#2 - Kasa

2K 186 10
                                    

KASA: Umbrella in Japanese.

.
.

Rintik-rintik air nampak datang tanpa ampun sore ini, ditemani dengan angin musim semi yang mungkin bisa membuat mu terserang ‘demam’. Berdirilah Jung Soojung di depan jejeran loker yang tertata rapi itu. Dengan mata sembab dan rambutnya yang terlihat acak-acakan—seperti rambut orang yang baru saja bangun tidur.

Perempuan kelahiran tahun 1994 itu berniat meninggalkan sekolahnya setelah urusannya dengan guru bermarga ‘Lee’ itu selesai. Tapi mungkin, Dewi Fortuna sedang membencinya hari ini—karena saat dia menginjakan kakinya di depan pintu keluar, hujan sudah turun dengan derasnya.

“Kenapa payung bodoh itu harus tertinggal?”

Decakan kesal keluar dari bibir Soojung, sambil mengancingkan coat merah marunnya. Dia bertekad untuk menerobos hujan sampai ke halte bus depan sekolah.

Ketika kaki Soojung menapaki aspal yang basah, dia tidak langsung terguyur hujan, tidak sama sekali. (Padahal dia sudah sangat siap basah kuyup.)

“Jangan nekat. Kalau sakit baru tahu rasa kamu.”

Aroma tubuh Kim Jongin menguar ke dalam hidung Soojung tanpa permisi, layaknya Jongin yang menyusup ke hatinya beberapa bulan ini. Lancang, pikir gadis itu.

“Oh aja buat kamu, Jongin.” Sentilan mendarat di kening lebar gadis itu.

“Harusnya, ‘Terima Kasih, Jongin,’ Jung.”

“Kalau bukan karena hujan, aku pasti sudah main game di rumah tanpa perlu nunggu seseorang,” Lanjut Jongin.

Senyum kecil tergambar di wajah Soojung, senang karena laki-laki di sampingnya diam-diam menaruh perhatian padanya walaupun dibalik sifatnya yang dingin dan cuek.

“Ini dingin, Jung, kok coat kamu tipis banget?”

//fin.

JONGIN DI FIJI PHOTOBOOK TERLIHAT SEPERTI PACAR SAYA.

PlausibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang