THE TRUTH (2)

79 7 0
                                    

Taehwan dibangunkan pagi sekali lantaran ia punya agenda rutin untuk latihan band di gedung agensi. Sepanjang perjalanan, memorinya selalu teringat peristiwa eksotisnya kemarin dengan Eunbi. Sungguh menyenangkan.

Tadi, sebelum Taehwan tersadar dari peraduannya, ternyata Eunbi sudah mandi lebih awal. Bersama senyum khasnya, ia mendekati kasur--yang sudah menjadi saksi mereka semalam, tanpa basa-basi Eunbi melepaskan sebuah morning kiss pada Taehwan. Cup! Pagi yang bergejolak. ㅋㅋ

Tuhan, kejutan apalagi yang bakal ia berikan, ucap Taehwan dalam hati.

***

Eunbi sudah sangat cantik. Sosoknya yang lembut selalu melemahkan setiap fokus yang memindainya. Rambutnya kini sudah terlilit apik, badannya yang ramping juga terbalut kemeja putih, dan rok selutut. Warna keduanya selaras dengan rona kulitnya. Kalau diibaratkan, pagi ini, ia semacam bunga mawar putih, tampak begitu berseri.

Eunbi, wanita yang Taehwan ikat 10 tahun silam gara-gara karakter keibuannya. Selain lihai menyenangkan suami, dan pandai memasak, ia juga piawai merawat diri. Sungguh, Taehwan adalah pria yang sangat beruntung.

Tak sadar kini seuntai senyum terkembang di bibir Taehwan.

***

Seperti biasa, Eunbi menyediakan sarapan untuk Brian. Biarpun keluarga mereka tergolong sangat makmur, tapi Eunbi punya cita-cita untuk menangani segala sesuatunya sendiri, selagi ia masih mampu, kenapa tidak? Lagi pula, selepas pensiun dari dunia model, ia jadi lebih banyak waktu di rumah. Dibanding bersenang-senang, dan menandaskan dana bak nyonya sosialita. Ia lebih ingin menjadi wanita yang mengabdi pada suami dan lebih fokus mengurus Brian.

"Baby bear.." begitu sebutan Eunbi pada Brian.

Brian dengan matanya yang bening mengerling ke arah Eunbi, dan tersenyum. Brian memang anak yang manis dan menggemaskan.

"Bagaimana di sekolah barumu?,"

"Apa kau suka?" tanya Eunbi dengan rileks sembari memberikan sepiring roti tawar bermentega dan berselai coklat pada Brian.

"Eomma, yang benar saja, tentu aku menyukainya!" reaksi Brian berapi-api.

Brian mengiris bagian roti dengan pisau dan garpu, lalu menjejalkan roti ke dalam mulutnya. Sekarang mulutnya sudah penuh dengan roti.

"Syukurlah..,"

"Eomma senang kalau kau menyukainnya, Sayang!" Eunbi membelai serta mengecup rambut Brian dengan lembut.

Tiba-tiba Eunbi teringat sesuatu.

"O ya, tadi Appa berpesan, pulang dari latihannya nanti, ia akan membelikan sesuatu untukmu."

"Wahhh, apa itu eomma?? Aku jadi tak sabar." Suara kecil Brian yang energik selalu membuat Eunbi menjelma jadi wanita teramat beruntung.

"Ayo pergi ke sekolah, Eomma sudah siap mengantarmu!."

Jangan lupa di vote dan komen juga yaaa.. Boleh di share juga ke tmn-tmn kamu yg suka DAY6 hehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear My DreamsWhere stories live. Discover now