BYH 22: Bertemu Kharisma dan Hafidz.

954 62 9
                                    

RAYHAN & RIRI.

"Ri, gece lari!" ujar Rayhan. Cowok itu geram karena gadis di sebelahnya itu tidak berlari dengan cepat. Berbeda dengan Riri, dia malah tertawa kecil melihat Rayhan yang sudah kesal dengannya.

"Ah elah lama lo ah! Gue tinggal nih?" ketus Rayhan. Dia berjarak sekitar empat langkah dari Riri. Gadis itu mengangkat kedua bahunya tidak perduli. "Tinggal aja. Ntar gue aduin ke Fathur karena lo gak jaga gue. Ntar kalo gue diculik atau hilang pasti lo yang dimarahin sama Fathur," balas Riri sambil menjulurkan lidahnya ke arah Rayhan.

Cowok itu terdiam sebentar. Perkataan Riri benar juga. Ah, gadis itu memang punya banyak akal untuk mengerjai siapapun. Rayhan pun berdecak kesal lalu berbalik badan dan berjalan pelan mendahului Riri.

"Han, haus anjir!" seru Riri.

"Bodo." jawab Rayhan dingin.

"Han, jahat lo ah."

"Bodo."

"Rayhan!"

"Bawel dah lu ah."

Akhirnya, Rayhan berbalik badan lagi dan menghampiri Riri yang sebenarnya daritadi hanya diam saja dan tidak mengikuti langkah Rayhan. Suasana di hutan itu sangat sepi. Hanya ada mereka berdua dan... orang yang mengejar mereka daritadi. Namun mereka tidak tau kemana orang itu pergi. Mungkin sudah tertinggal jauh?

"Trus lo mau minum apa sih?" tanya Rayhan yang sekarang sudah berdiri di samping Riri.

"Air lah masa darah. Kocak lo," jawab Riri. Rayhan mendengus kesal. Dia mengedarkan pandangan nya ke seluruh wilayah hutan. Apa yang harus mereka minum? Gak mungkin kan mereka harus meminum genangan air yang ada di tanah?

Rayhan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, "Fathur sama yang lain kemana sih? Kenapa kita jadi misah gini coba?" keluh Rayhan.

Riri memiringkan kepalanya untuk melihat perubahan ekspresi di wajah Rayhan. Seketika dia langsung terbahak dan membuat Rayhan menatapnya bingung, "Kenapa sih lo?"

"Itu muka lo... Lucu," jawabnya sambil terkekeh.

"Gak penting banget," balas Rayhan. "Trus gimana ini? Kita harus kemana? Duh, pada mencar kemana sih?" Rayhan berkacak pinggang. Dia benar-benar kesal dengan situasi sekarang. Jika saja mereka semua tidak dikejar orang-orang yang tidak dikenal itu, mereka tidak akan berpisah seperti ini. Dan pastinya mereka sudah berhasil keluar dari hutan terlarang ini.

"Ya kita cari lah dimana mereka. Gak mungkin kan kita diem aja kayak gini trus tiba-tiba mereka ada di depan kita? Yaudah yuk ah kita lanjut cari! Jadi cowok lemah amat sih lo," balas Riri. Gadis itu langsung menarik tangan Rayhan yang wajahnya sudah benar-benar bete.

"Bawel." komentar Rayhan.

Seperti apa yang dibilang Riri tadi, mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka yang sempat terhenti. Sesekali mereka berteriak memanggil nama teman-teman mereka yang lain walaupun hanya dibalas keheningan. Mereka terasa seperti di sebuah labirin besar yang tidak ada satu orang pun yang berhasil keluar dari labirin itu. Sekarang memang sudah siang dan matahari pun juga sudah memunculkan sinarnya meskipun tidak terlalu terang seperti di dunia asli mereka, namun tetap saja suasana disini terasa seperti malam.

"HALOO?? APA GAK ADA ORANG DI SEKITAR SINI??" teriak Riri. Sudah daritadi gadis itu berteriak sampai membuat Rayhan menutup telinganya karena teriakan Riri yang terlalu kencang menurutnya.

"FATHUR!! ZIDANE!! HAFIDZ!! RAHMA!! KHARISMAA!! ACHI!!!" teriaknya sekali lagi.

"Ri, lo bisa gak sih gak usah teriak? Percuma juga gak ada yang nyautin teriakan lo," ujar Rayhan. Cowok itu akhirnya bisa mengeluarkan kekesalan nya terhadap gadis itu setelah beberapa detik menahannya di hati.

[GPM : 1] BONEKA YANG HILANG! ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن