Chap 1 - The sound of someone

810 79 49
                                    

Forbidden Love💔
Chapter 1: The Sound of Someone.

Di dalam ruangan yang temaram dengan cahaya jingga yang datang dari celah cendela, sosok lelaki dengan seragam sekolahnya tertidur di sebuah sofa panjang. Air mukanya tampak ketakutan. Sesekali ia meremas erat pinggiran sofa. Wajahnya penuh dengan keringat. Ia bergerak dalam tidurnya dengan ketakutan. Gerakan itu semakin lama semakin gencar.

"Andwae .."

Nafasnya tak beraturan. Dalam dirinya, ia seperti merasakan kesakitan yang amat dalam.

"Jungkook naeuri .. Selamatkan aku ...."

"S-siapa kau!"

"Naeuri ...." suara seseorang dengan lirih dan terdengar sangat memilukan.

Lelaki itu akhirnya terbangun dari tidurnya, sadar akan kesedihan yang ia rasakan saat mendengar suara-suara tersebut. Ia mengusap keringat dinginnya. Dan teringat bagaimana mimpinya barusan. Mimpi yang menampilkan latar belakang zaman Korea kuno. Dimana terjadi pembantaian di tempat prostitusi. Semua orang berteriak ketakutan. Hingga membuat ia merasakan kesedihan yang teramat sangat setelah mengalami mimpi tersebut. Terlebih saat seorang gadis dengan memakai hanbok polos mendatanginya dan mengulurkan tangannya. Gadis itu terlihat seperti menginginkan pertolongan darinya.

'Jungkook, naeuri....'

Satu kalimat yang selalu membuat hati lelaki itu bergetar. Karena gadis berhanbok itu memanggil namanya. Jungkook.

"Hei anak baru, Apa tidurmu nyenyak?" tanya Taehyung. Teman sekamar Jungkook.

"Sama sekali tidak. Aku bermimpi buruk," ucap Jungkook. Sementara tangannya bergerak menggaruk kepalanya.

"Mimpi apa?" Taehyung menatap jijik ke arah Jungkook yang masih fokus dengan acara garuk menggaruk.

"Entah. Aku tak mengerti dengan bahasa zaman Joseon." Jungkook tetap menggaruk rambutnya yang gatal. Taehyung menatapnya iba.

"Kalau begitu, kau harus mengambil kelas sastra kuno." Ucap Taehyung. Namun Jungkook sama sekali tak menggubris perkataan Taehyung.

"Akkhhh, kenapa dengan rambutku?" ucap Jungkook resah.

"Jeon, asal kau tahu. Sofa itu bekas peninggalan anak sebelumnya. Dan dia sangat jorok." Jelas Taehyung.

Jungkook mengernyitkan dahinya, "Apa maksudmu, Tae?"

"Cepat mandi bodoh. Bersihkan rambutmu. Sofa itu banyak kutunya." Taehyung melangkah pergi menuju pintu. Meninggalkan Jungkook yang masih syok atas apa yang barusan ia alami.

"Kenapa kau tak bilang, Tae?" teriak Jungkook kesal.

"Aku tak mau membangunkanmu, bodoh."

"Aisshh, sialan kau Tae." decak Jungkook dengan kesal.

"Haha maaf. Sebentar lagi ada jam kelas tambahan. Kau punya waktu 10 menit untuk membersihkan tubuhmu sebelum kelas dimulai. Arraseo?" Jelas Taehyung. Taehyung terkikik geli melihat kelakuan anak baru itu. Bodoh.

"Ada kelas tambahan juga saat malam hari?"

"Iya bodoh."

"Aishh, baiklah aku akan menyusul."

🍁🍁🍁

Jungkook melangkahkan kakinya seorang diri menuju sekolahnya. Gedung sekolah itu tampak gelap, mengingat senja sudah berganti malam. Gedung sekolah itu berada tak jauh dari asramanya. Hanya dibangun terpisah oleh para leluhur dulu. Dan semua murid terpaksa harus berjalan kaki menuju sekolah. Ah, itu sangat tidak efektif. Baik dalam hal waktu maupun tenaga. Bukankah lebih baik jika asrama dan gedung sekolah berada dalam satu lingkup?

Forbidden Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang