"He new"

147 8 4
                                    

"Ehh apa-apaan nih"

"Enak banget lo mau noyor pacar kesayangan gue" timpal wanita tersebut

"Ehh ada Vellin" ucap Arland sambil menurunkan tangannya yang akan dia gunakan untuk memukul Digo

"Ehh sayang kamu gk si apa-apain kan sama Arland" tanya Vellin sambil mengusap kepala Digo

Digo langsung menepis tangan Vellin "Gk usah pegang-pegang" lalu bangkit dari tempat duduknya

"Dan ingat nama gue D.I.G.O bukan sayang"

Ku lihat Digo meninggalkan kelas entah kemana.

"Dasar ya tuh Digo, gue perhatiin malah dicuekin gue. Mau di apa sih?" omel Vellin

"Mau dia tuh lo jauh dari dia. Nah tenteram tuh hidup si Digo" ejek Putra dan langsung kabur bersama Arland mencari Digo.

"Awas ya lo berdua kalau gue temuin lo gue pites lo pada" omelan Vellin yang membuat telinga ku sakit. Ku coba menutup telinga ku.

"Ehh cupu maksud lo apa coba pake tutup telinga gitu. Lo hina suara gue ya?" aku hanya menundukkan kepala ku takut untuk melawannya, siapa berani maka akan berurusan dengannya.

Ku lihat dia sudah melenggang pergi dari kelas. Untung aku selamat dari nenek sihir, heheh

==

Huh cape juga seharian sekolah, sekarang waktunya untuk pulang sekolah. Ku langkah kan kaki ku menuju gerbang sekolah untuk menunggu angkot.

Byuur..

Air kubangan itu mengenai baju ku hingga membuat ku sepeti orang yang baru saja pulang dari sawah. Dan aku tahu siapa pemilik mobil itu, dia adalah "Pangeran" yang selama ini aku kagumi namun aku tak pernah dianggap ada dan bahkan tak terlihat olehnya.

"Udah gk papa, ini udah biasa kok.."

Tak lama kulihat angkot, ku ayuhkan tangan ku untuk memberhentikannya namun tak berhenti.. "Mungkin tak melihatku"

Kulakukan hal serupa pada angkot yang melitas tapi nihil tak ada yang berhenti..

"Ahh lupa kan aku bentuknya gini. Penuh lumpur"

Kuputuskan untuk berjalan, OKE ini cukup jauh dan dikatakan sangat jauh. Langkah demi langkah, tatapan aneh pun ku dapatkan dari siswa sekolah lain dan juga dari sekolah ku sendiri.

"Dikit lagi nyampe.. Hwaiting"

Setelah berjalan aku pun sampai di rumah..

Tok..tok..tok

Tampak seorang lelaki berumur 14 tahun.

"Sore" ucapku lesu telah berjalan sejauh itu

"Ihh kakak kok penampilannya gitu banget sih. Nyamar sih nyamar tapi gk gini juga kali kak" tatapannnya begitu jijik melihat ku

"Reno.. kakak gk lagi nyamar, kakak tadi kena air kubangan. Udah ahh kakak mau ganti baju dulu udah lepek banget nih. Permisi"

==

"Digo tungguin kamu larinya cepat banget sih" manja ku terhadap Digo yang tengah berlari di depanku.

"Ihh kamunya aja yang lamban"

Aku berhenti berlari capek banget mengejar Digo.

Ku lihat uluran tangan di depanku. Ku dongakkan wajah ku melihat siapa orang tersebut dan..

"Dasar lamban, gitu aja gk bisa ngejar" ujar Digo

"Ihh kamu mah bukannya nolongin malah ngeledek" ucap ku sambil memalingkan wajah

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pilihlah AKUWhere stories live. Discover now