Chapter 1

4.2K 244 8
                                    

#Happy Reading All :D

Merlin Harlend sedang berjalan dengan cepat mengikuti setiap langkah kaki ibunya yang terlihat tergesa-gesa.

Merlin bahkan sekali-sekali melirikan pandangannya menatap kearah belakang dimana para manusia seperti dirinya berkumpul bahkan Merlin bersumpah bahwa ditempat itu sedang terjadi pertempuran hebat.

Ibunya menghentikan langkahnya kemudian memutar balik tubuhnya dan sedikit menundukkan dirinya didepan Merlin agar mereka sejajar.

"Merlin, Dengarkan kata-kataku, jangan pernah ucapkan kepada orang lain dari orang yang kau kenal sampai orang yang kau tidak kenal mengenai apa yang baru saja kau lihat" Gumam Ibunya sambil meletakkan kedua tangannya diwajah Merlin terlihat jelas ibunya sedang memperingatkannya.

Merlin hanya menatap wajah ibunya dengan penuh tanya, dirinya bahkan tidak mengerti apa yang ibunya maksud.

"..Tapi, aku bahkan tidak tahu kenapa mereka saling mengancungkan tongkat kepada yang lain dan bahkan mereka saling mengeluarkan bahasa yang bahkan aku tidak mengerti" Gumam Merlin polos, ia tidak tahu bahwa kata-kata yang baru saja ia ucapkan merupakan perkataan Tabu yang ibunya larang.

"Ya, kau akan mengerti nanti.." Gumam ibunya sambil membelai rambut Merlin dengan lembut "Tidak sekarang, Kau belum cukup umur untuk mengetahuinya sayang dan sekali lagi jangan pernah katakan hal itu kepada orang lain bahkan orang yang kau percayai sekalipun" Gumamnya kembali

kemudian memeluk Merlin dengan erat sebelum akhirnya ia kembali menggandeng tangan kecil Merlin dan membawanya kembali untuk meninggalkan tempat pertempuran.

Merlin kembali mengikuti langkah ibunya namun sekali-sekali ia masih mengalihkan pandangannya menatap kearah belakang dimana tempat pertempuran yang ia lihat semakin menjauh.

***

"Merlin! Bisa kau bantu aku menyiapkan makanan?" Teriak seorang wanita dari lantai bawah dengan suara sedikit kencang sehingga membuat Merlin jatuh dari ranjangnya.

Merlin mengejapkan matanya, ia hanya terdiam membisu mengingat mimpinya waktu dirinya masih kecil.

"Apa aku pernah mengalami hal itu waktu kecil?" Tanya Merlin sambil terdiam memikirkan mimpinya, dirinya bahkan tidak ingat dengan masa kecilnya dulu.

"Merlin!! Kalau kau sudah bangun tolong bantu aku sekarang" Teriak wanita itu kembali, Merlin hanya menghela nafasnya sebelum akhirnya ia bangkit dari lantai dimana dirinya terjatuh.

"Merlin.."

"Yes Mom" gumam Merlin cepat sebelum ia mendengar suara ibunya kembali, Merlin melempar selimutnya keatas ranjang kemudian pergi meninggalkan kamarnya untuk menemui ibunya.

Merlin berlari cepat menuruni tangga kemudian pergi menuju ruang makan, disana ibunya Amanda Harlend sedang meletakkan sebuah telur kedalam piring.

"Apa yang bisa aku lakukan?" Tanya Merlin mengalihkan pandangannya menatap kearah meja makan yang hampir sempurna.

Ibunya meletakkan panci kotor didalam tempat cuci piring "panggil ayahmu untuk makan" Gumamnya tanpa menatap Merlin sedikitpun.

Merlin menganggukkan kepalanya kemudian membalikkan tubuhnya untuk memanggil ayahnya namun langkahnya kembali terhenti ketika Amanda memanggilnya kembali

"Panggil Arthur juga" Gumamnya mengingatkan Merlin tentang kakak sulungnya.

Merlin tersenyum kepada Amanda "Tentu saja" Gumamnya cepat agar ibunya tidak tahu bahwa ia hampir melupakan Arthur, Merlin kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ruang makan untuk memanggil ayah dan kakaknya.

***

"Apa yang kau lakukan hari ini?" Tanya Grissham ayah Merlin, Pria itu memiliki tubuh yang cukup tinggi untuk kalangan para pria yang ada di English, rambutnya yang berwarna hitam kelam dan berminyak menghiasi wajahnya yang memiliki hidung mancung dan warna mata biru terang bagaikan air.

Merlin mengalihkan pandangannya menatap kearah Grissham yang tengah sibuk memotong daging asap yang ada didalam piringnya.

"Tidak ada, mungkin berkumpul ditepi danau dengan para gadis penduduk disini sambil membantu ibu mencuci semua pakaian kotor" Jelas Merlin menjelaskan kegiataannya sehari-hari yang menurutnya sangat membosankan.

Ibunya Amanda hanya tersenyum kecil kepadanya mendengar nada bicara Merlin kepada ayahnya.

"Kau bisa bermain dikota sayang"

Merlin mengalihkan pandangannya menatap kearah ibunya, baru kali ini ibunya memberikan izin kepadanya untuk pergi ke kota karena dari dulu Merlin tidak pernah pergi ke kota kecuali dia bersama dengan ayahnya.

Grissham menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan istrinya, Merlin hanya terdiam membisu menatap kearah ibu dan Ayahnya.

"Saran yang bagus Mom" Gumam Arthur sambil mengambil roti panggang yang berada tepat ditengah-tengah meja makan.

"Arthur!" Merlin hanya sedikit terkejut dengan ucapan Arthur karena baru kali ini kakak sulungnya ikut serta dalam pembicaraan keluarga.

Arthur mengalihkan pandangannya menatap kearah Merlin yang terlihat bingung menatapnya dengan mulut terbuka lebar.

"Apa ada yang salah denganku?"

Merlin menutup mulutnya terlihat jelas ia sedikit gelisah mendengar pertanyaan kakaknya "Tidak apa-apa"

"Well, kalau kau ingin coba pergi ke kota sebaiknya kau ikut dengan Arthur" jelas Grissham sambil menatap Arthur yang sudah melahap roti panggangnya yang telah dioles dengan madu.

"Kau bersedia membawa Merlin ke kota Arthur?" Tanya Grissham kepada Arthur yang hanya dibalas dengan anggukkan kepalanya.

"Kapan kau akan pergi?" Tanya Merlin sambil menatap Arthur yang terlihat sedikit berusaha untuk menelan makanan yang ada didalam mulutnya.

"Besok" Gumam Arthur dengan suara sedikit serak,

Merlin hanya menganggukkan kepalanya karena ia tahu tidak mungkin dirinya pergi ke kota tanpa persiapan sedikitpun, tempat tinggalnya sangat jauh dari kota bahkan butuh hampir satu hari didalam kereta kuda untuk sampai dipenginapan dekat kota.

Amanda mengalihkan pandangannya menatap kearah Merlin "Sebaiknya kau rapikan bawaanmu nanti"

Merlin hanya tersenyum kepada ibunya "Akan aku rapikan nanti" gumamnya sambil menatap kearah piringnya yang masih penuh dengan makanan. "Setelah selesai makan" Lanjutnya kemudian sambil memulai menghabiskan sarapan paginya.

#Hai Readers, Aku mencoba untuk menulis cerita Vanderbilt story 2 (mumpung masih ada ide) saya berharap Cerita di Vanderbilt Story 2 ini tidak membosankan buat kalian para Readers dan Mohon Comment dan Votenya Guys. LOVE U ALL

-Ai_Yaotome-

Behind Of The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang