Vacillation

37 6 0
                                    

    "Aku tau ini akan terjadi, tenanglah."

   "Bagaimana aku bisa tenang?"

   "Aku akan ada slalu bersama-mu."

   "Tapi bagaimana bisa?"

   "Dengarkan aku, diriku yang akan mengalaminya bukan dirimu. Jadi berhentilah bersikap seperti ini !" ujar diriku.

      Ya, Setelah mendapatkan telfon, aku langsung bergegas menemui orang itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Dev.

    "Jadi, sekarang apa?" tanya-nya.

      "Bagaimana jika kita memesan es krim saja." saut-ku.

     "Baiklah."

  - - - - - - - - - - - - - -

     "Selamat malam kak." sapaku sambil menutup pintu rumah.

     "Tania, kau habis dari mana saja?" saut-nya.

     "Aku habis dari cafe bibi kakak. Bukakah aku sudah bilang tadi siang."

     "Ya, aku tau itu. Tapi tidak mungkin sampai selama ini. Katakan yang sebenarnya !"

     "Baiklah, tadi aku habis bertemu dgn dev juga."

     "Apa yang dia katakan pada-mu?" ucap kakak penasaran sambil cemas.

     "Aku tidak ingin menjelaskannya kak. Dia akan menelfon nanti, untuk menjelaskan semuanya pada kakak." ucap-ku sedikit lelah.

     "Baiklah, lebih baik kau mandi dan istirahat !"
  
     "Hmmmm...." ucapku mengangguk sambil tersenyum.

    "Aku tidak ingin ini terjadi pada adik-ku itu." gumam Kevin sambil sedih.

   - - - - - - - - - - - - -

       Keesokan Harinya.

    "jadi nanti malam kita akan pergi kemana?"

    "Bagaimana kalo kita pergi ke bar untuk berpesta."

    "Itu ide yang bagus, Tania. Jadi bagaimana mana Evan?" ujar Aura.

    "Baiklah, nanti malam kita kesana."

    "Oke..."

        Aku, Aura, dan Evan sekarang sudah menjadi 3 sahabat. Kami akan slalu menjadi sahabat sekarang hingga selamanya.

       Dan sikap Evan yang sudah mulai terbuka dan mulai sering terseyum membuat diriku merasa t'lah berhasil.

  - - - - - - - - - - - - -

     "Pesta ini sangat membosankan."

     "Ayolah, Evan. ini sangat menyenangkan."

     "Aura, sudahlah tidak usah merayunya seperti itu."

     "Tapi Tania...."

     "Pesta ini hanya perlu sedikit sentuhan."

     "Tapi apa ?"

     "Tunggu saja apa yang akan aku lakukan." langsung berlari menghilang sekejap.

     "Ha...hai, selamat malam semuanya. Emmm, malam ini sungguh menyenangkan bukan dan....., ahhhh... Sudah lupakan saja! Mari kita disco!!!" Ucap-ku gugup dan langsung memulai pesta karena tidak ingin ambil pusing.

         One... Two... One... Two... Three... Four... (Musik pun di mulai)

     "Woo....Huu, Is The Time To disco." semua menyanyi dan menari sangat gembira disini.

HeartbeatWhere stories live. Discover now