🏙 8: Our Drama

8.5K 1.2K 32
                                    

Seungwoo membalikkan tubuhnya ke samping, kedua mata pria itu perlahan terbuka saat tangannya tak merasakan keberadaan seseorang di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungwoo membalikkan tubuhnya ke samping, kedua mata pria itu perlahan terbuka saat tangannya tak merasakan keberadaan seseorang di sebelahnya.

Seungwoo mengejap, pria itu bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamar. Saat langkah kakinya makin mendekat ke arah pintu, samar-samar ia mendengar suara seperti orang yang sedang berbicara.

Ia pelan kan langkah kakinya, sebisa mungkin tak membuat suara. Pria itu berdiri di ambang pintu kamar, menolehkan kepalanya untuk mencari sosok yang ia tebak sekarang sedang berbicara entah dengan siapa.

"No need too, Mom. Gak usah aneh-aneh deh."

"..."

"Just wait till I get back there."

"..."

"Hongseok isn't my type, Mom. Kalau Mami suka sama dia, kenapa gak Mami aja yang nikah sama dia? I know it harsh, but seriously, don't bring him into our conversation."

"..."

"I knoooowww... Atletis, ganteng, tinggi blah blah blah. Iya, terserah Mami. But still, I have zero feeling for him, okay?"

"..."

"Di sini baru jam enam, Mi. Stop it, you just ruined my morning."

"..."

"No. I don't want to get married that fast."

"..."

"Aku bakalan nikah kalau udah umur 30-an."

"..."

"Terserah, Mi. Aku harus mandi. Bye."

Silvia memutus sambungan telepon dengan ibunya begitu saja. Dia kalau tak sadar diri mungkin sudah membanting ponselnya ke lantai saking kesalnya.

Sambil memegangi kepalanya ia berbalik, hendak pergi ke kamarnya, tapi malah langsung berhenti karena sosok Seungwoo yang entah sejak kapan berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang berdiri.

Poni yang menutupi mata pria itu jadi buat Silvia menelan ludah. Silvia paling takut kalau Seungwoo sudah menyamaratakan poninya begitu. Kinda creepy for her.

"Lo sejak kapan di sana?" Tanya Silvia sebisa mungkin untuk tak terlihat panik.

"A few minutes? I don't know." Jawab Seungwoo datar.

"Hongseok... Siapa?"

Silvia tersenyum paksa. "I don't want to talk about that." Katanya cepat seraya berjalan melewati Seungwoo, namun Seungwoo dengan cepat menahan pergelangan tangan Silvia.

"Tell me. We're friends with benefits, I can hear all your problems."

Silvia tersenyum getir. "But you'll never can solve it."

Mutualisme ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang