28. Good bye Mr. Nice guy

4K 252 3
                                    

Status : Republish

Jadwal up date : Setiap Rabu

Genre : Romance

Plot : Plot maju mundur

---o0o---


Terminal keberangkatan Bandara Soekarno Hatta. 06.00 WIB

Tujuan bandara Heathrow-Inggris

Empat bulan waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan kepindahan Willy ke Inggris, setelah perdebatan panjang dan penolakan terus menerus Sasha untuk menggantikan posisi Willy sebagai Head of research, karena Sasha merasa belum pantas mendudukinya.

Tapi setelah bujukan maut Willy yang hampir tidak berhasil dan permintaan langsung dari ayah Willy, Mr. Jason yang mengatakan bahwa kandidat terbaik memang Sasha, setelah segala prestasi yang dia raih menjadikannya point tambahan.

Dan akhirnya Sasha terima tawaran Willy dan Mr. Jason dengan penuh tanggung jawab, bulan pertama menjabat di pandu oleh Willy, tapi Willy melihat bahwa Sasha sudah mampu menguasai hanya dalam waktu 2 bulan, Willy melepas sasha dengan lega.

Dan waktu yang tersisa dihabiskan Willy hanya menemani sahabat yang akan ditinggalkannya, menyimpan kenangan kebersamaan terakhir mereka dengan hal hal yang menyenangkan, minus sindiran dan dengusan sebal suami sahabatnya itu. Tapi Willy tidak ambil pusing masalah itu, toh Leon sudah tau posisi Willy dihati Sasha.

"Jaga diri baik baik disana, jangan mabuk lagi ya?" ucap Sasha dengan tatapan sendu karena akan melepaskan sahabat baiknya

"Yes I will mam.... I'm gonna miss you so much," ucap Willy, tatapan Willy beralih ke Leon.

"Jaga Sasha dengan baik, jangan pernah menyakitinya, saat gw mendengar dia menangis karena lo, gw langsung terbang kesini dan membawanya ke Inggris!" ucap Willy sambil menunjuk dada Leon dengan telunjuk Willy.

Hai ada apa dengan bule bule gila ini, pertama Revian akan membawa sasha ke Spanyol, sekarang Willy akan membawanya ke Inggris. Magnet istrinya terlalu kuat menarik hati mereka ternyata.

"Don't worry, you can count on me.... and thank you for all you have done for Sasha," ucap Leon tulus.

"Jangan buat gw menyesal karena mengalah sama lo." ancam Willy, pandangannya melembut saat memandang Sasha membuat Leon mendengus kesal.

"I have to go, take care you and your baby," ucap Willy sambil mengusap perut Sasha yang belum terlihat. Leon menarik bahu Sasha dan memeluknya membuat tangan Willy terlepas dari perut istrinya. Willy menggeleng dengan sifat Leon yang menjadi kekanak-kanakan saat menghadapinya. 

"If someone hurt you, just call me and I'll pick you up soon as possible!" ucap Willy sambil melirik leon membuat Leon berdecak emosi tahu siapa yang dimaksud.

"sudah sana masuk, berhenti cheesy cheesy-nya, nanti anak gw muntah...," usir leon sambil mengusap perut Sasha, Willy hanya tertawa kesal.

Akhirnya Willy jalan menuju gate setelah memeluk Sasha berlama lama membuat Leon menjambak rambutnya frustasi. Hal itu cukup menghibur Willy, setidaknya bukan hanya dia yang selalu cemburu kan?

"Akhirnya kamu milikku seutuhnya, gak ada lagi kecoa pengganggu." ucap Leon sambil merangkul Sasha, mengusap kening untuk menghapus jejak ciuman Willy tadi.

Apa maksudnya coba? Sasha menggelengkan kepala.

"Ayo sayang kita pulang, Kamu harus banyak istirahat, kasihan dedek." ucap Leon menggiring tubuh Sasha ke parkiran mobil, sekali dua kali mendaratkan ciuman gemasnya di pipi dan kening Sasha. Leon sudah membayangkan malam malam panjang yang akan dia lewatkan nanti malam membuatnya tersenyum lebar dan bersiul gembira.

Saat mereka berjalan kearah parkiran mobil tanpa disadari mereka, sepasang mata coklat mengawasi mereka, wajah datarnya memperhatikan kemesraan Leon dan Sasha dengan menahan emosi.

"well well well......... We meet again Leon, ternyata tidak perlu susah payah mencarimu disini." seringai tipis menghiasi wajah cantik itu, lalu dengan anggun melangkah mengikuti pasangan tersebut.

---------

"halo..... Aku sudah tau tempat tinggal Leon, kamu persiapan tempat tinggalku di sini," ucap seorang wanita di dalam taksi yang berhenti tidak jauh dari rumah Leon. Rumah yang baru saja mereka tempati, pindah dari apartemen mereka. Sasha yang protes karena alasan Leon  karena anaknya akan susah bermain didalam apartemen, tidak digubrisnya. Bagi Sasha terlalu cepat....

"..............."

"Kumpulkan segala informasi tentang mereka, dan buat janji dengan perusahaannya dua minggu dari sekarang," ucap wanita itu sambil melihat rumah Leon dari kejauhan.

"..............."

"Buat temu janji atas nama Omega, lakukan dengan benar mengerti?" dimatikannya sambungan itu

"Leon, soon you are be mine,  dulu dan sekarang kamu tidak akan menjadi milik istrimu," ucap wanita itu sambil tertawa lirih.

"Hotel Mandarin oriental. "perintah wanita itu kepada supir taksi.

Leon yang curiga dengan taksi yang berhenti tak jauh dari rumahnya memperhatikan taksi itu melintas dari balik jendela. Beberapa kali Leon melihat taksi itu semenjak keluar dari Bandara tapi tidak terlalu diperhatikannya, Leon menganggap taksi tersebut berkeliaran dimana mana bisa saja itu taksi yang berbeda.  

Samar samar dia melihat sosok yang tidak ingin ditemuinya lagi. Tiba tiba perasaan tidak enak menghampiri pikirannya, semoga apa yang dia takutkan, tidak terjadi, semoga pikirannya salah.  

         

------------------

"Boss..... sepertinya penawaran dari Omega cukup menarik, selain produknya lagi rame di luar, penawaran keuntungan ke perusahaan kita juga menggiurkan, mereka bersedia share untuk kita 10 persen lebih besar dari klien lain kita," Ken sambil menyodorkan hasil meeting dengan perwakilan Omega.

"Mereka bekerjasama dengan perusahaan manalagi selain dengan kita?" Leon mempelajari hasil meeting, terkejut juga mereka berani share keuntungan sebesar itu, tapi kenapa ada perasaan tidak enak akan kerjasama ini. Harus cek lebih detail lagi.

"Mereka perusahaan baru di Indonesia jadi belum banyak gebrakan, tapi diwilayah Eropa sudah lumayan viral melalui medsos, basis mereka di Inggris." ucap Ken lagi.

"Undang perwakilan dari Omega untuk kerjasama ini, selidiki aktifitas bisnis mereka dari berbagai sisi. Jangan sampai kita kecolongan oleh tawaran mereka dan ingat rentang kerjasama tidak lebih dari 1 tahun sambil kita mempelajari aktifitas perusahaan itu," ucap Leon diangguki oleh Ken. Sifat hati hati dalam mengambil keputusan sudah ditanamkan oleh ayahnya yang telah berpengalaman bertahun-tahun menghadapi berbagai macam klien.

"Oke boss..... dan satu lagi, pihak Omega yang akan menentukan brand ambassador untuk produk wilayah Asia yang akan diluncurkan," ucap Kenneth sambil menatap Leon.

"Kita atur meeting kedua dengan mereka, persiapkan dengan baik. Dan satu lagi, gw masih sanksi mereka mau share keuntungan lebih besar dari biasanya tanpa ada maksud dan tujuan tertentu," ucapku diamini oleh Kenneth, Ken sangat paham dengan insting bosnya yang tidak pernah meleset.

"Ayo boss kita makan siang dulu, mau delivery atau on the spot?" ucap Ken sambil berdiri menunggu jawabanku

"Kita keluar saja, sekalian kita ketemu dengan Darman Pro di hotel Manhattan,"

My SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang