Part 7

94.5K 1.8K 24
                                    

Mereka sudah sampai di rumah yang mereka tempati bersama saat melihat mobil asing terparkir di sana. “siapa yah?” Tanya Queen.

“entahlah” jawab pria itu tetapi ia mengerutkan keningnya merasa mengenal mobil itu. “ayo kita masuk.”

Queen pun masuk ke dalam rumah dan melihat pria dan wanita yang berusaha sekitar akhir 40-an duduk di sofa ruang tamu.

“maaf, anda mencari siapa?” Tanya Queen sopan.

Marcus yang berjalan di belakang Queen terkejut ketika mengenali kedua orang itu “mom, dad?” serunya

Wanita yang dipanggil ibu oleh Marcus itu berdiri dan memeluk anak laki-lakinya itu “halo sayang” lalu mencium pipi Marcus.

“halo nak” sapa pria setengah baya, ayah Marcus itu pebuh kasih sayang.

Setelah mereka membalas sapaan satu sama lain ibu Marcus yang pertama kali menyadari kehadiran Queen “dan siapa ini?”  tanyanya.

“saya Queen tante.” Jawabnya sopan

“panggil saja aku Sara dan itu” Sara menunjuk ayah Marcus “Taylor”

“kalian tinggal bersama?” kali ini ayah Marcus, Taylor yang bertanya.

“iya dad kami tinggal bersama.” Sela Marcus sebelum Queen menjawab.

Menatap jengkel pria itu Queen membuka mulut ingin mengoreksi jawaban Marcus yang bermakna lain “iya om tapi…”

Belum sempat Queen melanjutkan pria itu memotong kata-katanya “mom, dad  koq kalian bisa tau aku tinggal di sini?” karena setahunya ia belum memberi kabar kepindahannya pada mereka.

“kami tau dari tante Dea kalau kau pindah ke sini tetapi kami tidak tau kalau kau tinggal bersama orang lain.” Sara berkata dengan memandang Queen

“eh itu tante saya…”

Marcus sengaja memotong lagi penjelasan yang akan dikatakan wanita itu “kapan mom sama dad tiba di Jakarta? Sekarang kalian menginap di mana?”

“tadi sore kami sampai dan kami pikir kami akan menginap di tempatmu.” Kata ibunya.

Ketika orang tuanya datang Marcus sempat terkejut sebelum sebuah ide melintas di kepalanya dan perkataan ibunya membuka jalan menuju rencana itu. Mom, aku berhutang padamu, pikir Marcus dengan sayang.

“oh kalau begitu tinggal saja di sini masih ada kamar kosong koq”

Queen melotot kamar kosong? Setahunya di rumah ini tidak ada kamar kosong lagi, rumah ini hanya memiliki dua kamar. “maaf om, tante…” katanya tersenyum, ia menarik pria itu ke sudut ruangan “memangnya di rumah ini ada kamar kosong lain?” bisiknya.

“tidak ada” balas Marcus berbisik

“jadi bagaimana?”

“kita harus memilih aku tidur di kamarmu atau kau yang dikamarku.” Katanya

“GA MAU!” balas Queen penuh penekanan masih sambil berbisik.

“kalo gitu saja yang bilang sama orang tua-ku. Aku merasa tidak enak karena mereka sudah datang jauh-jauh.” Kata Marcus dengan nada seakan menyalahkan kekeras kepalaan Queen.

Queen menoleh ke belakang ke arah kedua orang tua Marcus yang tersenyum ke arahnya yang dibalas senyuman juga olehnya.

“oke-oke…gini aja gimana kalau aku tidur sama ibu-mu trus kau tidur sama ayah-mu.”

“tidak bisa.” Kata Marcus cepat “orangtuaku tidak pernah sekalipun tidur terpisah selama pernikahan mereka dan kalau salah satunya gak ada yang lain gak bisa tidur. Kau mau mereka kurang tidur padahal mereka sudah lelah di perjalanan?”

Because You're MineWhere stories live. Discover now