Mingyu masih diam. Bicara Wonwoo dirasanya mulai tak jelas.

"Jadi bolehkan aku istirahat sebentar disini? Setelah kondisiku agak baikan, aku akan pergi."

"Maaf tapi tempatku bukan tempat pengungsian orang sakit--"

"Aku harus menemaninya lagi siang ini. Kalau aku sakit, aku tidak akan bisa pergi menjenguknya."

"Kau 'kan bisa pulang ke rumahmu, hyung!"

Teriakan Mingyu membuat Juyeon yang ada di dapur mengintip dari balik pintu. Matanya menangkap sesosok lelaki lain yang sayangnya wajahnya tertutup oleh kepala Mingyu.

"Tapi rumahmu yang terdekat dengan rumah sakit. Aku sudah tak kuat lagi..."

Mingyu diam. Memandangi sejenak wajah lelaki di depannya yang sedikit membengkak dengan keringat yang bercucuran di pelipisnya.

"Alergimu tidak sedang kambuh 'kan, hyung?"

Pertanyaan Mingyu membuat Wonwoo menggidikkan bahunya. "Entahlah. Padahal aku hanya memakan setengah porsi jjampong sebelum kesini."

Mingyu menghela nafasnya. "Kau ini bodoh atau bagaimana? Jjampong itu jelas-jelas makanan dengan seafood didalamnya. Mau kau makan setengah, seporsi penuh, yang mamanya seafood ya tetap seafood."

"Tak ada restoran yang buka di sekitar rumah sakit sepagi ini, Mingyu-ah. Jadi--"

"Masuklah. Aku akan mengambilkan obat alergi milikmu yang beberapa minggu lalu tertinggal disini," Mingyu berbalik dan berjalan masuk ke apartemennya.

Meninggalkan Wonwoo yang kini sedang berusaha berjalan dengan tenaga yang tersisa, sebelum sebuah bunyi berdebam yang lumayan keras terdengar memenuhi apartemen Mingyu.

Membuat Mingyu refleks berbalik dan Juyeon yang berada di dapur keluar.

"Wo-Wonwoo sunbae?!" Ia memekik tinggi sebelum dengan cepat menghampiri Wonwoo. Melewati Mingyu yang terdiam karena masih terkejut.

"Yak! Kim Mingyu! Kenapa kau hanya diam saja?! Cepat bantu aku mengangkat Wonwoo sunbae..."

Teriakan Juyeon membuat Mingyu sadar dan dengan sigap ia membantu Juyeon membawa Wonwoo ke sofa ruang tamunya.

Juyeon membuka dua kancing atas kemeja Wonwoo dan melonggarkan apapun yang mengikat badan Wonwoo. Sementara Mingyu pergi ke dapur untuk mengambil obat alergi milik Wonwoo yang memang sempat tertinggal beberapa minggu lalu.

"Kau ini bagaimana, kita harus menyadarkan Wonwoo sunbae dulu untuk bisa memberinya obat."

"Lalu apa yang harus dilakukan? Kalau kau menyuruhku membawanya ke rumah sakit, aku menolak."

Juyeon menghela nafas. "Rebuskan aku air hangat untuk mengompres sunbae agar bengkak di wajahnya berkurang."

"Merebus air hangat katamu?" Mingyu mendengus tawa. "Kau dan aku harus berangkat sekolah. Kita tak punya waktu untuk itu..."

"Kim Mingyu! Yang sakit sekarang adalah Womwoo sunbae! Orang yang sudah jadi sahabatmu sejak kecil. Apa kau tega meninggalkanya--"

"Orang ini bukan sahabatku. Hanya teman biasa yang kebetulan satu sekolah dan kenal denganku."

"Kim Mingyu, kau--"

"Jadi mau ikut aku berangkat sekolah atau tidak?" Mingyu memotong ucapan Juyeon dengan pertanyaan. Suaranya terdengar sedikit meninggi. Membuat nyali Juyeon sempat menciut sesaat.

"Aku akan tinggal disini untuk merawat Wonwoo sunbae. Kalau kau mau berangkat, berangkat sendiri saja."

"Baik. Aku akan berangkat sendiri. Kau silahkan urusi orang menyebalkan ini. Jangan salahkan aku jika kau tertinggal banyak materi hari ini," Mingyu menyambar tasnya yang ada di atas meja ruang tamu. Lalu langsung pergi meninggalkan Juyeon.

My Masternim ✔Where stories live. Discover now