12. Tinggal Bersamanya

16K 553 17
                                    

Part 12

Diperjalanan pulang menuju rumahku. Sesekali aku tersenyum saking senangnya, karna memikirkan ucapanya yang memintaku untuk tinggal bersamanya.

Sesampainya didepan rumahku, aku bergegas masuk kedalam dan mulai mengemasi pakaianku kedalam tas ranselku yang akan kubawah kerumahnya.

Setelah selesai mengemas, tidak lupa aku membereskan dan membersihkan rumahku ini. Walaupun aku tinggal tapi harus tetap dalam keadaan bersih. Setelah selesai semua, aku pun bergegas kembali kerumahnya, polisi imipianku itu yang kini sudah menganggapku sebagai temannya.

Diperjalanan menuju rumahnya, tidak lupa juga aku mampir terlebih dahulu kewarung makan dipinggir jalan yang aku lewati ini dan membeli beberapa lauk untuk makan malam kami, sesuai pesanannya.

Sesampai dirumahnya, aku mengetuk pintunya, tak lama dia keluar membukakan pintu. "Kok ambil pakaian saja lama amat.", tanyanya langsung dan kumenatapnya bingung atas reaksinya. "Soalnya tadi aku beresi rumahku dulu. Belum lagi diwarung makannya ramai, jadi aku harus mengantri terlebih duhulu, mas.", jelasku jujur dan dia mengangguk paham.

Pikiran usilku mulai main untuk menggodanya. "Baru ditinggal sebentar aja, uda kangen nih?.", godaku dan dianya menjadi salah tingkah. "Si...apa juga yang kangen sama kamu?, ayo masuk, jangan berpikir yang macam-macam.", ucapnya gugup dan kelihatan mukanya memerah.

Seketika itu, tawaku pecah melihat ekpresinya. "Iya...iya mas, becanda, gitu aja marah.", godaku kembali dia menatapku tajam. "Siapa juga yang marah?" ucapnya tak mau kalah dan langsung masuk kedalam meninggalkanku sendiri didepan pintu.

Aku mengikutinya masuk kedalam. Didalam, aku meninggalkan ranselku dikamarnya, sesuai perintahnya. Setelah itu, aku menyiapkan lauk matang yang aku beli tadi diatas meja makan, terus aku kedepan lagi untuk memberitahunya jika makan malam sudah siap. Didepan, ternyata dia sedang asyik menonton tv. "Mas, makanannya sudah siap.", beritahuku dan dia mengangguk. Kemudian mengikutiku kemeja makan. Setelah itu, kita makan malam berdua dengan hikmat.

Selesai makan, aku membereskan piring bekas makan kami dan aku teringat akan uang kembalian yang belum sempat aku kembalikan kepadanya, namun saat aku kembalikan ternyata dia menolak.

Saat dia ingin membantuku mencuci, aku tolak dan menyuruhnya mandi duluan soalnya sudah malam.

Saat aku tengah mencuci piring, bekas makan kami, tiba-tiba dia keluar dari kamar mandi. Dengan kondisi setengah telanjang yang membuat tubuh berototnya terekspos sempurna. Dia datang menghampiriku yang membuatku gugup melihat tubuh seksinya itu.

Saat mengetahui diriku yang gugup, dianya mala tersenyum puas dan semakin mendekat dengan sengaja berdiri lama didepanku yang membuat gundukan dihanduknya berada tepat didepan mukaku, karna kumencuci dengan posisi jongkok.

'Pasti dia ingin membalasku, soal kejadian dipintu tadi, aku yang menggodanya. Awas saja, nanti kubalas kau, mas.', batinku.

"Ngapain berdiri disini?, uda pakai pakaianmu sana.", usirku dan dia tersenyum kecil. "Memangnya ada yang larangan aku berdiri disini?, lagian ini kan rumahku, jadi terserah aku dong, mau berdiri dimana kek.", jawabnya tak mau kalah.

Karna kesal dengan tingkahnya, sengaja aku dekatkan mukaku kegundukan dihanduknya itu. Dianya menjadi kaget atas aksiku yang tiba-tiba, namun berusaha untuk tetap tenang.

"Masih gak mau pergi?", tanyaku kesal dan dia menggangguk pelan. Sengaja tanganku yang masih basah karna mencuci. Aku mengelap dihanduknya, tepat disamping gundukannya itu. Dianya, menjadi semakin gugup akan aksiku barusan dan langsung pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa lagi yang membuatku tertawa puas.

Selesai mencuci, aku pun bergegas mandi. Selesai mandi, aku keluar dalam keadaan sudah berpakaian, karna aku membawa pakaian ganti kedalam kamar mandi.

Saat berjalan keruang tamu, aku mendapatinya tengah asik menonton tv. Aku menghampirinya dan duduk didepannya. Dia menatap kearahku sekilas dan kembali menatap kearah tv. Kami menonton dalam diam, dengan pikiran kami masing-masing. Sampai tak terasa hari sudah semakin malam.

*********

Next Part 13

Jangan lupa baca part selanjutnya,
Semoga suka😊

Maaf soal typo yang salah,
Terima kasih yang sudah membaca,
Jangan lupa vote & coment👦👮‍♂️

My New Instagram StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang