"Maaf Alpha, rapat anda sudah siap"

"Rapat?" Ucap Yoongi yang masih asik menatap pemandangan luar melalui jendela kacanya.

"Ya, rapat yang anda adakan di kota sudah siap dan semua sudah berkumpul di sana." Ucap pria itu.

"Baiklah.!" Ucap Yoongi.

Pria itupun membungkukkan badan memberi hormat pada pemimpin packnya lalu pergi meninggalkan ruangan.

"Aku benar benar bosan dengan kehidupan ini." Yoongi lalu membalikkan badannya lalu berjalan menuju ke arah meja kerjanya, tangannya yang sedari tadi ia masukkan ke dalam saku ia keluarkan untuk mengambil kunci mobil dan juga jas hitam miliknya yang tersampir di kursi.

Berjalan menuju garasi mobilnya, lalu Bugatti Veynon ia pilih untuk di kendarai menuju kantor yang ada di tengah kota.

Mobil berwarna merah hitam itu pun melaju pelan di tengah tengah hutan yang gelap, hingga sebuah cahaya cerah di depan mulai terlihat lalu cahaya itu pun menampakkan pemandangan yang berbeda dari yang sebelumnya.

Pemandangan hutan dengan pohon pinus yang menjulang tinggi itu berubah menjadi gedung gedung pencakar langit yang tingginya melebihi tinggi dari pohon pohon yang di dilewatinya.

Ban mobil itupun sudah berjalan mulus di aspal yang sebelumnya sempat melintasi tanah bebatuan.

Yoongi menginjak remnya ketika ia melihat sebuah warna merah di atas. Namja itu melepas tangannya dari stir mobil untuk mengambil jas yang sedari tadi ia letakkan di bangku penumpang di sampingnya lalu mengenakan jasnya.

"Yoongi-ah sepertinya aku merasakan kehadiran Mate di sekitar sini."

Alexs memindlink Yoongi yang baru saja menyelesaikan kegiatan kecilnya.

"Tidak mungkin." Yoongi membantah tapi hatinya tidak, semenjak Alexs berkata seperti itu Yoongi sudah merasakan jantungnya yang berdetak dengan cepat dan perasaannya mulai tak karuan, tapi sayang semua itu tak nampak di luar. Perasaan yang sebenarnya itu tertutup oleh wajah dingin dan datarnya.

Hingga mata Yoongi menangkap sosok yeoja berseragam sekolah sedang berlari, menyalip beberapa pejalan kaki yang menyeberang dan melintas tepat di depan mobil Yoongi.

Aroma manis wisteria yang memabukkan langsung menyambut penciuman tajam milik Yoongi dan berhasil membuat namja itu yakin, sangat yakin jika yeoja itu adalah Matenya.

Di tengah keyakinannya itu ia mendapat secercah keraguan dan ketidak percayaan yang besar pada matenya saat ini.

"Tidak mungkin dia..." Ucap Alexs tak percaya dengan apa yang di lihat baru saja.

"Mustahil." Ucap Yoongi menambah ketidak percayaan mereka.

Yeoja itu pun berhasil berada di trotoar seberang dan masih melanjutkan larinya namun pada arah yang berlawanan dengan Yoongi, hingga Yoongi pun segera menginjak pedal gas tepat saat lampu menunjukkan warna hijau lalu memutar balikkan mobilnya dengan cepat di tengah tengah pertigaan itu hingga ban mobilnya mengeluarkan suara decitan.

Yoongi menambah kecepatan mobilnya hingga ia menatap yeoja yang di klaim sebagai Matenya itu masih berlari di trotoar, segera Yoongi menyamakan laju kendaraannya itu dengannya.

"Batalkan rapatnya dan Cepat cari tahu tentang yeoja itu segera!" Yoongi mindlink asisten pribadinya alias Beta-nya.

Yoongi menatap tak percaya yeoja yang tengah berlari itu. Ia memerhatikan setiap inchi dari yeoja itu dari balik jendela hitam mobilnya, menatap penuh ke samping jendela dan tidak mempedulikan apa yang ada di hadapannya.

Karena kendaraan yang terus berlalu lalang di depannya menghalangi penglihatan Yoongi, ia akhirnya melajukan mobilnya mendahului yeoja itu.

Di sebuah pertigaan yang berbeda, Yoongi menghentikan mobilnya di tepi jalan.

Melepas selt betnya lalu berjalan keluar mobil, lalu melangkahkan kakinya di aspal menyeberangi jalan raya yang terbilang agak ramai itu dengan langkah yang tergesa gesa.

kakinya terus melangkah tak mempedulikan pengendara yang marah terhadap ulahnya dan suara clakson Mobil yang berbunyi.

Saat Yoongi menginjakkan kakinya di trotoar seberang, ia langsung berpapasan dengan yeoja itu yang terlihat masih berlari.

Yoongi langsung saja menghentikan yeoja itu dengan mudah, tangannya yang kekar memegang lengannya, memaksa yeoja itu untuk berhenti.

"Oh,... S-siapa kau!" Ucap Yeoja itu tersentak melihat tangannya yang tiba tiba di genggam oleh seorang namja asing.

Mata, hidung, bibir, dan juga wajahnya mengingatkan Yoongi akan seseorang yang dulu sangat dekat dengannya.

"Kau, Sana? Alic-"
Ucapan Yoongi terhenti ketika ia mendengar seseorang memindlinknya menjelaskan semua tentang yeoja itu secara rinci kepada Yoongi.

Mendengar itu Yoongi semakin erat menggenggam lengan yeoja itu, seakan akan ia tidak mau kehilangannya.

Untuk yang kedua kalinya.

"Ikut aku!"

"MWO....!!!!"
.
.
.
.

TBC

Anyeong..... Author baru, datang dengan FF bergenre Fantasy.

Ini adalah FF pertama aku maaf jika banyak kesalahan dalam pengetikan dan juga kata katanya banyak yang nggak masuk akal dan kurang di mengerti.

Author juga sedang tahap belajar menulis, jadi..... komentar dan juga saran sangat di butuhkan di sini.

Vonmett sangat di butuhkan di sini.

Gomawo............

You Are My Mate? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang