satu

824 75 17
                                    

Koo Junhoe sedang berjalan menyelusuri sebuah koridor setelah ia berbelok ke kanan dari Lobby utama di sekolah itu. Tubuhnya yang hanya dibaluti kaos hitam dengan celana hitam ketat membuatnya terlihat begitu kontras ketika melewati segerombolan siswa siswi di sepanjang koridor. Salah satu tangannya memegang sebuah map dan tangan yang lain ia masukkan ke dalam saku. Sesekali ia mendongak ke atas untuk mencari sebuah ruangan namun di detik itu juga, ia harus membalikkan arahnya karena ia sudah berada di ujung koridor sedang ia belum mendapati ruang kepala sekolah.

"Sial, dia bilang ruangannya di sini..." umpatnya sambil mengingat-ingat petunjuk dari seorang siswi yang terlihat seumuran dengannya. Dengan kesal ia kembali ke lobby utama dan berharap mendapat petunjuk lain agar ia dapat menyelesaikan masalah kepindahannya dengan cepat.

"Hey!" Sebuah seruan berhasil membuat Junhoe menolehkan kepalanya, meski sebelumnya ia sempat ragu apakah panggilan itu memang benar ditujukan padanya atau bukan. Namun keraguannya itu segera terjawab ketika seorang laki laki yang terlihat seumurannya tersenyum tipis di hadapannya sesaat setelah ia menoleh.

"Biar kutebak, kau pasti anak baru," tembaknya sebelum Junhoe mengeluarkan sepatah kata pun. Namun Junhoe hanya mengangguk, lalu ia membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu namun laki laki yang berada di hadapannya itu dengan cepat mendahuluinya, "Ruang kepala sekolah berada tepat di belakang mu."

"Apa?" Dengan cepat Junhoe membalikkan tubuhnya dan ia langsung mendapatkan sebuah pintu berlabelkan "RUANG KEPALA SEKOLAH" yang sudah ia cari selama setengah jam terakhi ini.

"Ah, aku harus kembali ke kelas. Oh iya, aku Kim Jiwon. Tapi lebih populer dipanggil Bobby sih," ia mengibaskan tangan kanannya. "Baiklah, kutinggal dulu ya. Ingat, ruang kepala sekolah berada di belakang mu hahaha!" Orang yang bernama Jiwon itu pun berlari meninggalkan Junhoe yang sedari tadi hanya terdiam mendengarkan yang sebenarnya ia sangat ingin sekali melakban mulutnya yang tak dapat berheti berbicara itu.

Junhoe menggelengkan kepalanya, lalu membalikkan tubuhnya dan mempertemukan dirinya dengan pintu ruang kepala sekolah. Ia menghela nafas pelan, sebelum pada akhirnya ia membuka pintu tersebut setelah mengetuk pintunya terlebih dahulu.

.

.

.

"Koo Junhoe, silahkan perkenalkan dirimu," ucap Mr. Song pada akhirnya, setelah ia menyelesaikan pembicaraannya kepada seluruh murid kelas 11-2 di depan kelas.

Junhoe mendongak, lalu sejenak ia menatap lurus dan datar ke depan, ke seluruh orang orang yang akan menjadi teman sekelasnya. Tak begitu menarik, pikirnya. Namun seluruh isi kelas terlihat antusias akan kedatangannya, terutama bagi para kaum hawa yang memang dari awal terus menerus menatap Junhoe seolah meminta perhatiannya.

"Aku Koo Junhoe. Minggu lalu adalah hari pertamaku menginjak Korea setelah 10 tahun aku berada di New York. Well, kurasa itu cukup."

Beberapa detik setelah Junhoe menyelesaikan perkenalan diri singkatnya itu, Junhoe berhasil membuat semua orang menatap dirinya berbinar. Wajah Junhoe yang begitu tegas dengan surai hitam legam yang tak begitu tertata, dan tubuhnya yang tinggi kini terbalut oleh seragam; kemeja putih dengan almamater biru tua dan celana panjang berwarna senada dengan almamater. Kini semua teman sekelasnya mulai berbisik bisik, namun bisikan bisikan tersebut terdengar bertentangan satu sama lain. Jika perempuan melontarkan kekagumannya, maka yang laki laki hanya terus mencibir selama Junhoe masih berdiri di depan.

"Ah, sudah?" Mr. Song memastikan Junhoe, dan Junhoe hanya mengangguk sebagai jawaban. "Baiklah, kau bisa duduk di sebelah Kim Jiwon. Kim Jiwon, tolong angkat tanganmu!"

Seseorang yang namanya cukup familiar di telinga Junhoe pun dengan cepat mengangkat tangan kanannya dengan senang hati. Junhoe yang langsung mengenali wajahnya pun mendengus kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i'm hereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang