4

3.1K 50 0
                                    


"So , you still love she huh?" tanya Sabrina pada Arga setelah Aleta kembali kekamarnya seusai Arga menyanyikan lagu tersebut.

Kini ia dan Arga duduk dikarpet dengan bersandar pada sofa yang diduduki Elang.

Elang mendengar itu hanya diam pura-pura sibuk dengan COC-nya.

"Yeah. Tapi gue masih kecewa sama dia Sab. Dia pergi gitu aja." jawab Arga frustasi.

Elang terus menyimak pembicaraan Arga dan Sabrina. Sedangkan Alvin sedang tertawa sendiri diatas kasur Elang akibat efek benda haram yang baru saja ia konsumsi. Harry dan Raina sedang asyik dengan fifa yang mereka mainkan.

"Dia punya alesan Ga. Lo jangan egois. Kalian sama-sama masih sayang , kenapa ngga balikan sih?"

"Itu ngga mudah Sab!"

"Itu mudah Ga! Lo tinggal ngasih dia kesempatan buat jelasin semuanya."

"Shit! Gue ngga kuat kalo liat dia nangis Sab. Gue semakin liar seperginya dia buat lupain dia. Tapi perasaan gue masih sama. Gue ngga bisa lupain dia."

"Just bring she back again and give she chance" gumam Sabrina lalu mengalihkan pandangannya menatap miris Alvin.

"You love he?" tanya Arga balik melihat arah tatapan Sabrina.

"Yeah. I love him damn so much! Tapi kadang cinta itu ngga perlu memiliki. Cukup jalani apa yang ada. Bagi gue , senyum dia udah lebih dari segalanya."
Ucapan Sabrina menohok Elang.

'Kita sama Sab' batin Elang miris.

"Kalo lo cinta sama Alvin , bantu dia berubah Sab" celetuk Elang. Sabrina mendongak menatap Elang.

"I had been tried Lang. But you know he so much." jawab Sabrina pasrah.

Elang menghela nafas. Ia sendiripun bingung bagaimana mengatasi Alvin. Mungkin Alvin bisa menjauhi barang haram tersebut jika ia memiliki motivasi sepertinya.

Tapi Alvin bisa apa? Hidupnya tak pernah mendapat perhatian kedua orangtuanya. Gadis? Ia hanya bermain-main tanpa menaruh hati.

"Ada kolam susu ya ampyyuuuuuunnnn" kata Alvin girang yang membuat semua pasang mata dikamar Elang memandang Alvin yang berjalan ke arah balkon.

"Lah si chipmunk mau terjun tuh?" tanya Harry santai.

Mengetahui maksud sahabatnya , Elangpun bangkit dari sofa dan berlari ke balkon diikuti Arga. Alvin memanjat pagar balkon dan hendak terjun tetapi ditahan oleh Elang dan Arga.

"Eh Anjiiing! Lepasin elah! Gue mo berenang dikolam susu noh!" oceh Alvin yang memberontak menatap Elang.

Harry terbahak dari tempatnya.

"Kolam susu palalo Vin!" kata Elang santai.

"Itu beneran Lang- eh kok berubah jadi api sih" kata Alvin sambil melongok kebawah lalu berlari kembali ke kamar Elang. Ia meringkuk diatas kasur Elang lalu tiba-tiba tertawa.

Elang menghembuskan nafasnya. Entah akhir-akhir ini ia sering kali menghela nafas berat.

"Dia harus diobatin Lang" kata Arga sambil menyandarkan punggungnya pada pembatas balkon. Elang mengikutinya dan menatap miris Alvin.

"Dia ngga punya motivasi Ga"

"Kita harus jauhin dia dari barang itu"

"Ngga segampang itu. Lo tau sendiri kan gimana tersiksanya Alvin? Gue ngga tega Ga"

"Kita harus Lang. Gue lebih ngga tega liat dia pake barang sialan itu."

Elang mengangguk menyetujui ide Arga. Walaupun sebenarnya ia ragu ia tega melakukannya pada Alvin.

My Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang