Part 6

9.5K 244 4
                                    

Maaf kalo ada yang ngerasa keganggu sama kegakteraturan ceritanya soalnya kemarin ceritanya hilang terus yaaa gitu deh....mesti edit lagi well jangan kapok baca ceritaku ya

Rissa's POV
Akhirnya hari yang kutunggu - tunggu seumur hidupku tiba. Hari ini adalah hari pernikahanku dengan kak Fadil. Mestinya hari ini adalah hari bahagia bagi semua wanita tetapi untukku.....aku tidak merasa terlalu bahagia. Aku menikah dengan orang belum kucintai.....walaupun ini semua aku lakukan demi mama. Memang umurku sudah tidak muda lagi dan inilah waktu yang tepat untuk aku menikah jadi.....aku akan belajar mencintai kak Fadil bagaimanapun caranya

"Kak....udah selesai belum dandannya?", teriak adik perempuanku dari luar

"Bentar lagi dek, kayaknya....iya kan mbak?", tanyaku kepada mbak perias pengantinku

"Iya mbak, sebentar lagi juga udah selesai, udah gak sabar ya ketemu masnya?", kata mbak perias itu

"Ah mbak....bisa aja", kataku tersipu malu

"KAK.....cepetan itu Kak Fadil udah selesai baca ijab qobulnya....cepetan kak.....!!!, teriak adikku dari luar....

"Iya dek, masuk aja kakak udah selesai", jawabku dari dalam

Lalu adikku membantuku berdiri karena aku memakai kebaya.....sedangkan bawahannya memakai kain batik........Adikku membantuku hingga sampai ke meja penghulu. Di situlah aku melihat kak Fadil sedang menungguku, ia menggunakan jas putih khas Jawa dan melihatku dengan takjub. Aku tidak tahu apakah ada yang salah dengan bajuku atau tidak...

Setelah itu, aku duduk di samping kak Fadil dan mencium tangannya  sedangkan dia mencium keningku. Ia menebarkan senyum terhadap semua orang yang menandakan dia sangat bahagia. Apakah dia sangat bahagia atau hanya senyum palsu yang dibuatnya untuk membahagiakan ibunya?

Kami lalu sungkem kepada orangtua kami, air mataku meleleh tak tahan harus berpisah dengan ayah dan ibuku, lalu hidup bersama suamiku tanpa ayah dan ibu di sampingku, karena saat ini aku adalah tanggung jawab suamiku bukan tanggung jawab kedua orangtuaku

Di depan rumah kami, sudah ada mobil yang akan mengantar kami menuju hotel yang akan menjadi lokasi acara resepsi kami. Kedua orangtua kami sudah memesan satu kamar untuk kami beristirahat selesai akad nikah dan resepsi, tentunya saat ini aku capek sekali....

"Ayo Ris, keluar....mau aku bantuin berdirinya?", tanya kak Fadil

"Gak usah kak, makasih....Rissa bisa berdiri sendiri kok", kataku

Kami berdua langsung menuju kamar yang sudah dipesan untuk kami...

Fadil's POV

Akhirnya akad nikah antara gue dan Rissa berlangsung juga, gue gak tau apa yang gue rasain saat ini, antara bahagia dan sedih.....bahagia karena gue akan menikah dan membahagiakan mama......sedih karena gue menikah dengan orang yang gak gue cintai.....walaupun pada akhirnya gue harus belajar mencintai Rissa....

"Fadil...kamu sudah siap nak?", tanya mamaku

"Sudah ma.....Rissanya mana?", tanyaku

"Loh...kamu itu gimana sih..setelah kami ijab qobul, baru Rissa keluar, gak boleh kamu melihat pengantin perempuan sebelum ijab qobul"

"Iya ma..."

Gue pun langsung menuju meja penghulu untuk mengucapkan ijab qobul

"Saya terima nikahnya Larissa Vanita binti Sukardi dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai"

"SAH?"

"SAHHHHHHHHHHH....."

Alhamdullilah gue bisa ngucapin ijab qobunya dengan lantang dan lancar......dan tiba - tiba Rissa muncul dari belakang menggunakan kebaya putih. Subhanallah dia cantik banget seperti bidadari baru turun dari langit, dia cewek tercantik yang pernah gue lihat. Gue gak pernah nyangka dia akan secantik itu setelah pake make - up, kan kalo biasanya dia gak pake make - up...

Dia pun mencium tangan gue dan gue mencium keningnya, bau parfum melatinya  langsung menusuk hidung gue dan membawa gue hanyut ke dalam dunianya. Setelah itu kami berdua masuk ke mobil menuju hotel tempat resepsi kami berlangsung. Sebenarnya resepsinya nanti malam tetapi mama udah menyiapkan satu kamar buat kami beristirahat

Setelah sampai di hotel tersebut, kami langsung ke kamar yang sudah kami pesan....

"Rissa, aku mau istirahat dulu yaa, capek banget soalnya.....", kataku sambil membuka jas putihku

"Iya kak....", jawabnya

"Gak usah manggil kak lagi ya, panggil aku mas atau Fadil aja..."

"Iya kak...eh....Mas..", jawabnya sambil menundukkan kepalanya malu - malu

Ketika aku ingin tidur kurasakan ada seseorang sedang berbaring di sampingku, pasti Rissa, pikir gue. Memang benar Rissa yang tidur di samping gue tetapi dia berbaring di tepi tempat tidur sepertinya berusaha menjaga jarak dengan gue

"Kamu serius mau tidur pake baju kebaya ?", tanyaku

"Ehmmmm....mmm bentar lagi kan resepsi kak mendingan aku gak usah ganti baju soalnya nanti pas resepsi kan ganti baju lagi..."

"Terus kamu kalo lagi tidur pake hijab?", tanyaku

"Nggak mas...."

"Kenapa sekarang kamu pake hijab?, gak usah takut lagi, kita berdua kan udah sah dan udah muhrim kamu boleh kok buka kerudung di depanku..."

"Tapi mas...disini dingin jadi aku pake hijabku biar gak kedinginan"

"Dingin gimana?, aku lihat keringat kamu netes terus gitu. Yaudah terserah kamu deh..."

Sebenarnya gue juga pingin tau rambut yang selalu dia tutup sehari - hari....jadi gue berpikir..gimana kalo gue pura - pura tidur terus pasti dia percaya dan ngebuka kerudungnya gue yakin 200%..

Lalu gue pura - pura tidur dan samar - samar gue lihat Rissa nengok ke gue dan mulai melepaskan penitinya...

Yesssss.....gue berhasil ....

Lalu dia nengok lagi dan mulai melepas kerudungnya, terlihat hanya dalamannya....

Setelah itu dia melepas dalamannya dan terlihat rambut hitam kemerah - merahan tergerai sampai ke pinggang. Secara samar - samar gue lihat rambutnya lurus dan tebal. Tapi kenapa ada merah - merah gitu di rambutnya? Dia ngecat rambutnya?

Terus gue bangun karena misi gue ternyata berhasil

"Akhirnya kamu melepas hijab kamu juga, ternyata kamu cantik juga ya kalo gak pake hijab"

Ia hanya menundukan kepala dan tersenyum malu, terlihat sekali pipinya memerah dan telinganya memerah. Ternyata kalo dia salah tingkah lucu juga ya.....

"Yaudah aku tidur dulu ya Ris, kamu harus istirahat juga loh but persiapan acara resepsi nanti"

Gue lalu tidur dan di pikiranku hanya ada Rissa, Rissa dan Rissa. Kenapa gue mikirin Rissa terus ya?

Apa gue udah menyukai dia...?

Rissa's POV

Setelah aku melepas kerudungku, tiba - tiba kak Fadil bangun dan mengagetkanku, secara refleks aku langsung menutupi rambutku dengan kerudungku

"Akhirnya kamu melepas hijab kamu juga, ternyata kamu cantik juga ya kalo gak pake hijab", katanya

"Kenapa sih dia harus bilang aku cantik?", gerutuku dalam hati

Aku hanya tertunduk malu...kurasakan pipiku memerah begitu pula dengan telingaku....

Aduh....gimana nih kalo aku keliatan salting di depan kak Fadil jujur aja, aku malu

"Yaudah aku tidur dulu ya Ris, kamu harus istirahat juga loh but persiapan acara resepsi nanti", katanya

Akhirnya aku tidur juga dan melupakan kejadian tadi.....

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang