[BHM1] Berkumpulnya Triplet

107K 3.4K 67
                                    

"Apa akan banyak wanita yang datang? Apa mereka cantik dan sexy?" pertanyaan itu terus saja terulang di samping Edward yang masih mengelus Phillips, kuda jantannya yang ia beri nama seperti kakeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa akan banyak wanita yang datang? Apa mereka cantik dan sexy?" pertanyaan itu terus saja terulang di samping Edward yang masih mengelus Phillips, kuda jantannya yang ia beri nama seperti kakeknya. "Jika aku menemukan satu untuk kujadikan teman  kencanku."

"Berisik sekali kau Edric! Di otakmu hanya ada wanita, ranjang dan sexy. Bahkan aku tidak yakin kamu hafal abjad." Celaan itu keluar dari mulut perempuan yang baru saja datang dengan kuda putih kesayangannya, topi berkudanya menutupi rambut cokelatnya yang diikat rapi.

"Kamu tetap perempuan yang aku cinta, Ely, tak ada yang menggantikanmu di hatiku." Edric mengedipkan matanya ke arah perempuan yang membalas tatapannya sinis.

"Apa pesta kali ini kamu akan mencari calon istri, Edward?" tanya Eleazer yang sering dipanggil keluarganya dengan sebutan Ely menatap Edward yang masih mengelus kuda hitam yang gagah.

Edward menatap kembarannya, meskipun mereka kembar tetapi Edward merasa dirinya berbeda rahim dengan Eleazer dan Edric. Semua itu karena sikap keduanya yang sangat jelas terlihat mirip dibandingkan dengan dirinya yang sangat berbeda. Pria berambut pirang itu membenarkan letak topinya, memberikan senyuman tipis pada Ely.

"Aku tidak akan datang," jawabnya singkat, menarik kekang Phillips untuk kembali berlari mengitari lapangan kuda.

"Dia bukan kembaran kita, aku sangat yakin dia bukan anak Mommy." Edric berdiri diatas kudanya berwarna cokelat, menampilkan keahliannya dengan sombong pada Eleazer. "Look! I can do this."

Eleazer melirik Edric sinis, dia menarik kekang kudanya. "Dasar tukang pamer!" teriaknya dengan mengulurkan lidahnya, kuda miliknya berlari menyusul Edward yang tertawa karena Edric terjatuh dari tunggangan, membuat kembarannya meringis sakit dan menggerutu. Seperti biasa.

Edward menggelengkan kepala ketika melihat Edric terjatuh dan sedang dibantu beberapa pelayan, "Sebenarnya aku menyadari perbedaanku dengan kalian, rasanya aku seperti bukan kembaran kalian."

"Kamu tidak melihat bagaimana miripnya kamu dengan Edric? Yang ada aku, mana ada kembaran tapi satu beda kelamin." Eleazer mencebik bibirnya ke bawah, dia benar-benar heran.

"Atau Momma and Daddy yang memang aneh?" Edward menyunggingkan senyuman tipis menatap Eleazer.

Kekehan Eleazer membuat Edward merasa lega, setidaknya komunikasi yang ia lakukan bersama Eleazer lebih baik dibandingkan dengan Edric yang tidak jauh dari wanita. Eleazer lebih mengerti dirinya, dia memiliki sisi gentle yang tersembunyi sejak kecil dan ia menyadari jika Eleazer memendam pemberontakan yang besar di dalam dirinya.

"Aku harap kamu bisa serius mencari calon istri, aku tidak ingin mendengar Momma menangis karena kamu belum menggandeng satu wanita pun."

Sejak dulu memang Edward tidak pernah bersama wanita, dia lebih suka berjalan mendampingi Momma setiap menghadiri acara. Terkadang para Ibu yang memiliki anak perempuan akan menyodorkan anak perempuan mereka untuk Edward ajak pergi, paling tidak minum teh atau berkuda di sekitar istana. Tapi Edward menolak dengan halus, membuat Harper meraung di dalam kamar dan memaki Enrique. Bukan tanpa alasan Edward melakukan itu, dia hanya ingin menikmati kesendiriannya untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuannya, setidaknya bekal untuk menjadi penerus tahta kerajaan yang akan jatuh ke tangannya.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang