan bahwa seseorang menghubungiku lewat facetime.

Adrey wants to facetime...

Aku pun tersenyum, kekasihku ini memang tahu kapan aku membutuhkannya. Dan aku sangat mencintainya, jauh sebelum kami membuat perjanjian bodoh itu. Lalu dengan satu tarikan napas, aku mengarahkan iphone ku ke wajahku dan mengangkatnya.

---

Aing teh bingung sebenernya, banyak banget yang di cut di sini. Soalnya spoiler banget buat A Tale sama Heavenly Feels😭 lebih parahnya sih jangan sampe spoiler buat beberapa adegan di Princess and Rockstar sama What if? Sih😤 tapi buku mereka sama a Tale satu timeline sih, pr gue cuma jangan sampe spill Heavenly disini

Dah ah. C u tomorrow, PoV 3.

Ps. Lebih enakan baca pov yang mana? Pov 3, atau pov adri sama sapi?

Xoxo,
26th of October 2016

Revised: 20 June 2017
With so many changes

{ATS I} : To be in love With A Rockstar [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang