Part 8

10K 297 17
                                    

Pagi - pagi sekali Rissa bangun, dari kecil Rissa memang terbiasa bangun sebelum adzan Subuh berkumandang, terlebih saat ini dia yang sibuk dengan pekerjaanya sebagai dokter.

Setelah membaca doa sehabis tidur, Rissa langsung beranjak pergi untuk mandi dan sholat subuh lalu dia teringat dengan kak Fadil yang masih tidur di sebelahnya, sebagai istri dia sadar bahwa dia harus membangunkan kak Fadil, tapi dia tidak tahu caranya....

Rissa's POV

Ya Allah ini gimana bangunin kak Fadil ya? Aku bingung......takut kalo dia marah, kan aku masih orang asing bagi dia. Tapi kalo gak dibangunin kan dosa, gak sholat Subuh, kayaknya dia capek banget deh....... Yaudah aku bangunin deh, bismillah...

"Mas...bangun mas, sholat dulu....."

Kok gak bangun ya? Gimana ini? Yaudah deh coba lagi barangkali bangun

"Mas...bangun mas, sholat dulu.."

Kok gak bangun juga sih, yaudah terpaksa deh aku goyangin tubuhnya kalo gak bangun juga aku cipratin air biar bangun hehhehe

"Mas bangun mas....( sambil kugoyangkan tubuhnya)"

Tiba - tiba, kak Fadil terbangun dan tangannya menyentuh tubuhku sehingga aku jatuh di atasnya

Dan kejadian itu membuat kak Fadil totally terbangun dan aku langsung buru- buru bangun. Ya Allah ini pertama kalinya aku seperti ini dengan seorang LAKI - LAKI, aku tak tahu apa yang kurasakan, hatiku berdebar - debar, tak pernah aku seperti ini.....

"K...k...kamu ngapain?", tanya kak Fadil

"Aku cuma mau ngebangunin mas buat sholat Subuh, yaudah aku mau mandi terus sholat Subuh dulu ya mas...", jawabku dengan terbata - bata

Aku langsung menuju ke kamar mandi dengan hati masih berdebar-debar, sungguh kejadian tadi masih terngiang - ngiang di kepalaku

Fadil's POV

"Mas...bangun mas, sholat dulu....."

Kudengar suara itu terus-menerus di telinga gue, pasti itu Rissa yang berusaha membangunkan gue buat sholat Subuh, sebenarnya gue udah setengah bangun tapi gak tau kenapa badanku masih pegel - pegel semua. Setelah itu gue ngerasa ada yang menggoyang - goyangkan badan gue beberapa kali dan gue tau itu pasti Rissa. Beberapa kali dia menggoyangkan badan gue, tiba - tiba pikiran usil gue dateng, gimana kalo ngerjain dia...gak parah kok ngerjainnya..pasti dia gugup, waktu itu aja pas gue pegang tangannya dia langsung lepas terus gugup gimana gitu. 

Jadi, rencananya gue pura - pura nyenggol dia, terus ntar dia pasti jatuh ke badan gue....oh man, it's such a good idea and it's time to do the plan!!

Langsung aja gue gerakkin tangan gue seakan - akan gue nyenggol dia dan brukkk....dia jatuh di badan gue

"Astaghfirullah!!!!", teriak Rissa kencang lalu dia langsung bangun

"K...k...kamu ngapain?", tanya gue buat terbata - bata

"Aku cuma mau ngebangunin mas buat sholat Subuh, yaudah aku mau mandi terus sholat Subuh dulu ya mas...", jawabnya dengan terbata - bata

Tuh kan bener, dia langsung gugup...liat aja pipi sama telinganya langsung merah...ohh jadi dia kalo malu telinga sama pipinya merah. Sebenarnya sih kasihan lihat dia kayak gitu, semalem aja dia kesakitan gara - gara pake high-hells, ini cewek bener - bener sederhana kalo dibandingin sama mantan - mantan gue dulu yang rata - rata matre.

"Ohh.. yaudah..", jawabku

Setelah dia selesai mandi, aku langsung menuju kamar mandi sambil membawa bajuku

"Mas...mau imaman gak? Nanti Rissa tungguin....", tanyanya

"Yaudah, kamu tungguin aku aja...."

"Iya, mas.."

Selesai mandi aku langsung sholat mengimami Rissa, aku sebenarnya sudah biasa menjadi imam saat sholat Subuh di rumahku karena memang ayahku di London jadi tidak ada yang mengimami selain aku di rumah.

"Rissa, kamu jangan lupa ya beres - beres baju kamu, soalnya nanti siang kita check-out abis itu langsung ke rumah aku. Baju - baju aku gak usah kamu beresin biar aku aja.."

"Iya, mas... Boleh aku tanya sesuatu?"

"Boleh"

"Mas, udah bilang ke mama kalo kita pulang ke rumah mama?", tanyanya

"Pulang ke rumah mama? Kita gak pulang ke rumah mama, kita pulang ke rumah ku"

"Rumah mas?"

"Iya rumahku sendiri yang aku beli untuk istri dan anak - anakku, selama ini aku tinggal di rumah mama karena aku belum nikah dan aku masih ingin tinggal di rumah mama biar ada yang ngurusin. Sekarang kan aku udah punya istri, jadi aku memutuskan untuk tinggal di rumahku sendiri, semuanya udah disiapin sama asisten aku, jadi nanti tinggal kita masuk aja", kataku

Kulihat dia hanya mengangguk - angguk lalu kembali membereskan baju - bajunya sambil memasukkan satu persatu bajunya ke dalam koper

Rissa's POV

Jadi, kak Fadil ternyata udah punya rumah sendiri, sebenarnya aku kagum dengan dia, dia umur yang terbilang muda, dia sukses, dia mempunyai bisnis pemasok batu bara yang terkenal di Asia dan yang kutahu dia juga mempuyai beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang logistik..

Kalau dibandingkan denganku, aku masih sangat jauh dari sukses, aku memang sudah menjadi dokter tetapi menurutku aku masih kurang ...aku sepertinya harus mencontoh dari kak Fadil

Saat dia mengatakan bahwa dia membeli rumah untuk istri dan anak - anaknya, tidak tahu mengapa rasanya kata - kata itu meresap dalam hatiku, kata - kata "untuk istri dan anak - anakku" selalu ada di pikiranku, apakah dia ingin mempunyai anak dariku?, tapi kami tidak saling cinta....aku selalu takut bila itu mengenai cinta, rasanya sakit sekali kalo mendengar kata cinta, teringat masa laluku....sudahlah tak usah dibahas masa lalu

Aku pun kembali membereskan baju - bajuku dan memasukkan semuanya ke dalam koper

"Rissa, kamu udah siap belum? Bentar lagi jam 12, kita harus check out..."

"Iya mas, aku udah siap"

"Yaudah kita turun ke bawah"

Setelah kak Fadil menyerahkan kunci kamar di receptionist, kami langsung disambut oleh mobil Mercedes terbaru dan kak Fadil membukakan pintu untukku dan kami pun siap menuju rumah kami...

Maaf ya baru upload sekarang, soalnya kemarin2 sibuk banget sama UAS.

Semoga kalian suka

Bagi yang udah nunggu2 cerita ini, semoga kalian suka dan tidak mengecewakan

Jangan lupa vote dan commentnya ya!!

Let me know kalo ada yang kurang

Untuk part ini aku selipin lagu dari Gabrielle Aplin "Please don't say you love me"

Semoga kalian suka!

-Fiz

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang