part 5

49 0 0
                                    

Kini Alan dan Reni sudah dinyatakan lulus sekolah smk, mereka berdua sepakat untuk bisa masuk universitas yang sama lagi.

"Oh tuhan ku cinta dia (s), sayang kamu (y), rindu engkau (h)" (song dia versi reni)

Si Reni mah, suka ngasal bikin lyrik sendiri, dia pengen banget jadi artis & model kadalon gitu tuh kerjaannya nyanyi sendiri di kamar kecil. Gak tahu ajah kali banyak anak santri di asrama yang sudah pada pulang mereka tertawa terbahak-bahak gitu deh jadinya dengerin suara ancurnya.

"Sebutin ajah Ren, cowo yang kamu taksir.. Ett dah Banyak bangett."

"Heehe... Emang suara saya kedengeran sampe sono apa yak, wkwk gpp lah"

"Dasar artis kamar mandi, beranilah kamu nyanyi di kelas biar tuh cowo yang kamu taksir pada tahu" ejek Alan

"Ah, mana ada kelas lagi bu kitakan sudah lulus" jawabnya sergap mengakhiri pembicaraan.

"Alah ukh, si doi diambil orang mah cemburu anti" ejeknya lagi

Perempuan itu lucu. Paling bisa sembunyiin rasa cinta, tapi paling gak bisa sembunyiin rasa cemburu. Wkwk

***
Ketika Alan datang ke rumahnya di daerah pandeglang untuk bertemu dengan sang ayah agar bisa mendapatkan izin kuliah di daerah jawa barat.

"Assalamualaikum yah"

"Waalaikumsalam nak"

Entah alan bingung untuk memulai pembicaraan itu pada ayahnya. Alan hanya terdiam di samping ayahnya sambil menundukan kepalanya.
Ayahnya seperti tahu maksud Alan, untuk meminta izin kembali atas kuliah yg jauh itu.

"Ada apa sayang, sepertinya ada yg ingin kamu sampaikan, ceritalah nak"

"Ayah.. Hmhm... Bolehkah Alan mengambil kesempatan itu, Alan ingin sekali yah" lirih Alan

"Nak, ayah mu ini sudah tua sudah tak sanggup lagi membiayai mu untuk kuliah disana, kamu anak perempuan satu-satunya dan sudah 3 tahun lamanya kamu jauh dari ayah, ayah hanya khawatir pada mu nak, ayah tak mengizinkan mu karena ayah khawatir kamu ada apa-apa disana"
"Lagi pula kamu perempuan gak akan lama lagi kamu pasti hidup bersama pasangan mu" jelas ayahnya yang memberi nasihat dan keinginan alan untuk tinggal bersama

Alan begitu galau di satu sisi dia sangat ingin mengambil kesempatan itu, namun setelah mendengar alasan ayahnya yg menginginkan Alan hidup bersamanya. Sepertinya saat ini Alan harus mengikuti permintaan ayahnya. Alan harus berbakti pada ayahnya yang sudah lama tinggal sendirian di rumah, tanpa ada kehadiran istrinya lagi.

Akhirnya alan mengubur dalam-dalam keinginan nya itu. Sebesar apapun keinginan & khayalannya jika tidak di restui ortu itu hanya sia-sia. Belajar adalah proses seumur hidup.

"Hm.. Baiklah yah, aku terima alasan ayah. Maafin Alan yah, alan belum bisa balas bakti ayah" alan menyambut pelukan ayahnya. Mereka berpelukan erat sambil meneteskan air mata.

"Anak ayah sekarang sudah gede, tambah cantik & sholehah lagi" pujian untuk Alan
"Makasih sayang, udah mau dengerin kata ayah. Ayah juga minta maaf ya nak" ucap ayahnya

Alan percaya keputusan ayahnya itu memang punya alasan yang kuat. Dan gak mau mungkin di bantah. Posisi Alan memang tidak seberuntung teman yang lain. Ayahnya hanya memiliki anak tunggal yaitu Alan, ibunya pun sudah tiada. Entah kenapa ayahnya begitu setia tidak ingin menikah lagi dengan perempuan lain. (Jodi=jomblo ditinggal mati)

Ayahnya yakin bahwa akan di pasangankan oleh ibunya kelak di syurga sana. Tak bisa berpaling ke lain hati.

***
Ketika kecewa, luangkan waktu untuk bersyukur, karena dalam hidup mu masih banyak hal yang meski berjalan sebagaimana mestinya.

Jangan terlalu fokus dengan kekuarangan, karena masih banyak kelebihan yang di berikan Allah yang meski di syukuri.
Mungkin bukan miliknya Alan untuk kuliah.

***
Thanks reader udah mau baca lanjutan yang gaje ini..
Semoga saya bisa selaisakan ceritanya.. Jangan lupa Vote &vomment yaw

Boleh saran & kritiknya kalian yang saya harapkan

La taghdlob!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang