TIGA

5.6K 215 7
                                    

Setelah bel pulang sekolah berbunyi kami pun langsung keluar kelas.

"Ohh iya zah lo pulang naik apa ?. " tanya syifa. "Gue dijemput ayah gue ." Kataku .
"Oh yaudah kalo gitu kita duluan yaa zah. " para sahabatnya pun melambaikan tangan kepada zahra.

Namun sudah sekitar 1 jam aku menunggu ayah ku tak kunjung datang, hari sudah mulai magrib dan sekolah pun sudah terlihat sepi. ku miscall ayah berpuluh puluh kali namun nihil .

Sampai tiba-tiba "ayo naik , mau nuggu sampe jam berapa disini." Sepertinya aku mengenal suara itu. Ya itu adalah suara ka hafiz.

"Gausah bisa naik angkot sendiri ko." Jawabku sambil menunduka kepala karna disini hanya ada kami ber2 saja aku takut karna kita belum muhrim.

"Tenang gakperlu takut sama gue,gue bukan type cowo yang sering modus kepara cewe,lo bisa pake tas gue untuk jadi pembatas biar kita ga bersentuhan." Katanya sambil melepas tasnya dari punggungnya sebagai pembatas kita berdua.

Tak ada pembicaraan selama dijalan karna aku tidak mau dibilang sksd kepadanya. Setelah beberapa lama kahafiz memulai pembicaraan dengan menanyakan alamat rumahku.

"Rumah lo dimana ." Tanyanya . Bisa dibilang aku sangat takut jika berdekatan dengan seorang afwan ,apalagi ini pertama kalinya sedekat ini . Jika bukan karna ayahh tak datang datang mungkin aku tak mengalami hal seperti ini.
"Itu belok kiri terus lurus terus sampai ujung itu." Jawabku

Tak beberapa lama sampailah dirumah ku . "Lo mau ngapain ikut turun juga ?". Tanyaku
"Gue mau bilang kebokap lo kalo gue tadi ngeboncengin anak perempuannya". Jawabnya sambil membuka helm yang tadi digunakan. "Kenapa lo diem?,ayoo masuk." Ajaknya

MenunggumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang