II. Once Bitten, Twice Shy

Zacznij od początku
                                    

Matanya bersitubruk dengan mata Ethan untuk sesaat dan Brittany melihat kilat kemenangan disana yang seketika membuatnya merasa kesal.Menahan umpatannya, Brittany mengambil kertas assignment Anthony dari dalam tasnya dan memberikannya pada pria itu.

"Berterimakasihlah pada Mr. Hart di sini yang telah memaksaku untuk menerima tugasmu," ucap Brittany dengan geram.

Anthony memandang kertas itu dan melihat nilai yang tertulis di pojok kertas, tidak menyadari venom di dalam ucapan Brittany.

"Terimakasih, Professor!" seru pria itu senang karena tugasnya diterima meskipun nilainya lebih rendah dari biasanya.

Brittany hanya mengangguk dan mengalihkan perhatiannya pada Ethan dan berkata, "Sedangkan kau Mr. Hart, dengan berat hati harus kusampaikan bahwa kau harus mengulang pelajaranku semester depan."

"Apa?" seruan kaget itu bukan datang dari Ethan melainkan keluar dari bibir Anthony.

"Keberhasilanmu berdiri di atas kegagalan sahabatmu, Mr. Lane," jelas Brittany.

Wajah Anthony memucat. "Ta-tapi,"

"Sudahlah, Tony," potong Ethan. "Kau pergilah dulu, aku akan menyusulmu."

Anthony memandang Ethan khawatir.

"Tidak apa, Tony. Aku yakin Professor Brooks ingin mengatakan sesuatu padaku, kau pergilah dulu."

Meskipun ragu, Anthony akhirnya mengangguk dan keluar dari ruangan dengan hati yang tidak enak.Ia mengkhawatirkan sahabatnya, Ethan.

"Hapus semua foto itu maka aku akan meluluskanmu," ucap Brittany tenang setelah Anthony keluar dari ruangannya dan menutup pintu rapat-rapat.

Jika pria ini bisa mengancamnya, maka Brittany pun bisa melakukan hal yang sama kepada Ethan. Namun, senyum yang terukir di bibir Ethan membuat Brittany berpikir ulang tentang rencananya.

"Usaha anda sia-sia, Professor," Ethan berkata sambil bangkit berdiri. "Anda masih tidak menyadari bahwa anda yang berada di sisi lemah. Mengulang satu semester hanya akan menunda kelulusanku, tapi foto itu memegang reputasi anda, Professor Brooks."

Dengan acuh pria itu berjalan mengitari mejanya dan berdiri di samping tubuh kaku Brittany.Wanita itu tidak dapat bergerak ketika tangan Ethan mengelus anak-anak rambut yang keluar dari ikatan rambutnya.

"Apa maumu?" tanya Brittany dengan segenap usaha untuk tetap tenang. Keberadaan diri Ethan yang berdiri tepat di sampingnya mengusiknya di tingkat yang tidak pernah dirasakannya.

"Kau sudah berhasil membuatku menerima assignment Mr. Lane. Posisi kita impas, jadi aku harap kau bersikap gentleman dan menghapus foto tersebut," lanjut Brittany ketika Ethan tidak merespon.

Ethan hanya berdecak dan menyandarkan bokongnya di tepi meja Brittany dengan kaki yang tesilang. Sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sedang tangannya yang lain diletakkan di atas meja.

Posisinya itu membuat celana Ethan sedikit tertarik dan mencetak bentuk selangkangan dan pahanya yang kokoh.Brittany yang masih duduk di atas kursinya berusaha untuk tidak menjatuhkan pandangannya pada bagian tubuh Ethan yang tepat berada dalam jarak pandangnya.

"Sayangnya aku bukan seorang gentleman, Professor," ucap Ethan dengan santai. "Lagipula, aku tidak pernah berkata akan menghapus foto ini begitu kau menerima assignment Tony."

"Kau!" Brittany berteriak marah dan bangkit berdiri.Lupa seberapa dekat pria itu berada di sampingnya sehingga tubuh mereka berhadapan langsung dan mata mereka bertemu dalam jarak dekat.

My Naughty Boy [SUDAH TERBIT]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz