"Yeon-ah,"

"Hm?"

"Tolong jangan ulangi lagi, ya."

Juyeon yang hendak menutup pintu apartemen Mingyu menghentikan gerakannya sebelum menoleh kearah Mingyu "Ne. Arasseo yo."

Dan kemudian menutup pintu apartemen tersebut.

***

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam ketika Mingyu dan Juyeon selesai belajar. Mereka terlihat mengemas buku masing-masing ke dalam tas, sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk diam tanpa berbicara sepatah katapun.

Biasanya sehabis belajar, Juyeon akan langsung melenggang menuju kamarnya dan meninggalkan Mingyu sendirian. Tapi kali ini, Juyeon masih tetap berada di kamarnya seolah ingin membicarakan sesuatu dengan Mingyu.

"Ada apa?"

Akhirnya Mingyu membuka suaranya ketika merasa Juyeon sedari tadi tengah meliriknya.

"Ummm... ti... dak apa-apa," Juyeon menjawab sambil mengalihkan pandangnya ketika sepasang netra coklat Mingyu menatapnya.

"Jangan mencoba membohongiku, Yeon-ah. Aku tahu ada yang ingin kau bicarakan denganku."

"Kenapa kau selalu suka jadi orang yang sok tahu, huh?"

"Sok tahu?" Mingyu mendengus tawa. "Aku tidak sok tahu, Yeon-ah. Tingkahmu terlalu mudah dibaca."

"Apa maksudmu?"

"Biasanya jika kita belajar di kamarku, kau akan langsung pergi ke kamarmu. Lalu, sejak kita mulai belajar tadi kau selalu melirikku dengan mulut yang bergerak-gerak seperti hendak mengucapkan sesuatu."

Juyeon menggigit bibir bawahnya. Semudah itukah tingkah Juyeon dibaca? Atau memang Mingyu punya kemampuan membaca pikiran orang lain? Tidak mungkin. Dan sepertinya opsi pertama lebih masuk akal, tentu saja.

"Jadi kau ingin membicarakan apa?" Suara Mingyu memecah keheningan diantara keduanya. Mingyu menggeser sedikit posisi duduknya agar bisa lebih dekat dengan Juyeon.

"Kalaupun aku membicarakan ini, kau pasti tidak akan mau mendengarnya."

"Bagaimana aku mau mendengarkannya? Kau saja belum memberitahuku."

"Tapi kau pasti tidak akan tertarik mendengarkannya seperti yang sudah-sudah."

"Bicara saja. Aku pasti akan mendengarkanmu," ucap Mingyu sambil menopang dagunya dan menatap Juyeon yang sepertinya masih ragu untuk mengungkapkan apa yang ingin ia bicarakan.

"Emmm..." Juyeon nampak masih berfikir sebelum netra coklatnya balik menatap Mingyu.

"Sudah kubilang aku akan mendengarkanmu."

"Baiklah...." Juyeon akhirnya goyah dan memutuskan untuk mengungkapkan hal yang ingin di bicarakan dengan Mingyu. "Ini tentang Wonwoo sunbae."

Mendengar nama itu di sebut. Nafas Mingyu sempat tertahan sesaat, sebelum sebuah hembusan panjang dan berat ia keluarkan. Tapi sayangnya, respon ketidaktertarikan Mingyu akan topik pembicaraan Juyeon lolos dari mata gadis itu.

"Kau 'kan tahu kalau tadi aku mengantar Wonwoo sunbae ke rumah sakit--"

"Jadi selama ini kau memang menyukai Wonwoo hyung?" Suara rendah Mingyu mengalun mulus masuk ke telinga Juyeon. Ada nada tak suka jelas terdengar dari caranya berbicara.

Mata Juyeon membelalak. "Me-menyukai Wonwoo sunbae?" tawa hambar meluncur dari mulutnya sebagai usaha menetralisir rasa terkejut karena pertanyaan Mingyu. "I-itu tidak mungkin..."

My Masternim ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang