02 - Packing

13.6K 1.8K 259
                                    

Hermione senang luar biasa. Akhirnya Ia dapat mengobati rasa rindunya dengan dunia Muggle. Sekarang Ia sedang sibuk mempersiapkan barang bawaannya untuk tinggal sementara di dunia asalnya itu. Sebenarnya Ia tak perlu repot, karna hampir sebagian barang-barangnya adalah barang muggle. Lagipula pihak sekolah juga akan mempersiapkan semua perlengkapan sekolah. Dari mulai buku, pulpen, pensil, tas, seragam, dan sebagainya. Tapi tetap saja, kita harus membawa barang pribadi kan?

"Malfoy, kau sudah packing ?" Tanya Hermione yang melihat Draco hanya bersantai disofa hijaunya.

Draco yang ditanya hanya mengangkat bahunya acuh, pikirnya buat apa bersusah payah, toh semua perlengkapan sudah disiapkan pihak sekolah.

"Kau tidak membawa barang pribadi mu?"

"Buat apa? Untuk membuat orang-orang disana geger? Aku harus membawa apa? Sapu terbangku?" Dengus Draco.

Hermione menghela napas panjang. Kenapa pria itu tidak tertarik sama sekali dengan muggle? Pikirnya.

"Oke,oke.. terserah kau saja" akhirnya Hermione menyerah. Ia kembali kepada aktifitasnya sendiri. Membayangkan betapa serunya bersekolah didunia muggle membuatnya senang setengah mati.

...

Hermione mau mengunjungi teman-temannya. Dari asrama Gryffindor tentunya. Ia ingin melihat apa mereka sudah mempersiapkan barang bawaan dengan baik atau belum. Apa lagi,Ron. Pria itu benar-benar ceroboh. Bisa saja Ia melupakan pakaian dalamnya sendiri.

Saat Hermione sudah sampai di lukisan nyonya gemuk, Ia bertemu dengan Luna yang sedang kerepotan membawa tas kopernya. Oh iya, Hermione hampir lupa dengan Luna.

"Hy, Luna. Kau butuh bantuan?" Sapa Hermione ramah. Luna langsung menoleh cepat kearah Hermione. Matanya berbinar-binar seperti akan mendapat hadiah jutaan galleon.

"Oh hy, Hermione. Iya aku butuh bantuan mu. Aku kesini untuk mempersiapkan barang-barang ku bersama Harry dan Ron" Jelas Luna. Akhirnya mereka pun mendorong koper itu bersama dan memasuki lukisan nyonya gemuk.

Terlihat didalam, Ron sedang mencak-mencak karna kehilangan sesuatu.
"Kau sedang mencari apa, Ron?"
Tanya Hermione setelah meletakkan koper Luna ditengah-tengah mereka.

"Scarf Gryffindorku hilang. Aku yakin betul menaruhnya di laci, tapi sekarang tidak ada" Sungutnya.

"Oh ya sudahlah Ron, Scarf itu tidak akan dibutuhkan. Kalian tidak akan menggunakan barang-barang dari dunia sihir. Ini dimaksudkan agar tidak ada yang mencurigai asal-usul kita" Jelas Hermione.

Ia pun membantu Harry dan Ron dengan memasukkan baju-baju mereka ke dalam koper dengan rapi. Setelah itu beralih ke koper Luna, yang kebanyakan isinya tidak jelas. Tapi gadis itu tetap bersikeras membawanya.

...

Sudah setengah jam Draco mondar-mandir di Common room asrama ketua murid. Ia benar-benar tidak habis pikir. Kenapa juga ada peraturan seperti itu, yang mengharuskan Ia pergi ke dunia muggle. Tunggu sampai ayahnya tahu semua ini. Kalau saja ayahnya tidak ditahan diazkaban, pasti Ia sudah mengamuk. Draco yakin itu.

"Daripada kau menggerutu seperti itu, lebih baik kau cepat masukkan baju-bajumu ke koper" Celetuk sebuah suara. Draco melirik sebentar kearah sumber suara. Disana berdiri Hermione dengan kedua tangan di pinggangnya. Ciri khas Hermione sekali.

"Ini sudah jam berapa, Malfoy?! Kita akan berangkat jam empat sore" Tukasnya seraya menunjuk-nunjuk jam dinding.

Draco memutar matanya bosan. Hermione selalu begitu. Cerewet.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Cepat siap-siap! Aku tidak mau kita semua terlambat hanya karna kau!"

Hermione melenggang kan kakinya keluar asrama ketua murid. Draco memandang kepergiannya dengan sengit. Dia tidak menyangka, ternyata wanita begitu berlebihan menanggapi semua hal.

...

Blaise dan Theo kaget bukan main saat Hermione menerobos masuk ke asrama Slytherin. Gadis itu memandang Blaise dan Theo tajam. Kalau di mata nya ada belati, pasti kedua pria itu sudah bersemayam diliang lahat.

"Kenapa kalian malah bersantai,ha? Kalian tidak lihat ini jam berapa? Sudah jam satu siang!!" Cecarnya dengan bertelak pinggang.

Blaise dan Theo hanya bisa saling memandang, tidak bisa berkata apa-apa.

"Kalian harusnya belajar mandiri tanpa sihir, di dunia muggle kalian harus melakukan apa-apa sendiri" Hermione berdecak melihat kelakuan kedua pria itu. Koper mereka belum terisi sama sekali.

"Aku tidak mau tahu, saat aku datang kesini satu jam lagi kalian harus sudah selesai! Kalau sampai tidak, tahu sendiri akibatnya" Hermione pergi sambil mengumpat, "Dasar Ular". Lalu membanting pintu.

Masih ditempat yang sama Blaise dan Theo membeku. Kening mereka berkerut. Bingung.

"Kenapa tadi kita diam saja ya?"

...

One Month In Muggle World [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang