Chapter 5

1.4K 141 58
                                    

Semakin hari kedekatan mereka semakin kian jelas dan nyata. Rasa sepi yang selalu mengiringi Cleopatra, kini perlahan menghilang berkat kehadiran Kaisar Harry di dalam kerajaanya. Sudah beberapa kali Kaisar Harry tertangkap basah sedang memerhatikan keindahan wajah yang di miliki oleh Cleopatra. Sungguh indah nan rupawan, bagaikan sinar pelangi yang menghiasi langit setelah hujan. Itulah anggapan Kaisar Harry untuk Cleopatra yang sudah sekian lama merasakan kekosongan di dalam hidupnya.

"Apa kah kau pernah merasakan bagaimana rasanya bahagia, Harry?" tanya Cleopatra. Kini pilar-pilar besar di iringi sejuk nya angin pagi menerpa kulit tubuh mereka.

Kaisar Harry tersenyum, nampaknya kedua lesung di atara pipinya dapat menghinoptis netra Cleopatra beberapa saat. "Ya aku pernah merasakannya satu kali," ujarnya sembari menoleh melihat manik biru terang milik wanita di hadapannya.

"Bagaimana denganmu?"

Cleopatra terdiam, merasakan bahagia? Apakah saat ia bertemu dengan Kaisar Harry merupakan suatu bentuk rasa bahagia?

"Aku.. aku tidak tahu Harry," ujarnya tanpa membalas tatapan pria di sampingnya.

"Bahagia adalah hal yang tidak bisa di paksakan. Banyak hal yang terlihat bahagia di mata orang lain namun kita sendiri tak merasakkanya. Maksudku, mereka melihat kita bahagia dengan apa yang kita jalani, namun nyatanya, kita tidak bahagia."

Cleopatra mengeryit, perkataan Kaisar Harry bukanlah hal yang biasa di dengar oleh telingannya untuk saat ini.

"Apa maksudmu Harry?"

Kaisar tersenyum, "Aku memiliki banyak rakyat di Roma. Hampir semua dari mereka ingin memiliki kehidupan yang sama seperti ku. Mereka berpikir aku sudah bahagia karena memiliki semuanya. Aku sudah memiliki harta berlimpah, aku sudah memiliki tahta yang tinggi, aku bahkan bisa berbuat sesuatu semauku tanpa harus menunggu," Kaisar Harry terkekeh, "Namun di balik itu semua, aku merasakan kesepian. Tak ada keluarga, tak ada seseorang yang menemaniku, tak ada yang membantuku saat ku terpuruk. Bukankah itu semua sudah menafsirkan jika aku bukanlah pria yang bahagia?" jelasnya dan kembali menampakan senyumnya.

"Jadi.. kau sudah tidak memiliki keluarga?" tanya Cleopatra hati-hati.

Harry melipat tanganya di atas dada. Hembusan napas beratnya seakan menandakan jika ia harus berkata dusta dengan Cleopatra.

Alexa adalah satu-satunya keluarga yang di miliki Kaisar Harry. Namun entah mengapa Kaisar Harry enggan untuk menceritakannya kepada Cleopatra dan memilih untuk berbohong.

"Ya, mereka semua sudah tenang disana. Bagaimana denganmu? Kudengar Ramses sedang mengalami masa kritis?"

Cleopatra mengangguk, hatinya berdenyut nyeri saat Kaisar Harry mengetahui bagaimana keadaan ayahnya saat ini, "Sudah beberapa bulan ini King Ramses terkapar lemah di dalam kamarnya. Jika kau ingin tahu dimana sumber kebahagianku, itu berada padannya. Aku bahagia saat-saat sedang bersamanya. Bagaimapun juga, aku hanyalah seorang putri kecil baginnya."

Cleopatra hampir saja menintihkan air matanya. Kaisar Harry yang melihat itu tampa mikir panjang langsung merengkuh tubuh kecil Cleopatra ke dalam pelukannya. Cleopatra terkejut, namun perlahan-lahan ia membalas pelukan Kaisar Harry dan menyandarkan kepalanya di atas dada bidang Kaisar Harry. Hangat, aman dan nyaman. Tiga kata yang mewakilkan perasaannya saat ini. Tak tepungkiri di dalam hatinya jika ia sangat menikmati pelukan Kaisar Harry dan tidak ingin cepat menyudahinya.

"Kebahagiaan sederhana bisa kita rasakan saat bersama seseorang yang kita cintai. Dan kau bisa merasakan hal itu kembali Cleopatra. Aku bisa membuatmu merasakan kebahagiaan itu kembali," ujar Kaisar Harry membuat hatinya tertegun, Tubuhnya mematung dan jantungnya seakan berhenti berdetak. Apakah baru saja Kaisar Harry menyatakan kalimat cinta kepadannya.

CLEOPATRA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang