Ch 1 : A meeting

3.4K 264 11
                                    

Orang itu memiliki waktu yang sangat sulit, tubuhnya tersender di sudut ruangan. Gunting dan beberapa alat tajam di dekat tangannya terkotori oleh darah, nafasnya terengah-engah dan hampir kehabisan banyak darah, namun ia sedikit terharu melihat sosok kecil disebelahnya menangis, namun tatapan orang itu benar-benar kosong.

Tangan orang itu dengan pelan mengelus wajah sosok kecil disebelahnya, terasa air mata mengalir jatuh di pipinya, ia tahu jika ia akan mati. Seketika pandanganya meredup, terakhir kali matanya menangkap senja dan tubuhnya tidak merasakan apapun lagi.

000

"Wonwoo... jangan bilang kau-" seorang bernama Wonwoo disana diam tak menanggapi laki-laki berambut pirang yang berbicara padanya disana. Laki-laki berambut pirang tersebut sempat disikut oleh seseorang yang duduk disebelahnya ''Ma-maaf, maksudku Wonwoo-hyung"

"Jangan membuat Wonwoo marah, Vernon'' komentar seorang laki-laki berambut hitam yang duduk disebelah Wonwoo.

"I mean, even I have Boo" Ucap Vernon sambil merangkul seorang laki-laki manis yang duduk disebelahnya. Laki-laki manis itu langsung saja mencubit pipi Vernon "Oh baby! It's hurt!"

"Siapa yang mau denganmu, hah?! Dasar kau menyebalkan sekali'' geram laki-laki manis yang memiliki pipi chubby itu sambil menyilangkan lengannya kesal.

Wonwoo meletakan jus alpukatnya diatas meja setelah meminumnya dan memandangi seorang laki-laki berambut hitam yang sedang berbicara pada seorang perempuan di kafe yang ia datangi.

"Kau yakin tak ingat dia? Kalian berdua sangat dekat beberapa bulan lalu loh'' bisik laki-laki berambut hitam yang duduk disebelah Wonwoo.

"Aku tidak pernah tahu jika orang yang mengalami amnesia akan seperti ini..." gumam si laki-laki berpipi chubby.

"Ngomong-ngomong apa yang membuatmu bisa seperti ini Wonwoo? Selain karena kecelakaan itu?"

"Ugh.. aku tak bisa mengingatnya, Seungcheol hyung"

"Bukankah ia sedang amnesia? Bagaimana kita tahu apa yang membuatnya amnesia? Seungcheol hyung kau ini" Ucap Vernon, si laki-laki berambut pirang yang memiliki paras bule dengan matanya yang bewarna hazel itu dengan nada datarnya.

"But... dokter bilang hanya amnesia ringan..'' tambah Seungcheol. Tiba-tiba Wonwoo, Seungcheol dan yang lainnya langsung saja membuang wajah mereka dari laki-laki yang sedang diamati mereka karena perempuan yang sedang bersama laki-laki tersebut menyadari jika Wonwoo memperhatikan mereka sejak tadi.

"H-hi Mingyu, wassup?" Sapa Vernon sambil melambaikan tangannya pada sosok laki-laki disana.

Hanya Vernon saja yang berusaha bersikap senatural mungkin tanpa mengalihkan pandangannya walaupun sudah ketahuan jika mereka sedang diamati. Namun yang dipanggil hanya memandang mereka bingung, tiba-tiba Vernon merasakan cubitan keras di lengannya.

"Bodoh, apa yang kau lakukan" kesal laki-laki chubby disana, Vernon hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan memandang Wonwoo dengan tatapan bersalah.

Seketika suasana hening diantara mereka, sosok laki-laki chubby itu terus saja memarahi Vernon dan meminta dirinya untuk meminta maaf pada Wonwoo.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi dari sini" tiba-tiba Wonwoo berdiri sambil memegangi kepalanya yang sedikit pening. Mereka pun akhirnya pergi dari kafe tersebut, walau kepergian mereka dipandangi oleh sosok perempuan yang tadi mereka amati.

Ooo

Wonwoo merasa lapar namun ia terlalu malah untuk keluar dari kamarnya, akhirnya ia pun memaksakan dirinya untuk keluar membeli bahan makanan. Tidak sengaja ia pun sering berpapasan dengan seorang laki-laki berambut cokelat yang memang selalu ia temui saat di supermarket tempat ia biasa berbelanja. Kali ini pun Wonwoo bertemu lagi dengannya di supermarket kali ini.

Mother ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang