Part 57

1.1K 38 1
                                    

Paginya gue dibangunkan oleh tante dewy, sosok tante dewy mirip banget dengan emak gue dari segi fisik dan sifat. Dan ini yang bikin gue memutuskan berani jauh dari rumah, karena gue yakin dengan sosok tante dewy gue ga akan terlalu home sick.
Mungkin bedanya hanya di perlakuan aja. Tante dewy kl mau marahin gue ga sekeras emak gue dan tante dewy ga terlalu sering seriosa ke gue. Beda aja kl tante dewy lagi marahin debi dan laras.
Gue si paham akan hal itu, biar gimanapun gue itu Cuma keponakannya, jadi masih ada rasa ga enak hati kl untuk marah ke gue. Mungkin tante juga takut sama emak gue ^^

Selesai sarapan gue langsung menuju ke rumah makan milik om bima. Sesampainya disana gue langsung dikenalin dengan karyawan dan karyawatinya.
Gue baru sadar kenapa dulu emak gue ngotot nyuruh gue masuk smip, pasti ada sangkut pautnya sama tante dewy dan om bima.

"pagi pak, maaf saya terlambat. tadi saya antar ibu saya dulu" sapa seorang karyawati om bima

"oh gpp. yun, kenalin ini karyawan baru disini, keponakan saya." om bima memperkenalkan gue ke karyawatinya

"pagi bli" sapanya ke gue

"pagi mbak, mau beli apa?"

om bima tertawa lebar dan karyawati tersebut menahan tawanya, gue yakin kl ga ada om bima dia pasti ketawa lebar

"kak, bli itu kl dalam bahasa bali sama dengan mas atau abang. bukan mau belanja"

om bima kembali tertawa. njirr, malu bener gue

"kan ga tau om hehehe"

"yun, nanti kamu bantu ajarin ya" kata om bima ke karyawatinya sembari menepuk pundak gue "om, tinggal dulu ya. yang rajin kerjanya"

"siap om"

"...."

"Dante" gue menjulurkan tangan

"yuni" jawabnya sembari menyalami tangan gue, lalu tersenyum

Hari ini gue udah mulai kerja, gue ditugaskan oleh om bima sebagai waiter.
Seluruh karyawannya om bima merasa sungkan dengan gue, karena status gue dengan om bima. Dalam beberapa kasus, situasi ini sama sekali ga pernah gue manfaatkan. Gue tetep merasa gue itu sama dengan mereka, sama sama karyawannya om bima. Meskipun gue selalu dapat perlakuan khusus dan jam kerja yang spesial. Gue bisa datang dan pulang sesuka hati gue.

well, hari pertama kerja lumayan melelahkan. sempat beberapa kali gue keteteran menjawab pertanyaan pertanyaan dari customer soal menu menu yang ada disini. tetapi dengan cepat pula karyawan dan karyawati disini ikut membantu gue menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut. sesampainya di rumah, gue mendapati laras yang sedang asik bermain dengan tumpukan tumpukan puzzlenya. gue pun iseng mengganggunya. hingga akhirnya laras menangis. aduuhh kasian. gue harus bersusah payah menghiburnya agar laras berhenti menangis. berkali kali gue coba menghiburnya, laras baru berhenti menangis dan berubah menjadi tawanya yang riang saat gue melakukan hal konyol yang malah menyiksa diri gue sendiri.

seharian beraktivitas ternyata membuat gue sedikit melupakan anne. meskipun saat gue sedang sendiri di dalam kamar, bayang bayang anne masih melekat erat di pikiran gue. perlahan gue pasti bisa ngelupain dia.

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Where stories live. Discover now