Chapter 8

343 22 0
                                    

Lanjut yuk.. Happy Reading 😇

Author's POV
Seminggu telah berlalu, Alenta dan Martin tidak pernah bertemu sama sekali.

Mereka sibuk dengan urusan kuliahnya sekaligus sibuk dengan perasaan mereka yang tersembunyi di dalam hati mereka.

Ya, perasaan yang sama tetapi malu untuk mengungkapkannya.

Perasaan cinta dan sayang.

Alenta's POV
"Kenapa belakangan ini aku sering memikirkan Martin ya?" batinku.

Ya, saat ini aku sedang menikmati libur musim panasku selama seminggu dan aku hanya bisa berdiam diri di rumah serta berkutat di ruang bawah tanah ini.

Yap, ruang bawah tanah di dalam rumahku ini aku sulap jadi tempat yang indah nan nyaman.

Ruang bawah tanah ini adalah tempat favoritku di kala suka maupun duka atau bisa dibilang tempat favoritku ini hanya aku tunjukkan kepada orang-orang yang aku sayangi yaitu kedua orang tuaku dan sahabat-sahabat tercintaku.

Yap, sahabat-sahabat tercintaku adalah Maddie, Lily, dan Taylor.

(Bayangin ruang bawah tanahnya itu kayak di video klipnya One Direction yang story of my life, yang ada tempat nyetak foto sekaligus nggantungin foto di benang yang panjang gitu deh).

Di tempat ini juga, aku menggantungkan foto Martin tertawa ketika acara penutupan ospek digelar.

Foto Martin yang ada di ruangan ini juga tersimpan rapi di buku Alenta's Hidden Memories.

Kalo untuk ruang bawah tanah sih, aku nggak masalah untuk nunjukin ke orang lain tapi kalo buku ini hanya aku tunjukkan ke orang yang aku cintai dan semoga orang yang aku cintai itu tau bagaimana perasaanku kepadanya.

Martin's POV
"Martin, coba turun ke bawah deh. Ada yang nyariin nih.." ucap ibuku.

Aduh, ibuku ngapain sih manggil-manggil. Aku lagi sibuk ngedit tugas mengaransement lagu daerah jadi lagu yang berunsur EDM nih.

"Iya, bu. Abis ini aku turun." jawabku.

Akhirnya aku turun dan langsung menuju ke ruang tamu dan ternyata ada seorang lelaki berpakaian rapi dan cool tengah bersandar di pintu depan sambil menghadap ke arah jalan.

"Aku bernyanyi untuk sahabat, aku berbagi untuk sahabat." ucapnya sambil membalikkan badannya ke arahku.

"Halo, tuan Garrix.. Hahahaha... Surpriseeee....." ucapnya lagi.

"Heyooo, Peter.. Gue kangen loe bangetzzzz..." jawabku agak sedikit alay.

"Ngapain loe berdiam saat musim panas kayak gini? Mendingan jalan-jalan ke luar gitu atau nongkrong di cafe. Loe malah stay di rumah aja." ucapnya.

"Gue lagi ada tugas yang banyak nih jadi nggak bisa keluar rumah, apalagi tugasnya ngeremix lagu.. Heheee.." balasku.

"Loe mah kalo urusan musik pasti nggak mau diganggu. Gue kan udah tau loe banget, tin." balasku.

"Lah terus, ngapain loe kesini? Dalam rangka apaan?" sahutku.

"Ngajak loe jalan lah.. Ayo, buruan ganti baju loe sekarang." sahutnya.

"Emang loe mau ngajak gue kemana?" jawabku lagi.

"Udah deh, turutin apa kata gue sekarang. Buruan, loe pasti nggak nyangka bakalan gue ajak kemana." jawabnya.

"Iya iya, bentar. Gue ke atas dulu, loe tunggu disini ya, Pet.." ucapku.

"Apa loe bilang? Pet? Emang loe kira gue hewan peliharaan loe apa?" ucapnya kesal.

"Iyaa, sabarlah jangan emosi gitu... Hahahaha..." jawabku sambil berlari menuju kamarku.

Emang Peter mau ngajak gue kemana sih?, batinku.

Hayoo, Martin mau diajak kemana tuh? Vote or Comment please 😇

Never Thinking (Martin Garrix & Hailee Steinfeld) (Completed)Where stories live. Discover now