"Katakan pada ku alasannya...!" perintah Mingyu kembali pada Irene yang kini telah terpojok di dinding akibat perlakuan Mingyu tadi.
"Sudahlah lepaskan saja aku...Aku tidak berhak atas mu..." pinta Irene memohon.
"KENAPA KAU SELALU MENGULANG NGULANG KALIMAT ITU...SIAPA YANG MENENTUKAN AKU INI BERHAK UNTUK MU ATAU TIDAK...!!!" bentak Mingyu yang menekan tubuh Irene hingga membentur dinding yang berada di belakangnya.
sambil memejamkan matanya, Irene merasakan sakit yang diakibatkan ulah Mingyu tersebut. Tanpa Irene sadari badannya bergetar sendiri akibat ketakutan pada Mingyu.
melihat hal itu, Mingyu pun secara perlahan menurunkan tangannya dari bahu Irene yang tadi di cengkramnya. Dan perlahan melingkarkannya di tubuh Irene, dan menarik Irene kedalam dekapannya.
Di dekapan Mingyu, isak tangis Irene pun semakin pecah dan kini berhasil membuat kemeja Mingyu basah.
perlahan tangan Mingyu mulai menepuk nepuk punggung Irene pelan, hendak menenangkan Irene.
"Jangan pernah berfikir untuk meminta hal itu lagi pada ku...aku sudah berjanji tidak akan memperlakukan mu seperti mereka bukan...aku..." untuk sejenak Mingyu terdiam dan membuat jarak antara Mingyu dan Irene.
"Hey..lihat aku..." ucap Mingyu begitu lembut yang mendapatkan jawaban dari respon Irene yang mendongakkan kepalanya.
"Aku tak mau kau jauh dari ku...kau harus tahu ini..bahwa aku, hanya mencintai seorang Irene saja.." ucap Mingyu sembari memberikan senyuman manisnya.
"Bagaimana dengan Krystal, dia bukan sepupumu bukan..aku mendengarkan kalian saat itu.."
"Dia adalah masa lalu ku...dan kau adalah masa depan ku sekarang, ayo kita lupakan dia..karena setiap orang mempunyai masa lalu yang tidak ingin di ungkit lagi..." ucap Mingyu yang kemudian memeluk Irene.
"Katakan sekali lagi.." pinta Irene dalam dekapan Mingyu
"Apa..?"
"Katakan kau mencintai ku.."
"Haruskah..?"
"Hm.." ucap Irene manja
"Aku mencintai mu.."
"Lagi.."
"Aku mencintai mu.."
"Seberapa besar.."
"Sebesar dirimu..."
"Aku serius..."
"Aku juga serius.....kau itu teramat besar artinya bagi ku...sama seperti cinta ku.."
mendengar pengakuan manis dari Mingyu yang bisa dibilang termasuk sejarah dalam hidup Irene atau pun Mingyu membuat bulu kuduk Irene merinding.
Irene pun menarik tubuhnya dari dekapan Mingyu dan menatap wajah Mingyu yang tampak tersenyum padanya.
"Maafkan aku.." ucap Irene dengan raut wajah sendu.
"Aku sudah mem.."
"CHU.." Ucapan Mingyu tiba tiba saja terhenti ketika Irene tiba tiba saja menciumnya. Dan 5 detik kemudian barulah Irene menjauhkan wajahnya dari Mingyu dan menatap raut wajah terkejut Mingyu. Sungguh hal yang baru saja dilakukan Irene tidak terbaca Mingyu di dalam pikiran Irene, makanya Mingyu terkejut dengan perlakuan Irene barusan.
Tak lama kemudian, Irene kembali memeluk tubuh Mingyu dengan begitu erat, mencoba untuk menyembunyikan wajah meronanya dari Mingyu.
***
Sambil menikmati keindahan kota dimalam hari, kini Irene dan Mingyu juga tengah menikmati kebersamaan mereka di dalam sebuah bilik komedi putar. Tampak Irene yang sangat menikmati keindahan kota dari posisinya saat ini yang berada pada posisi paling puncak komedi putar ini.
asik dengan kegiatannya sendiri, tiba tiba saja Mingyu menarik tangan Irene dan menggengam nya erat.
"Ada apa..??"
"Tak apa...aku hanya ingin melakukan ini...bisakah kau membiarkannya untuk beberapa saat..?" ucap Mingyu tanpa menatap kearah Irene sedikit pun karena hendak menyembunyikan wajah meronanya.
"Hm...ayo kita tulis nama kita di sini..." ucap Irene menunjuk dinding bilik komedi puat yang terbuat dari logam tersebut.
"Untuk apa..?"
"Untuk mengabadikan nama kita.."
"Sini..." ucap Mingyu yang kemudian mengambil tutup spidol Irene dan mulai mengukir nama mereka di sana
"I'M"
"Kau kuat sekali..? bagaimana bisa kau melakukan itu..?"
"Tak semua hal ada jawabannya...jika kau menulisnya dengan spidol itu maka tulisan itu akan hilang, tapi kalau kta ukir maka akan abadi.."
"Hm..apa kau mau bilang, kalau cinta kita abadi..." ucap Irene menggoda Mingyu yang hanya memalingkan wajahnya dari Irene.
"Irene Mingyu..?" ucap Irene memastikan kebenaran kepanjangan dari inisial nama tersebut.
"I'M...karena aku Mingyu adalah Irene, dan irene adalah Mingyu.."
***
sudah hampir 3 putaran Irene dan Mingyu menaiki Komedi putar tersebut, hingga akhirnya karena Irene yang merasa mual, mereka pun berhenti bermain dan kini memutuskan untuk istirahat di sebuah bangku panjang yang berada ditaman bermain itu.
"Kau baik baik saja..?" tanya Mingyu pada Irene yang kini hanya bisa menjongkokkan dirinya karena rasa mual yang dirasakannya.
"Hufh...aku menyerah, aku tidak akan menaiki Komedi putar itu lagi..!" ucap Irene dengan nafas yang terengah engah.
***
"Aku adalah seorang Vampire.." ucap Mingyu dengan raut wajah serius pada Irene.
TBC
YOU ARE READING
AFFECTION INHALATOR {Complete}
Fanfiction#3 Dewasa (06.17.18) #2 Fantasi (06.17.18) #2 Irenebae(06.1u.18) SINOPSIS Menjadi seorang Vampire mungkin memang sudah takdir Mingyu, namun siapa sangka di umurnya yang sudah menginjak 24 ribu tahun, takdir mempertemukannya dengan Irene. Seorang g...
Part 13
Start from the beginning
