Ceklek
Pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita cantik yang tengah hamil,wanita itu Suzy tersenyum sambil menenteng kotak makan di tangan kirinya

"ah mianhe oppa aku tak tau jika oppa sedang ada tamu,sekertaris oppa tidak ada di depan mungkin sedang istirahat jadi aku langsung masuk saja"ucap Suzy dengan nada menyesal merasa mengganggu suaminya dengan orang yang di kira sebagai klien suaminya

"gwenchana kau tak mengganggu"balas Myungsoo sambil mengusap pipi Suzy sayang

Interaksi itu tak luput dari perhatian Jinri,dia memandangi Suzy dari atas sampai bawah mencoba menilai bagaimana istri dari pria yang di cintainya itu

"ehem"Myungsoo berdehem merasa tidak suka dengan tatapan Jinri pada istrinya

"ah jadi kau istri Myungsoo oppa?"tanya Jinri

Suzy mengerutkan keningnya,perempuan ini memanggil suaminya dengan sebutan oppa,memang sedekat apa mereka dan siapa wanita ini

"dia Choi Jinri hoobae ku saat di London"Myungsoo berujar seolah tau arti dari tatapan Suzy padanya dan juga Jinri dan setelah mendengar ucapa Myungsoo dia menganggukkan kepalanya

"ah begitu,annyeong Bae Suzy imnida"ucap Suzy sambil menjulurkan tangannya pada Jinri

Jinri menyambut tangan Suzy "Choi Jinri imnida,senang bertemu denganmu Nyonya Kim"balas Jinri dengan nada sinis namun tak di sadari oleh Suzy,Suzy tersenyum pada Jinri lalu mengalihkan pandangannya pada suaminya

"aku membawakan makan siang untuk oppa"ucap Suzy sambil menunjukkan kotak makan yang ada di tangannya membuat Myungsoo tersenyum lebar

"Jinri-ah bukankah tadi kau bilang ingin pulang sekarang?"Myungsoo berucap sambil memandang Jinri seolah mengatakan pergilah

Jinri mendengus kesal mendengar Myungsoo mengusirnya secara halus
"aku pulang,sampai jumpa lagi oppa suzy-ssi"ucap Jinri yang sudah mengambil tasnya di atas meja lalu berlalu keluar dari ruangan Myungsoo tanpa mendengar balasan dari kedua orang itu

"kajja kita makan oppa"ajak Suzy yang sudah menarik tangan Myungsoo dan mengajaknya duduk di sofa

"kau memasaknya sendiri?"tanya Myungsoo pada Suzy yang sudah membuka kotak makannya

"tentu saja"jawan Suzy "makanlah oppa"

Myungsoo pun mulai memakan makanannya dengan lahap sesekali dia menyuapi istrinya dan tentu saja di sambut oleh Suzy

"kau naik apa kesini?"tanya Myungsoo setelah ia menghabiskan makananya

"taksi"

"kenapa tidak menelfon?aku bisa menjemputmu"

"oppa aku datang ingin memberimu kejutan lagipula jika aku menelfonmu untuk menjemputku kesini itu hanya akan membuang-buang waktu"

"kau benar,,bisakah kau menunggu?lebih baik kau pulang bersamaku saja"

"ne oppa,aku akan menunggumu"

Dan Suzy pun menunggu Myungsoo menyelesaikan pekerjaannya

* * * *

"oppa apa saat di London kau memiliki kekasih?"tanya Suzy yang kini sudah berada dalam dekapan Myungsoo di atas ranjang seperti biasa yang dilakukannya sebelum tidur

"hem tapi aku sudah berpisah dengannya sebelum aku kembali ke Seoul,ada apa kenapa tiba-tiba menanyakannya?"jawab Myungsoo sambi mengelus rambut Suzy

"hanya bertanya saja"

"tidurlah,kau pasti lelah hari ini"

Suzy lalu membaringkan tubuhnya dan mengganjal pinggangnya dengan bantal agar posisinya menjadi nyaman karena perutnya yang besar ini membuatnya sedikit kesulitan untuk mencari posisi tidur yang nyaman

Myungsoo ikut berbaring bersama Suzy,ia mengelus perut Suzy dengan penuh kasih sayang,sungguh ia sangat menyayangi Suzy dan juga bayinya meski bayi itu bukanlah bayinya tapi ia sudah berjanji akan mencintai dan menyayangi bayi itu setulus hatinya

* * * *

Beberapa hari kemudian

Myungsoo sedang memeriksa laporan keuangan perusahaan saat ia mendengar pintu ruangannya di ketuk,ia melepaskan perhatian dari dokunen tersebut lalu menatap orang
yang kini sudah duduk di hadapannya

"kau terlihat bahagia Myung"tegur orang tersebut

"yah begitulah Sungyeol hyung"balas Myungsoo pada pria yang bernama Sungyeol terebut,pria itu adalah asisten pribadi sekaligus sahabat Sunggyu yang kini menjadi asisten Myungsoo karena Myungsoo lah yang menggantikan posisi Sunggyu di kantor sebagai wakil Direktur utama

"bagaimana kabar Suzy?"

"sehat hyung,karena itulah aku senang.akhir-akhir ini dia sudah lebih ceria daripada sebelumnya dia juga sudah tidak menangis lagi saat menyebut atau mendengar nama Sunggyu hyung,aku bersyukur karena dengan begitu kesehatannya tak akan terganggu"

"syukurlah,aku senang mendengarnya.lalu apa dia masih mengidam?"

"masih tapi sudah tidak terlalu parah seperti beberapa bulan lalu,kata eomma kalau sudah melewati bulan ketiga dia sudah tak akan mengidam lagi tapi yah kadang-kadang dia masih suka meminta yang aneh-aneh dan mau tak mau alu harus menurutinya"

"wuah kau benar-benar menjadi suami idaman Myung hahaha"

"begitulah"Myungsoo menepuk dadanya pelan membanggakan dirinya sendiri

"Suzy benar-benar beruntung memiliki suami sepertimu Myung"

"apa maksudmu hyung?"

"Suzy beruntung karena kau mau bertanggung jawab atas anak yang di kandungnya meski anak itu adalah anak dari Sunggyu hyung"

"itu tidaklah penting hyung,anak itu anakku atau anak Sunggyu hyung bagiku dia tetaplah anakku yang aku cintai"

"Sunggyu hyung pasti bangga padamu Myung"

"aku harap juga begitu"

Mereka masih asyik mengorol tak menyadari jika di balik pintu ada seseorang yang mendengar percakan mereka sambil menyeringai sinis
"jadi bayi yang di kandungnya bukan bayi Myungsoo oppa tapi bayi dari kakaknya?benar-benar wanita murahan.baiklah oppa jika kau tak bisa meninggalkan wanita itu maka akan aku buat wanita itu yang meninggalkanmu"kemudian wanita itu pergi melupakan tujuan utamanya datang untuk menemui Myungsoo dan mengajaknya makan siang dan berusaha untuk menggoda Myungsoo agar kembali padanya

Dan sekarang wanita itu punya rencana licik untuk membuat Myungsoo kembali padanya

.
.
.
Tbc

Destiny (Myungzy)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant