jebal,ttonagajima!!

93 14 0
                                    

Jihyun menutup teleponnya dan menangis tanpa henti,kedua orangtuanya menenangkan jihyun. Dan mereka segera pergi ke rs.gangyu. sesampainya di ruang VIP nomor 4, jihyun melihat di balik kaca kamar tersebut, tak lama kemudian dokter yang memeriksa chanyeol telah selesai
Jihyun: dok,apa aku boleh masuk sekarang?
Dokter: silahkan,tapi hanya 1 orang yang boleh masuk
Jihyun segera berlari menuju kearah dimana kekasihnya sedang terbaring lemah melawan kematian.
Jihyun: chan seonsangnim aku mohon bangun, bukankah kau mencintaiku?bukankah kau ingin menikahiku?ayo sadar!!!! Chanyeol yang ku kenal bukan chanyeol yang lemah seperti ini.jadi aku mohon bangunlah untukku!!!!!!!
Jihyun hanya bisa menangis meratapi namja yang baru beberapa menit ini menjadi kekasihnya. Seluruh tubuhnya menjadi lemas,tiba-tiba tubuh jihyun jatuh ke lantai, dia melihat baju yang bersimbah darah kemudian dia meraba-raba baju tersebut. Jihyun pum berdiri kembali
Jihyun: lihatlah ini!!! Ini cincin untukku kan?ayo bangun!ayo pakaikan ini dijari manisku!!ayoo bangunn PARK CHANYEOL~!!
Jihyun pun menangis dan memasangkan cincin itu kejari manis chanyeol begitu pun sebaliknya, dia menuntun tangan chanyeol agar memasangkan cincin kejari manisnya.
Jihyun: lihatlah.. cincin ini cocok dijariku…apakau melihatya? Bangunlah ayo buka matamu!! Kumohon seonsangnim..

Jihyun mencium tangan park chanyeol seakan-akan tak ingin kehilangan kekasihnya,namun sepertinya tuhan berkata lain. Monitor disebelah tubuh park chanyeol berbunyi TET..TET..TET.. mendengar bunyi tersebut jihyun memanggil dokter dan dokter pun memeriksa keadaan chanyeol. Jihyun tetap mendampingi chanyeol. Kini chanyeol berhenti bernafas,denyut nadinya berhenti,jantungnya berhenti berdetak dan tubuhnya dingin memucat. Ya park chanyeol meninggal nyawanya sudah tak bisa diselamatkan lagi. Jihyun sangat terpukul dengan kejadian ini air matanya terus mengalir.
Di sisi lain……..

Good bye my teacher my dearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang