Author pov
Seorang laki2 duduk ditaman bunga peninggalan istrinya, ia masih nampak tampan diusianya yang sudah melebihi pertengahan abad, dialah Albert.
Masih saja Albert mengingat istri yang sangat ia cintai dan hingga kini 17 tahun berlalu Albert tak menikah lagi karna tak ingin melupakan satu2nya orang yang sangat dicintainya.
"Ayaaaahhh....." Teriakan anak keduanya menggema seantero rumah. Mendengar itu, Albert langsung menuju sumber suara.
"Ada apa lagi ini Dhinna??" Tanya sang ayah tegas.
"Ini ayah... Anak kesayangan ayah lagi2 bikin ulah disekolah, kan Dhinna juga yang harus dipanggil kepala sekolah." Dhinna terlihat kesal kepada adik satu2nya.
"Kakak apaan sihh, itu tuhh bukan surat panggilan karna Cheryl bandel atau bikin ulah. Itu tuhh surat permintaan persetujuan ortu buat Cheryl ikut olimpyade fisika, makannya jangan suudzon dulu donnkk..." Cheryl menyaut dengan sewot.
"Ahh... masa sih loe wakilin olympiade, rasa2nya gue rada nggak percaya dehh.." Karna penasaran Dhinna mulai membuka amplop.
Ekspresinya langsung berubah menjadi senang sekaligus tidak percaya. "Ahh ternyata adikku yang bandelnya pake bgt bisa juga ngebanggain ayah." Dhinna langsung memeluk adiknya.
"Ayah nggak dipeluk nihh??" Albert pura2 merajuk.
"Ihh ayah kayak abang aja suka merajuk sama kita." Kata Cheryl, menyenggol lengan ayahnya.
"Kayaknya ada yang ngomongin abang niihh." Seseorang tiba2 muncul dari pintu masuk.
"Cheryl nihh bang yang bilang abang suka merajuk, ade nggak ikut2 lho." Dhinna mengangkat tangannya. Abangnya langsung mengarahkan pandangannya kepada sang tersangka.
"Hehe.. Piss dua jari bang." Cheryl cengengesan. "Kakak sihh, tuhh kan muka abang kayak pantat panci yang abis dipake, panasss... Kabuuur." Cheryl lari menuju menuju kamarnya agar tak mendapat omelan dari bang Dhanny.
"Kamu sihh Dhann, didepan karyawan aja bisa nunjukin tampang garang. Tapi sama ade sendiri suka merajuk." Kata Albert. Lalu mereka semua tertawa keras tak memperdulikan tampang yang ditertawakan sudah seperti jeruk purut, asemm.
***
"Dek kan kamu mau ultah yang ke 17, mau kado apa dari kakak??" Kata Dhinna membuka percakapan.
"Ehh si kakak mah suka ngagetin. Mmm sweet seventine ya??" Cheryl mengetuk - ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. "Mm kak.. boleh nggak aku mau ketemu bunda??" Katanya semangat. Dhinna kaget mendengar itu, tapi ia langsung menutupinya.
"Mm dek kenapa mau ketemu bunda?? kan ayah juga udah bilang bunda tuh.... lagi pergi dan... lama pulangnya... iyaa..." Dhinna menjawabnya dengan terbata - bata.
"Abis bunda perginya lama kak... Gimana kalo kita susul aja?? Aku udah kangen kak." Lagi2 Cheryl tersenyum gembira.
Tanpa aba2 Dhinna memeluk Cheryl dan menangis. "Suatu saat kamu..hiks.. bakal ngerti dek, hiks... tapi jangan paksa kakak buat cerita seka...rang, hiks... kakak nggak bisa." Dhinna mengatakannya dengan susah payah disela isakannya.
"Oke kak Cheryl nggak bakal nanya2 bunda lagi. Tapi kakak jangan nangis lagi." Ia mengusap air mata kakak kesayangannya.
"Aku anggep kakak adalah pengganti bunda." Cheryl tersenyum manis. "Omong2 kakak jelek kalo nangis, liat tuh mascara luntur." Cheryl langsung melepaskan oelukannya dan seperti biasa akan kabur.
Dhinna dengan panik mengambil cermin dan melihat matanya. "Mascara kakak nggak mungkin luntur dek!!! ini kakak beli mahal2 dari Paris tau!!! Awaaas kamu anak nakal!!! Kakak bakal hukum kamu, uang jajan selama sebulan kakak potong!!!" Dhinna berteriak marah.
"Aku bisa minta nenek... Wleee." Sudah biasa kalau melihat mereka berdua sudah seperti anjing dan kucing yang selalu bertengkar. Tapi semua orang tau bahwa sebenarnya mereka saling menyayangi satu sama lain.
***
Haii... haiii.... Ketemu lagi ama author yang cantik jelita mempesona ini... Hahaha #EdisiSinting
Ini adalah sepenggal cerita tentang anak2 mereka yang akan author bikin cerita berjudul Forgive me. Tapi entah kapan author bikin ceritanya, 3 cerita author aja pada gantung karna lagi mentok.. mohon bantuannya yaa...
Luv luv
KAMU SEDANG MEMBACA
1.Only Me?? (TAHAP REVISI)
RomansaBeberapa bagian mengandung 18+ jadi mohon dengan bijak untuk menanggapinya Sinopsis : Mengisahkan dua sahabat,Reyna dan Alexa. Mereka mencintai orang yang sama, namun Reyna tak ingin menyakiti hati sahabatnya, ia memutuskan untuk menjauh dari kehid...
