7. Questions and Party!

596 56 7
                                    

Author POV

"Hari ini gue harus cari tau tentang Keira." batin Zayn. "Tapi... Apa peduli gue? Jangan-jangan Keira berhasil ganti posisi Ashyla? Apa gue jatuh cinta sama Keira?" lanjutnya.

Zayn mengambil kunci mobil di atas mejanya, tapi matanya tertuju ke bingkai foto yang berisikan fotonya dengan seorang gadis. Gadis yang amat ia rindukan. Tapi itu dulu, bukanlah sekarang. Karena hatinya sudah diisi oleh seorang gadis yang baru ia kenal beberapa minggu lalu.

Kenapa Zayn masih menyimpan gadis masa lalunya? Karena Zayn masih mencintai gadis itu walaupun hatinya juga mencintai gadis lain. Katakanlah Zayn labil dan tidak bisa menentukan pilihan, karena baginya kedua wanita tersebut sama pentingnya. Ashyla adalah cinta pertama Zayn yang meninggalkan Zayn dengan alasan yang kurang jelas. Sementara Keira adalah seseorang yang mampu membuat Zayn merasakan apa yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.

Mobil BMW hitam itu sudah terparkir di basement apartement Keira. Kini sang pemilik mobil sudah berada didepan kamar Keira, ia menekan tombol bel dan tak butuh waktu lama si pemilik kamar membukakan pintu.

"Ehm-- siapa ya?" tanya Keira kepada tamunya karena tamu tersebut menutup wajahnya dengan bouquet bunga.

Zayn tersenyum sambil menurunkan bouquet bunganya dan memberikannya ke Keira membuat Keira terkejut.

"Hahaha, makasih." ucap Keira. "Ternyata manusia tembok kayak lo bisa romantis juga."

Zayn  tersenyum mendengarnya. "Suka?"

Keira mengangguk. "Suka banget."

"Maksudnya suka sama gue." ucap Zayn membuat pipi Keira kemerahan.

"Cie, pipinya merah." goda Zayn.

"Apansi! Ohiyaaa btw lo ngapain pagi-pagi kesini?" tanya Keira.

"Gue nggak disuruh masuk dulu?" ucap Zayn membuat Keira menggeser tubuhnya dan mempersilahkan Zayn masuk.

Zayn duduk di sofa ruang tamu sementara Keira pergi ke dapur untuk membuatkan minum.

"Ini diminum dulu." ucap Keira sambil menaruh teh manis di meja yang ada dihadapan Zayn.

"Thanks!" ucap Zayn.

"Btw pertanyaan gue belom dijawab." ucap Keira sambil duduk disamping Zayn.

"Pertanyaan yang mana?"

"Ngapain lo pagi-pagi kesini? Sekarang kan libur, kalo mau ngapel nanti malem aja sekalian malem mingguan." ucap Keira sambil menggoda Zayn.

Zayn tersenyum. "Gue kangen sama lo."

Keira melongo mendengarnya, pipinya bersemu kemerahan. "Apansi ah!"

Zayn tertawa tipis. "Beneran."

"Serius ih, lo kesini mau ngapain?"

"Hm, gue mau ngobrol-ngobrol sama lo."

"Kan kita udah sering ngobrol."

Zayn menghela nafasnya. "About your family."

***

Lidah Keira kelu, fikirannya melayang dan rasa cemas menghantuinya. Bagaimana tidak? Zayn datang ke apartementnya untuk menanyakan seputar keluarganya, keluarga yang ia rahasiakan.

"Mom sama Dad gue kerja dan tinggal di Los Angeles, gue nggak ikut karena gue nggak suka sama pergaulan disana." ucap Keira. "Gue juga mau bebas tanpa ada yang ngatur ini-itu. Tanpa ada yang ngebatesin gue."

That Feeling [Z.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang